Happily ever after

5.2K 540 36
                                    

Attention please! Kalau suka boleh di vote dan comment biar akunya tambah semangat nulisnya, happy reading hope enjoy it! Typo bertebaran!

Keadaan sudah normal seperti biasanya, Jeno yang kembali mengurus cafe sementara Jaemin mengurus toko bunganya, kedua anaknya tengah sekolah juga

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Keadaan sudah normal seperti biasanya, Jeno yang kembali mengurus cafe sementara Jaemin mengurus toko bunganya, kedua anaknya tengah sekolah juga.

" Jaemin!" panggil jeno, Jaemin menengok ke bawah dan melihat Jeno tengah menatapnya.

" Ada apa?"

" Bisa jaga cafe sebentar? Aku harus bertemu dengan Johnny dulu" Jaemin mengangguk.

" Sekalian jemput anak-anak sepertinya mereka sudah pulang"

" Oke"

Jaemin turun dari lantai atas sedikit tergopoh karena kandungannya yang memasuki usia tujuh bulan, tak terasa bukan?

Jaemin melayani beberapa pelanggan, terkadang sang pelanggan bertanya soal kandunganya dan kondisinya yang sedang hamil di suruh menjaga cafe.

- - -

Klining!

" Mama!!" kedua bocah itu bergegas masuk kedalam.

" Hai sweet heart! How was your day?" Tanya Jaemin.

" Really good! aku dapat nilai A+ di pelajaran matematika" Jawab Logan.

" And i drawing this" Cooper mengeluarkan kertas berisi gambar keluarga, Jaemin mengusap kedua pucuk kepala anaknya.

" Good job boys"

Kesedihannya kehilangan sosok anak perempuannya memang tidak akan hilang, namun kedua putranya mampu menahan rasa sedihnya, mereka selalu menghibur jaemin di kala ia merasakan sedih kembali.

Kedua putranya juga yang selalu menjaganya, menjaga calon adik bayi juga.

" Apa baby menendang keras hari ini?" Tanya Jeno.

" Tidak, dia sedikit lebih tenang"

" Kau yakin tidak ingin mengetahui jenis kelaminnya?" jaemin menggeleng.

" biarkan jadi kejutan"

" baiklah" Jeno mencium peurut jaemin lembut.

- - -

Bagaikan kado istimewa untuk keluarga kecil Lee, Hari ini tepat Jaemin melahirkan, tanggal yang sudah di siapkan dari jauh hari.

Jaemin menatap Jeno dan kedua anaknya, tigapuluh menit lagi ia memasuki ruang operasi, Jeno setia di sampinya sesekali mencium tangan Jaemin.

Clek!

Orang yang berada di kamar rawat menoleh dan melihat siapa tamu yang datang.

" Jisung-ah" Panggil Jaemin.

" Hyung, belum melahirkan juga?" Tanya Jisung sambil menaruh beberapa bungkusan.

" Belum, sebentar lagi.. Ngomong-ngomong dimana chenle?"

" Chenle tidak ikut karena tidak bisa bawa baby masuk ke ruang rawat" Jaemin mengangguk.

Tak berselang lama pintu terbuka kembali menampakan dokter dan susuter masuk ke dalam kamarnya.

" Sudah waktunya" Jaemin mengangguk, sang suster mendorong bangkarnya keluar dari ruang rawat menuju ruang operasi, selama perjalanan itu pula Jeno dan kedua anaknnya setia di sampingnya.

" Kau pasti bisa jaem, semangat" Jeno mencium kening Jaemin sebelum masuk ruang operasi.

" Dad, mommy baik-baik saja kan?" Tanya cooper.

"Tentu saja, sebentar lagi kita pasti bisa melihat adik bayi" Jawab Jeno.

- - -

Pagi yang cerah di ikuti suara tangisan bayi nyaring menjadi lagu pelantun pagi yang rutin dua bulan belakangan.

Bayi Jaemin dan jeno akan menangis di pagi hari meminta susu, atau berganti popok karena penuh dan selama itu pula jaemin dan Jeno sedikit kerepotan.

" Dad are you okay?" Tanya logan melihat penampilan ayahnya yang sedikit berantakan.

" Yap i'm okay" Jeno kembali menyiapkan seralnya.

Jeno tidak tidur semalam karena bergantin menjaga Ara —Lee Ara. bayi perempuanya yang lahir dua bulan yang lalu.

Namun anehnya dua bocah laki-laki yang tengah memakan sarapannya itu tak pernah terganggu tangisan adiknya, apakah mereka cosplay menjadi batu saat tidur? Pikir jeno.

" Logan cooper, kalian harus segera berangkat Jeno antar mereka" Perintah Jaemin.

" Okay" girang kedua anaknya, sementara Jeno dengan langkah malas mengambil kunci mobil.

" semangat sayang, yang satu ini memang beda.. Kalau gak semangat begini mana bisa nambah lagi" Hardik Jaemin sambil tersenyum remeh.

Jeno hanya tersenyum paksa, ia harus semangat demi menabah satu bibit atau bibit-bibit unggul dirinya lagi.

Dan begitulah akhir dari kisah keluarga agen rahasia Jeno, Mungkin Logan yang akan meneruskan bakat sang ayah, terlihat dari skill dan hobbynya.

" Ayah, aku mau jadi agen rahasia juga besar nanti" celetuk Logan.

END

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

END

Selesai!!! Terimakasih banyak buat yang udah baca ff ini dari awal hingga akhir, terkesan terburu2 alurnya di akhir ya? Maaf banget soalnya aku sempet WB juga sama ff ini tapi aku maksain buat nerusin dan gak unpub, pokonya terimakasib banyak buat yang udah baca.. See u in next story pai pai!!


Sunny Pwark. Jun 8, 2020.

IRBC : Skyfall [ Nomin ] || ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang