Dangerous

2.7K 451 49
                                    

Attention please! kalau suka boleh di vote dan comment buar akunya tambah semangat nulisnya. Happy reading hope enjoy it! Typo bertebaran!

Logan turun dari atas pohon, mengambil bebrapa senjata dari para penjahat, dan mengambil beberapa stok peluru juga tasnya untuk persediaan pelurunya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Logan turun dari atas pohon, mengambil bebrapa senjata dari para penjahat, dan mengambil beberapa stok peluru juga tasnya untuk persediaan pelurunya.

Logan mulai berjalan menyusuri hutan belantara ini, berjaga-jaga dan mengacungkan pistolnya sekiranya ada yang mengancam dirinya.

Srek!

Logan melihat musuh di depanya dengan segera ia membidik tepat di kepala musuh

Dor!

Tepat sasaran, logan kembali melanjutkan jalanya sampai ia menemuka bangunan besar di hadapanya, logan mengintip ke dalam pintu yang terbuka.

Aman, logan masuk kedalam melihat ruangan sepi dan lembab, logan menatap ke sekeliling ruangan ada beberapa pintu disana.

Clek!

Perlahan ia membuka pintunya, kosong hanya ruangan kosong minim cahaya.

Clek!

Kembali membuka pintu kedua, sama kosong juga namun isinya ada beberapa minuman keras, dan kartu disana.

Clek!

Pintu ketiga logan buka, matanya terbelak ketika melihat apa yang ada di depanya.

" Mom"

- - -

Jaemin sudah tidak berlari ia berhasil melarikan diri dan sekarang di hadapanya ada sebuah gudang, Jaemin berusaha untuk masuk ke dalam.

Krieett!

Pintu gudang terbuka dan betapa kagetnya ia ketika melihat di hadapanya.

Sleb!

" NOO!! TIDAK! TIDAK! JANGAN!!" matanya seakan hendak keluar, darahnya berdesir dengan cepat.

Tubuhnya menegang, tepat di hadapanya anak tercintanya mati di tangan seorang wanita.

" SIALAN KAU!!" Umpat Jaemin,

Wanita itu menusuk Kahi tepat di dadanya sampai sang anak tak lagi bisa menjerit, yang ia lihat terakhir kali hanya mata Kahi yang melotot menahan sakit, setelahnya tergeletak tak berdaya.

"Sialan kau wanita!!" Jaemin melawan sang wanita namun tubuhnya di tahan dua orang berbadan besar.

Dengan cekatan Jaemin menusuk kedua orang itu dengan pisau lipat dan menyerang Lilia, lilia berusaha menahan serangan Jaemin namun gagal, berusaha mengapai pedang yang barusan ia pakai membunuh kahi.

Dapat!

Namun sebelum pedang itu menusuk Jaemin, jaemin lebih dulu menembak kepala Lilia, menembak kepala dua orang yang menghadangnya barusan.

Jaemin segera menghampiri tubuh anaknya yang tak berdaya, darah merembes dari tubuhnya dan wajahnya yang pucat, bibirnya sedikit terbuka.

" Sayang, bertahanlah mama mohon hiks.. Kahi!!" Jaemin memeluk anaknya yang tak bernyawa itu.

" Kahi.. Mama mohon jangan pergi, mama sudah berusaha.. Hiks.. Kahi!!" Jaemin terisak dan menjerit memanggil nama anaknya.

- - -

Wajah jeno sudah babak belur di hajar oleh bawahan tuan moon, namun Jeno masih teguh pendirian.

" Anakmu sudah mati Lee Jeno" Ucap Tuan moon.

" lilia menusuk tepat di jantungnya barusan, dan kabar baiknya eksekusi anakmu di saksikan oleh istrimu" Jeno membelakan matanya.

" Sialan! Mau apa kau sebenarnya!!"

" Pertama, melihatmu hancur karena kau juga pernah menghancurkanku.. Kau mencuri anakku padahal dia akan menjadi pundi-pundi uangku, kedua kau menjadi penghalang aku masuk kedalam politik, ketiga aku kalah bermain judi dengan istrimu dulu lalu aku balas dendam" ucap tuan moon.

" hanya karena masalah ini kau dendam berlebihan, kau harusnya sadar bahwa yang kau lakukan salah"

" Tidak ada kata salah di dunia mafia, karena kami memang sudah salah dari awal maka semuanya akan di benarkan"

" Tidak ada kata salah di dunia mafia, karena kami memang sudah salah dari awal maka semuanya akan di benarkan"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

TBC

Terimakasih sudah baca dab vote jeongmal kamsahamnida!! See u in next chapter pai pai!


Sunny Pwark. May 27, 2020.

IRBC : Skyfall [ Nomin ] || ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang