Raynia. Raynia Esa Mahendra tepatnya. Gadis yang kerap di sapa Echa itu sedang bersiap untuk ke sekolah barunya. Yap, dia anak pindahan. Bukan pindah negara maupun daerah, dia hanya pindah sekolah.
Echa menuruni tangga dengan semangat. Masih pukul 05:43, gadis itu sudah siap dengan segala keperluannya. Hari ini Echa akan menciptakan suatu hal yang berbeda.
"Pagi ma, pa"
Echa langsung duduk dan mengambil roti."Pagi sayang, cepet banget siap-siapnya. Ini masih pagi lho"
Bima memperhatikan jamnya, lalu melihat penampilan putrinya yang berbeda."Emm sayang, kok seragam kamu kumal dan kotor gitu nak?"
Seakan tahu pemikiran suaminya, Sora menegur Echa lebih dulu.Echa memanyunkan bibirnya.
"Mama lupa ya?"
Sora sedikit mengingat sesuatu begitupun dengan Bima."Oh iya, mama baru inget. Tapi gak gini juga sayang, ini kotor banget. Kamu ganti dulu gih, masih ada yang lebih bersih dari ini" Echa mengangguk dan berjalan menaiki tangga menuju kamarnya, namun langkah Echa sempat terhenti.
"Em ma, bekal yang Echa bikin tadi udah di siapin belum?"
"Udah kok sayang, kamu ganti baju dulu cepet, ntar telat"Echa mengangguk dan berlari kecil ke kamarnya.
"Kayaknya Echa emang serius pengen ngelakuin ini ma"
Ucap Bima sambil memakan roti dengan selai kacang tersebut."Hm, iya pa. Mama kasihan sama putri kita, dari dulu Echa belum nemuin teman yang tulus sama dia"
Bima mengangguk paham."Semoga rencana nya kali ini berhasil ma"
Sora mengangguk. Sora dan Bima mengalihkan pandangan mereka melihat Echa yang sedang berlari kecil menuju meja makan."Yang ini lebih bersih kan ma?"
Sora tersenyum lalu membelai rambut putri kesayangannya itu."Iya sayang"
Echa tersenyum dan mulai memakan sarapan paginya."Ma, pa Echa berangkat ya"
Echa menyalimi kedua orang tuanya."Kamu di anterin supir kan?"
Echa menggeleng."Gak ma. Hari ini Echa pergi naik GoJek, gak apa-apa kan?"
Bima menatap putrinya ragu."Nanti kalo abang GoJek nya jahat gimana sayang?"
Bima menatap putrinya."In Shaa Allah abangnya baik pa, ma bekal Echa tadi udah di tas kan?"
Sora mengangguk."Yaudah, Echa pamit ya Assalamualaikum"
"Waalaikumsalam"
Echa berlari keluar dari rumah megahnya itu sambil menunggu GoJek yang sudah ia pesan."Em dengan neng Raynia?"
Abang GoJek tersebut memastikan. Echa tersenyum manis lalu mengangguk."Iya bang. Ke SMA TARUNA JAYA ya"
Abang GoJek itu pun mengangguk dan segera menancapkan gasnya.***
Echa berdiri di depan gerbang sekolahnya. Masih pagi, sekarang masih jam 6:23, bel masuk jam 7:15.
Echa memasuki sekolahnya tersebut dengan semangat. Echa mencari-cari loker untuk melancarkan aksinya.
Setelah ketemu, Echa beralih ke loker cowok, sambil menimang-nimang akhirnya memilih loker nomor 62.Echa mengeluarkan bekalnya dan tak lupa ia memberi sedikit sentuhan kata manis di sebuah kertas kecil yang ia tempelkan di bekal tersebut.
Hmm bagaimana pendapatmu menjadi seorang secret admirer abal-abal, contohnya kamu ngasih bekal makanan sama orang yang gak kamu kenal?Dengan langkah santai, Echa membuka dan memasukkan bekal tersebut ke dalam loker itu. Lalu Echa pun bergegas menuju kantor menemui kepala sekolah yang sebenarnya pamannya sendiri. Ya perlu diketahui, sekolah ini adalah milik papanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MATCHA : Luka Dari Masa Lalu.
Novela JuvenilFitnah itu, pembunuhan dan trauma yang mendalam. Bagaimana rasanya menjadi tersangka pembunuh padahal kau tidak melakukan apa-apa, trauma yang membekas dari masa lalu kelam yang kian menyiksa. Gadis itu, tersiksa mental sebelum waktunya. Batin dis...