menangis

4.4K 230 20
                                    

Keesokan hari nya setelah sarapan bersama, lisa ijin untuk pulang. Awalnya ibu jiyong menahan nya, untuk sedikit lebih lama lagi disana, alasan nya ia masih merindukan lisa. Tapi lisa kekeh ingin pulang, katanya kasian kucing nya belum dikasih makan. Dan akhirnya lisa diperboleh kan pulang dengan syarat diantar jiyong. Lisa menolak, tentu saja.

Alasan ia pulang adalah dara yang ingin mengajak nya bertemu, entah apalagi yang ingin diucapkan dara padanya. Tapi, lisa sedikit berharap bahwa dara ingin berbaikan dengan nya, setidaknya dara akan tetap menganggap nya adik lagi.

Dalam perjalanan tidak ada satu pun yang berbicara, padahal jika mereka bersama pasti selalu ada yang akan diperbincangkan. Apalagi itu lisa, ia seperti tak pernah habis bahan untuk dibicarakan. Berbeda dengan saat ini, padahal lisa sudah tidak betah dengan suasana ini, tapi apa daya ia sedang menjauhi jiyong bukan.

Setengah perjalanan jiyong membuka suara nya, menanyakan kenapa lisa menjauhinya. Apa benar jika lisa menyukai orang lain, sedang didekati idol lain. Sukses membuat lisa merasakan sesak dihati nya. Kenapa jiyong berpikir seperti itu, apa dimata nya lisa seperti gadis yang akan menyukai semua pria, gadis yang dengan mudah nya dekat dengan laki-laki.

Lisa memang mudah bergaul dengan siapapun. Tapi jika menyangkut perasaan ia tidak akan semudah itu. Jika harus dibilang, lisa tipe orang yang sulit jatuh cinta. Karena ia punya mimpi, punya keinginan untuk sukses bersama ketiga membernya, juga kesuksesan untuk dirinya sendiri. Apalagi ia berusaha dinegara orang lain, maka ia akan berpikir berulang kali hanya sekedar untuk berkenalan dengan seorang pria dalam konteks masalah hati.

Melihat respon lisa, membuat jiyong merasa bersalah. Niatnya ia tidak ingin menanya kan itu, ia hanya tidak ingin suasana canggung seperti itu. Tapi pikiran-pikiran itu selalu memenuhi otaknya, apa lagi melihat gadis nya yang memang disukai banyak pria diluar sana, yang lebih dari dirinya.

"Tidak oppa, mana mungkin. Aku tidak menjauhi oppa. Aku hanya sedang sibuk oppa."
Senyum yang sempat hilang tadi kembali terbit diwajah cantiknya, tapi senyum itu terlihat menyakitkan untuk jiyong.

Bodoh! Ia bodoh karena termakan omongan orang dan pikiran nya sendiri. Biasanya ia selalu bisa mengontrol diri, tapi jika menyangkut lisa, ia tidak pernah bisa. Dan selalu bersikap bodoh. Seperti sekarang ia menyakiti gadis nya secara tidak langsung. Padahal ia tahu lisa dan semua mimpinya. Dekat dengan jiyong dalam status perasaan saja itu sudah hal yang berat bagi lisa. Tapi dengan bodoh nya ia seperti itu.

"Aku tahu, hei! Mana ada laki-laki lain. Disaat yang dekat dengan mu saja sudah sesempurna ini bukan?." Tunjuk jiyong pada diri sendiri dengan senyum yang sombong dan jangan lupakan mata nya yang berkedip sebelah dengan genitnya. Berharap lisa mengikuti permainan nya. Melihat lisa tertawa, membuat jiyong merasa lega.

"Hah, mana ada yang sempurna oppa." Kekehan terdengar dari gadis yang sempat murung tadi. "Oppa lupa, gak ada yang sempurna didunia ini. Selain aku?." Lanjutnya dengan percaya diri.

Jiyong hanya menanggapi nya dengan memutar bola mata nya, malas. Padahal dalam hati ia menyetujui ucapan gadis itu. Menurutnya lisa adalah gadis yang sempurna, hanya saja saking sempurna nya seorang lalisa ia sampai lupa bahwa kebaikan nya itu menjadi boomerang baginya. Kebaikan nya kepada orang lain sampai-sampai melupakan dirinya sendiri.

Masih dengan candaan yang terlontar membuat mereka kembali seperti dulu tanpa disadari keduanya, mereka sudah sampai didorm. Jiyong keluar ingin mengatar lisa sampai ke depan pintu dorm nya namun di tolak oleh lisa. Membuat jiyong hanya pasrah dan mengacak rambut lisa dengan gemas sambil tersenyum dengan bahagianya. Membuat lisa ikut tersenyum.

Keduanya tidak tahu sedari tadi ada sepasang mata yang menatap keduanya dengan kesal, cemburu, dan menahan marah. Ia hanya marah pada gadis yang sedang bercanda itu. Dara marah, kenapa gadis itu selalu beruntung, setelah semua usah yang ia lakukan untuk membuat mereka menjauh. Tapi nyatanya apa, malah mereka semakin dekat, dengan makan malam bersama keluarga jiyong bahkan sampai menginap.

Imagine Off BLACKPINK Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang