Echa berjalan mengelilingi rumah Ayla yang luas itu. Sedangkan Ayla, gadis itu sedang membuka pintu karena ada seseorang di luar.
"Siapa Ay!?" Teriak Echa dari ruang tamu.
Dasar, gak punya sopan santun kau Cha!"Shena!" Teriak Ayla tak kalah keras. Echa langsung ngibrit menemui Ayla dan Shena di depan.
"Hay beb" sapa Echa senang. Shena tersenyemu lebar melihat Echa.
"Hai ChaCha" kata Shena sambil menggendong tasnya di punggung.
"Ngapain lo disini Shen?" Kata Echa sambil terkekeh.
"Mau ngelamar jadi babunya Ayla" kata Shena santai berjalan duduk di sofa. Echa terkekeh.
"Nih, minum dulu jus alpukatnya, udah capek nih, gue bikinin buat kalian berdua" kata Ayla menyodorkan jus alpukat kepada Echa dan Shena.
"Sate ada gak Ay?" Tanya Shena membuat Echa terkekeh. "Iya, bakso ada gak sih? Laper nih gue" kata Echa sambil memegangi perutnya.
"Rese lo berdua, orang udah capek bikinin jus malas minta yang lain" kata Ayla ketus, sedangkan Echa dan Shena malah tertawa.
***
"Kemana Ay?" Tanya Shena saat Ayla berjalan ke depan. "Ada tamu kayaknya" kata Ayla lalu kembali melanjutkan langkahnya."Waalaikumsalam" sahut Ayla mendengar seseorang mengucapkan salam. Gadis itu pun membuka pintu.
"Eh, A-Aldi, ngapain? Lo nyari siapa?" Tanya Ayla gugup. Aldi tertegun melihat Ayla tanpa kacamata minusnya.
"Engh- E-Echa ada Ay?" Tanya Aldi sama gugupnya seperti Ayla. Ayla mengangguk dan mempersilakan Aldi untuk masuk ke dalam, namun laki-laki itu menolak.
Sial, pake gagap segala depan Ayla, malu-maluin!
Batin Aldi kesal."Chaa! Di cariin tuh sama Aldi!" Teriak Ayla membuat seorang gadis yang sedang sibuk dengan drakor dan cemilan di tangannya itu menoleh.
"Mana?" Tanya Echa. Ayla mengisyaratkan Echa untuk keluar. Echa pun mengangguk dan berjalan keluar kamar.
"Ngapain Aldi kesini?" Tanya Shena penasaran. "Gak tahu, tadi dia cuman nanya, Echa nya ada apa nggak" kata Ayla sambil menikmati cemilan Echa.
Shena hanya mengangguk paham, lalu beralih menatap drakor di laptop Ayla dengan serius.
"Kenapa Al?" Tanya Echa To the point.
"Gak pa pa, cuman sekarang waktunya lo buat konsultasi lagi sama tante Dinda" kata Aldi santai. Echa menepuk jidatnya lupa akan hal itu. Gadis itu pun berlari ke kamar Ayla untuk mengambil hoodie nya.
"Ay, Shen, gue cabut dulu ya, ada urusan sama Aldi, gak lama kok. Oke bye girls" kata Echa lalu keluar kamar sambil tergesa-gesa.
"Dia kemana?" Tanya Ayla. "Ya mana gue tahu ogeb, dia aja gak cerita" kata Shena ketus. Ayla terkekeh lalu kembali menatap layar di depannya serius.
Aldi, Echa dan Sandi pun sampai di rumah Dinda. Ya, saat Aldi menjemput, Sandi juga ikut dan menunggu di mobil.
"Assalamualaikum!" Kata Sandi memberi salam. Suara sahutan dari dalam rumah pun terdengar ,hingga pintu terbuka dan menampakkan laki-laki seumuran Echa dan Aldi.
"Maaf, cari siapa?" Tanya Ragan-musuh bebuyutan geng Aldi.
"Dinda nya ada?" Tanya Sandi ramah. Ragan mengangguk dan mempersilakan mereka untuk masuk.
"Tante! Ini ada yang nyariin!" Teriak laki-laki itu malas. "Siapa?!" Balas Dinda tak kalah keras.
"Makanya turun dulu! Liatin siapa yang dateng, jangan malah teriak kek gitu, udah gede gak tahu malu!" Teriak Ragan kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
MATCHA : Luka Dari Masa Lalu.
Novela JuvenilFitnah itu, pembunuhan dan trauma yang mendalam. Bagaimana rasanya menjadi tersangka pembunuh padahal kau tidak melakukan apa-apa, trauma yang membekas dari masa lalu kelam yang kian menyiksa. Gadis itu, tersiksa mental sebelum waktunya. Batin dis...