Chapter 11 | What's Wrong With Him?

218 16 9
                                    

Hallo, gaisse!! Kembali lagi dengan tintin disini karena aku ingin bayar hutang biar cerita ini lunas😭🙏

Happy readinggg♥️💕

Happy readinggg♥️💕

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

¤¤¤

CHARITY

Sejujurnya aku sedang tidak baik-baik saja, ingatan burukku kembali lagi setelah kejadian tadi malam. Di mana kejadiannya sama persis dengan kejadian beberapa tahun silam.

Entah itu sebuah kebetulan saja atau ada alasan di baliknya. Aku tidak tahu pasti, tetapi firasatku mengatakan bahwa ada alasan di balik kejadian tersebut.

Aku menggelengkan kepalaku untuk mengusir ingatan buruk yang ada di kepalaku. Memang, tidak ada orang yang tahu mengenai ingatan burukku kecuali orang tua angkatku.

Mereka pernah mendatangkan seorang psikolog untuk mengatasi rasa traumaku yang sangat buruk. Alhasil aku bisa beraktivitas seperti layaknya orang normal sekarang.

Ingatan burukku tidak akan hilang dengan mudah dan hanya waktu yang akan bisa menjawabnya.

Tiba-tiba pikiranku mengarah ke Severus. Seseorang yang menjadi bossku sendiri, seseorang yang baru saja berkata bahwa dia tidak ke kantor hari ini.

Aku tertawa geli mengingat apa yang dikatakannya tadi. Dia aneh, namun juga sikapnya terkadang membuatku geli.

Mata abu-abunya, wajahnya yang tampan, tulang rahangnya yang berbentuk, tubuhnya yang kekar, dia adalah laki-laki yang sangat sempurna.

Tidak.

Aku menggelengkan kepalaku, "Ada apa dengan dirimu, Charity? Ingat dia adalah atasanmu tidak lebih," ingatku pada diri sendiri.

Wahh diriku sepertinya sudah terhipnotis dengan perawakannya yang berada di garisan kata sempurna.

Aku mengalihkan pikiranku dengan menyelesaikan berkas-berkas yang ada di atas meja namun perutku berbunyi.

Ternyata jam sudah menunjukan jam makan siang. Pantas saja cacing-cacing di perutku mulai mengadakan protes.

Aku merapikan berkas-berkas di atas meja kemudian mengambil tasku untuk keluar makan siang.

Saat hendak membuka pintu ruangan, tiba-tiba seseorang dari seberang arah membuka pintu ruanganku terlebih dahulu yang membuat kakiku terpeleset.

"Akh,"

Pikirku bahwa aku akan terjatuh di lantai, namun tidak. Ada seseorang yang menangkapku. Aku membuka mata perlahan melihat siapa seseorang tersebut.

Betapa terkejutnya diriku saat tahu bahwa itu adalah Severus. Tangan kirinya menopang tubuhku agar tidak jatuh dan tangan kanannya memegang bahuku.

Severus menatapku lekat-lekat yang membuat jantungku berdegup.

Apa? Tidak, tidak. Untuk apa?

My CEO Boss [#1 LEADERSERIES]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang