Chapter 19 | Holy Crap!

121 7 0
                                    

¤¤¤

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

¤¤¤

CHARITY

Aku pergi meninggalkan Severus dan kembali ke kamar. Dia seharusnya tidak membentak Dorothy seperti itu.

Namun di satu sisi, mengapa aku merasa senang ketika Severus memperhatikanku dan khawatir kepadaku?

Apa kini aku menyukainya? Ah hanya suka, rasa itu juga akan hilang dengan sendiri nantinya.

Aku merebahkan tubuhku di atas kasur empuk ini. Sungguh, penthouse Severus membuatku sangat nyaman berada disini. Tetapi mengapa Severus mengajakku ke New York?

Jika urusan pekerjaan, seharusnya dia tidak meninggalkanku tadi pagi dan juga seharusnya dia memberitahuku jika ada hal yang berhubungan dengan pekerjaan.

Lantas jika tidak, mengapa dia mengajakku? Apakah ada alasan lain selain pekerjaan? Tidak, tidak.

Yang benar saja, Severus membuat kepalaku ingin meledak seketika akibat pertanyaan-pertanyaan yang muncul dibenakku. Sial.

Jam di dinding sudah menunjukan pukul sepuluh malam namun aku merasa perutku menginginkan makanan ringan untuk di makan.

Aku membuka pintu kamar dan mencari-cari Dorothy namun tidak ada. Apa mungkin dia di kamarnya?

Aku berjalan perlahan mencari kamar Dorothy. Benar kata Dorothy, penthouse ini sangat luas. Aku bahkan tidak ingat dibagian mana letak dapur tadi.

Perlahan-lahan aku melangkahkan kaki, terlalu banyak kamar disini. Padahal hanya sedikit orang yang tinggal di penthouse megah ini. Mengapa Severus menghabiskan uangnya untuk membeli penthouse semewah ini?

Author : "Orang kaya bebas bos, WKWKWK."

Aku melihat satu ruangan yang letaknya sendiri tidak seperti ruangan-ruangan lainnya. Mungkin itu kamar Dorothy. Syukurlah aku menemukannya, ternyata kamarnya tidak jauh dari kemarku.

Pintunya tidak di kunci dan aku masuk, "Dorothy," panggilku pelan sambil melihat ke seluruh sudut kamar.

Mengapa kamar ini tidak seperti kamar Dorothy? Sepertinya kamar ini ditempati oleh orang lain, terlihat dari rapi dan bersihnya setiap sudut kamar. Siapa yang menempati kamar mewah ini?

"Apa yang kau lakukan disini?" aku mendengar suara tepat di belakangku.

Dengan segera aku membalikan badan dan melihat siapa yang datang. Itu Severus. Apa yang dia lakukan di kamar ini?

"Aku hanya mencari Dorothy," sahutku.

"Ini bukan kamar Dorothy," ucap Severus. "Ini kamarku," sambungnya.

Aku membulatkan mataku. Bagaimana bisa ini adalah kamarnya? Ya, maksudku bagaimana bisa aku tidak memiliki pemikiran bahwa ini adalah kamar Severus. Sial.

My CEO Boss [#1 LEADERSERIES]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang