"Aldi, Echa kenapa? Kok Echa bisa kayak gini?" Tanya Sora cemas saat Echa di gendong oleh Aldi. Aldi menghela nafas kasar lalu berjalan mendekati Sora.
"Aldi gak tahu cerita detailnya kayak gimana, yang Aldi tahu, Echa di bully tante" ujar Aldi lirih. Sora menatap Aldi tak percaya, putri semata wayangnya bisa mengalami kejadian seperti ini.
"Ya Allah, kenapa ini bisa terjadi sama Echa, Al kamu jaga Echa dulu ya, tante mau telepon dokter pribadi Echa dulu" Aldi mengangguk dan duduk di depan Echa.
"Engh- Al, lo belum pulang? Kalo mau pulang, pulang aja" kata Echa lirih. Aldi menggeleng. "Gak, gue bakal nemenin lo disini" kata Aldi. Echa hanya mengangguk.
Tidak lama kemudian, Doker Randi datang bersama Sora di belakangnya. Echa pun di periksa oleh Dokter tersebut.
"Gimana dok, keadaan Echa? Dia gak pa pa kan?" Dokter Randi hanya tersenyum.
"Dia gak pa pa, cuman dia hanya sedikit shock atas kejadian yang menimpanya, biarkan dia istirahat yang cukup agar kesehatannya cepat pulih" Sora mengangguk dan mengantar Dokter Randi ke bawah.
"Udah lo pulang aja Al, ntar tante Raya nyariin" ujar Echa sambil menatap Aldi.
"Gue nginep disini, gue juga udah bilang sama mama" jawab Aldi. Echa memilih mengangguk. Memiliki sepupu keras kepala seperti Aldi harus bisa sabar sesabarnya.
***
"Cha, gue sekolah dulu ya, cepet sembuh, kalo gak ada lo kan kita gak ada yang bayarin di sekolah!!" Teriak Aldi saat akan ke sekolah.
"Rese lo!" Teriak Echa dari depan ruang keluarga. Aldi terkekeh dan langsung melesat ke sekolah menggunakan motor Echa. Ya, gadis itu hobby mengkoleksi motor sport seperti yang di pakai Aldi saat ini.
Aldi sengaja meminjam motor Echa karena sudah bosan dengan mobilnya.
"Gila! Keren juga motornya Echa!" Ucap Aldi bermonolog sendiri. Rama yang kebetulan lewat di depan komplek perumahan Echa langsung menajamkan penglihatannya saat melihat sosok yang sudah familiar di hidupnya.
"Tuh anak ngapain keluar dari komplek situ? Perasaan dia gak pindah rumah" kata Rama berbicara sendiri. Rama pun lantas menancapkan gasnya untuk ke sekolah.
Setelah beberapa menit, Aldi pun sampai di sekolahnya hampir bersamaan dengan Rama, Azka, Arel dan Tama.
"Wihh motor baru Al?" Tanya Arel saat keluar dari mobil Tama.
"Gak, ini motor E-" Aldi langsung menutup mulutnya. "Eh, ini motor sepupu gue, gue minjem, kebetulan nginep rumahnya dia" ujar Aldi pelan. Ke empat sahabatnya hanya mengangguk mengerti.
"Jadi, lo nginep di rumah sepupu lo?" Tanya Rama memastikan. Aldi hanya mengangguk. "Terus lo keluar dari komplek tadi, itu dari rumah sepupu lo?" Lagi-lagi Aldi mengangguk.
"Sepupu lo itu, cewek apa cowok?" Tanya Tama. Aldi terkekeh. "Banci" ujar Aldi bercanda. "Yee serius!" Ketus Azka. "Cewek" kata Aldi pelan.
"Wiih kenalin dong" kata Arel antusias. "Lo masalah cewek cepet lo, urusin dulu tuh si Vivin, jangan di gantung mulu" ketus Aldi membuat temannya terkekeh.
"Gue gak gantungin kok" kata Arel membela diri. "Gue cuman gak tahu perasaan gue sama dia itu sebatas suka atau emang gue udah cinta sama dia, gue bimbang!" Kata Arel sedih.
"Bucin lo!!" Ucap ke empat sahabatnya sambil berteriak. Arel hanya mendengus.
"Jadi, kapan lo ngenalin sepupu lo sama kita?" Tanya Tama. Aldi terdiam beberapa detik.
"Eng- lain kali deh, ntar gue kenalin" ujar Aldi gugup. Ke empat sahabatnya mengangguk.
"Kok gue gak ngeliat si ChaCha?" Tanya Azka sambil celingak celinguk mencari gadis itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
MATCHA : Luka Dari Masa Lalu.
Fiksi RemajaFitnah itu, pembunuhan dan trauma yang mendalam. Bagaimana rasanya menjadi tersangka pembunuh padahal kau tidak melakukan apa-apa, trauma yang membekas dari masa lalu kelam yang kian menyiksa. Gadis itu, tersiksa mental sebelum waktunya. Batin dis...