akhir?

3.3K 186 40
                                    

"Lu kenapa sih ji uring-uringan terus." Kesal teddy.
Melihat jiyong yang terlihat kesal. Jiyong tidak bisa diam, memarahi semua orang yang melakukan kesalahan. Teddy berniat menunda meeting nya dan menyuruh beberapa staf untuk beristirahat lebih dulu. Karena sudah waktunya jam makan siang.

"Sebenarnya apa yang lo pikirin ji?" Teddy kembali bertanya. Karena jiyong tak kunjung menjawab ia menepuk bahu jiyong. Membuat jiyong menatap nya lelah.

"Hyung, apa lisa benar-benar menyukai ku?" Tanya jiyong.

Teddy yang mendengarnya terkejut dan sedikit tertawa. Merasa aneh dengan jiyong, jelas saja lisa begitu sangat menyukainya tapi jiyong tidak bisa merasakan nya.

"Kenapa bertanya? Kau tidak merasakan perasaan lisa padamu?." Heran teddy.

"Ani, aku tahu lisa menyukaiku. Tapi melihat sikap nya membuat ku merasa ragu hyung. Apalagi banyak diluar sana yang menyukainya." Dengan lemas jiyong menyandarkan diri nya di sandaran sofa.

"Terus masalah nya apa ji? Kau tidak serius kan dengan nya?" Salah satu orang yang ada didalam menanya kan itu membuat jiyong menatap nya tajam.

"Wohooo, selow bro. Apa yang salah dengan pertanyaannya?" Tanya nya lagi, meringis melihat jiyong yang menatap nya tajam. Sonho tidak ingin  mendapat amukan jiyong dan memilih untuk diam.

"Jiyong serius, kalo gak serius mana mau dia galau kaya gini. Biasanya dia cuek kan." Teddy menjawab disertai kekehan nya.

"Seriously? Anak kecil itu ji?" Tanya laki-laki yang terlihat mengerikan dengan banyak tato ditubuhnya dan badan nya yang kurus.

"Apa salah nya aku mencintainya." Jawab jiyong dengan yakin.

"Hell, dia gak mungkin serius sama lo. Karir nya masih panjang sedangkan lo udah tua. Mau sampe kapan lo nunggu dia siap." Laki-laki tadi masih tidak percaya pada jiyong.

"Gue lebih tua belum nikah, apa salah nya." Tunjuk teddy pada dirinya. "Nikah bukan cuman karena umur doang, buat apa nikah kalo cuman takut sama umur. Nikah itu komitmen dan lo yang lebih tua belum nikah,kenapa?" Tambah teddy membuat lelaki tadi terdiam.

"Tapi seengganya harus ada kejelasan dari cewek nya. Lah ini jiyong, lebih ke cinta sepihak?" Lelaki tadi tidak mau kalah.

"Lagian ji, lo semenjak sama lisa ah engga tapi beres lo wamil gak pernah kumpul lagi bareng kita. Sekalinya kumpul lo gak seasik dulu. Bahkan cewek yang deketin lo gak pernah lo anggep. Emang apa yang lo dapet dari anak kecil kaya dia?" Lanjut lelaki kurus tadi. Terdengar meremehkan ditelinga jiyong. Membuat mood nya semakin jelek dan ingin rasanya ia merobek mulut sampah temanya itu.

"Gue yakin lo belum sejauh itu kan sama dia? Well sex ah salah, tidur bareng. Woho ji jangan bilang bener, gue gak habis pikir lo pria dewasa dan bisa nahan semua kebutuhan lo? Atau jangan-jangan selama ini lo main sendiri? Seorang gdragon? Bahkan diluar sana masih banyak cewek yang mau nyerahin diri gitu aja buat lo ji, kenapa harus sama anak kecil itu sih."  Seperti tidak takut dengan tatapan tajam jiyong lelaki itu tak henti-henti nya bicara. Bahkan teddy yang mendengarnya pun sangat marah saat ini.

Jiyong menyesal membiarkan sonho membawa teman nya itu kestudio teddy. Rasanya jiyong tak akan peduli lagi siapa orang itu, ia hanya ingin melayangkan tinjunya dan membuat mulut sampah nya itu berhenti berbicara dan mengurusi urusan nya. Namun teddy menahannya.

Tapi laki-laki itu tidak berhenti, ia malah semakin tertantang. Pasal nya ia dan teman-teman nya sangat membutuhkan jiyong untuk keperluan bisnis nya, tapi jiyong sudah tidak seasik dulu dan tak pernah berkumpul untuk hal yang tidak terlalu penting. Makanya ia sedikit kesal pada lisa.

Imagine Off BLACKPINK Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang