PART 12

43 9 0
                                    

Sepulang sekolah, Echa, Ayla dan Shena berencana untuk jalan-jalan ke taman. Dan terpaksa, untuk hari ini Echa tidak berjualan, karena ingin memanjakan mata bersama dua Sahabatnya.

"Kita gak pulang dulu?" Tanya Echa saat sampai di depan gerbang. "Emm, kita pulang dulu buat ganti baju, abis itu kita langsung otw ke taman, gimana? Setuju gak?" Usul Shena. Ayla dan Echa pun mengangguk.

"Pulang bareng gak Cha?" Tawar Shena. Echa menggeleng. "Nggak usah Shen, gue naik angkot aja" alibi Echa. Shena hanya mengangguk dan berjalan menuju mobilnya.

Echa pun kembali masuk ke dalam sekolah untuk mengambil kotak bekal yang ia masukkan tadi pagi.

Echa tersenyum kecil melihat bekalnya selalu habis di makan. Saat memasukkan bekalnya ke dalam tas, Echa melihat sebuah kertas kecil yang terselip di kotak bekalnya.

"Buat lo yang ngasih gue makanan tiap pagi, makasih:) gue suka, dan makasih udah jadi fans gue, gue tau kok gue ganteng:) ye kan, ngaku aja;)"

Echa terkekeh geli membaca tulisan tersebut.

Siapa sih? Pede banget deh
Batin Echa heran. Echa pun memasukkan kotak bekalnya ke dalam tas dan berniat akan ke depan gerbang menunggu pak Jarwo.

"Woyyyy!" Echa tersentak kaget saat seseorang menepuk pundaknya. Echa pun menoleh dan mendapati Tama di depannya.

"Apa lagi?" Kata Echa ketus. Tama hanya menatap Echa intens. "Ngapain lo, liat gue kayak gitu? Suka lo sama gue?" Tanya Echa.

"Kalau iya, emangnya kenapa hmm?" Tama menatap Echa lekat. Echa yang ditatap seperti itu pun langsung gugup.

Nyantai Cha, nyantaii, gak usah salting gini elah
Batin Echa.

Echa berdehem untuk menetralkan rasa gugupnya.

"Kok gugup gitu, hm?" Tanya Tama dengan senyum smirk nya.

"Engh- g-gak kok, siapa yang gugup" Echa merutuki dirinya karena berbicara gagap di depan Tama.

"Kok gagap?" Goda Tama sambil mendekatkan dirinya dengan Echa.

"Ng- ngapain lo" Echa semakin mundur hingga dirinya terbentur pintu loker. Tama pun mengambil kesempatan dengan menyudutkan Echa dengan tangannya.

Tama semakin mendekatkan dirinya dengan Echa membuat gadis itu memejamkan matanya.

Sedetik kemudian, Tama tertawa terbahak-bahak sambil memegangi perutnya. Echa yang mendengar tawa Tama langsung membuka mata.

"Ekspresi lo lucu banget deh" kata Tama sambil mengacak rambut Echa.

"Lo nyebelin tau gak!" Teriak Echa kesal dan berlari ke depan gerbang. Jelas-jelas gadis itu merasa malu.

"Bilang aja, lo udah jatuh cinta kan sama gue!!" Teriak Tama. Echa mendengus dan berbalik badan.

"Enak aja!! Lo kali yang jatuh cinta sama gue!!" Teriak Echa tak kalah keras. Tama hanya terkekeh dan berjalan masuk ke dalam sekolah.

Echa pun langsung berlari ke arah mobilnya dan langsung masuk dengan wajah yang tertekuk.

***
Sesuai janji, Echa dan kedua temannya pun ketemuan di taman dekat perumahan Echa. Mereka juga membeli beberapa cemilan untuk mengganjal perut mereka.

"Eh Cha, gue mau nanya deh sama lo, lo pacaran ya sama Aldi?" Echa yang sedang makan bakso bakarnya langsung tersedak mendengar pertanyaan Shena.

"Uhuk! Minum dong minum!" Seru Echa karena tersedak.

"Nih, nih minum Cha" Ayla menyodorkan air mineral kepada Echa dan langsung di teguk habis oleh gadis itu.

"Kok lo nanya gitu Shen?" Shena memperbaikik posisi duduknya agar lebih nyaman.

MATCHA : Luka Dari Masa Lalu.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang