tak seperti niat awal

2.2K 152 64
                                    

Jiyong masih saja terus mengejar lisa yang berjalan dengan cepat. Bahkan sekarang mereka menjadi pusat perhatian orang-orang karena aksi kejar-kejaran nya ini.

Dalam kamus kwon jiyong tidak pernah terlintas untuk melakukan hal seperti ini. Bahkan berpikir pun tidak pernah terbesit di otak nya. Dia mengejar seorang gadis yang sedang marah padanya.

Bahkan harusnya jiyong tidak perlu repot-repot mengejar lisa. Karena dari awal yang seharusnya marah adalah dirinya, Bukan lisa.

Kadang jiyong berpikir kenapa bisa dirinya sangat bertekuk lutut pada lalisa. Dulu saat pertama mengenal gadis itu tidak pernah ada niatan untuk jatuh cinta sedalam ini. Bahkan untuk menyukai nya saja jiyong tidak pernah berpikir akan melakukan nya.

Setelah lelah berjalan dengan tergesa lisa memilih memasuki studio teddy. Kenapa studio teddy, ya karena kalau ke studio jiyong sama saja dengan menyerahkan diri pada Gdragon yang tengah murka. Mungkin.

Awal nya lisa tidak ada niatan marah pada jiyong. Dia hanya akan meminta maaf dan merayu jiyong jika laki-laki itu marah. Namun, karena ada kesempatan jadilah ia yang marah.

Lisa duduk disofa panjang, menghadap punggung teddy yang tengah sibuk dengan komputer didepan nya tanpa terganggu dengan kedatangan lisa. Keadaan yang cukup remang-remang lisa menghela nafas tenang. Karena bisa terlepas dari amukan kekasih nya.

Lisa perlu berpikir untuk mencari alasan agar dia tidak kalah nanti nya. Namun entah harus bersyukur atau tidak karena memiliki kekasih seorang kwon jiyong.
Karena jiyong terlalu sempurna. Pikir lisa.

Kadang lisa bersyukur karena menjadi kekasih jiyong yang tingkat kepekaan nya jauh diatas rata-rata laki-laki pada umum nya. Kadang lisa suka merasa aneh pada jiyong dengan tingkat kepekaannya. Jiyong selalu peka dan tahu apa yang harus dilakukan nya pada lisa. Dan itu membuat lisa bersyukur.

Namun kadang juga lisa merasa jiyong terlalu peka. Seperti sekarang. Harusnya jiyong marah pada lisa bukan malah mengejar nya. Oke mungkin jiyong tidak mau lisa marah karena kepergian lisa tadi terlihat seolah-olah bahwa gadis itu memang sedang marah.

Namun lisa tidak sedang marah saat ini, lisa hanya ingin sendiri saat ini. Lisa belum ada alasan atas kemarahan nya barusan. Dan lisa tidak mau jiyong marah padanya. Sekarang lisa tidak tahu harus merasa bersyukur atau tidak. Karena pikir lisa jiyong terlalu baik dan terlalu mengalah saat ini.

"Lisa-ya, jangan marah ne?"

Lisa membuka mata nya yang sempat tertutup sebelum nya, saat merasa disampingnya terdapat jiyong yang sedang menatap nya dengan penuh harap agar lisa tidak marah. Hampir saja tawa lisa akan keluar melihat wajah jiyong saat ini. Tapi lisa menahan nya dan hanya menatap jiyong. "Aku tidak marah oppa."

"Ani lisa marah dan oppa tahu."

"Tidak oppa aku tidak marah, hanya kesal."

"Maka dari itu maafkan oppa,ne?"

"Haish terserah oppa saja." Kesal lisa.

Lisa kembali terdiam dan mengabaikna jiyong.

"Kenapa lisa marah, bahkan oppa tidak masalah saat lisa memuji aktor itu didepan oppa. Harus nya disini oppa yang marah." Kesal jiyong karena tidak mendapat respon apapun lagi dari lisa.

Lisa mengangguk mengiyakan. "Aku tidak marah oppa. Aku minta maaf, ya?" Kata lisa mencoba mengalah.

Membuat jiyong sedikit merasa lega. Namun, belum sepenuh nya merasa lega perkataan lisa sukses membuat jiyong kembali kalang kabut, takut jika lisa beneran marah.

"Tapi, aku memuji sunbae-sunbae itu karena aku yang suka menonton drama. Aku melakukan itu karena aku benar-benar menyukai karya mereka. Aku menyukai mereka karena karya nya. " lisa menatap jiyong dengan seksama.

Imagine Off BLACKPINK Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang