🎀CHAPTER 14🎀

51 16 3
                                    

Only time can
answer that.🥀

✨✨✨

"Siapin cemilan, dan cari
Tempat yang nyaman
Untuk membaca"

|| Ready...... Go! ||

Jangan lupa vote and komentarnya

||Happy Reading||
__

"Aku gak apa-apa kok," verrell memberhentikan langkah kami. "Gak kenapa-kenapa gimana? Lihat tuh," menunjuk perut Verrell. "Lambung kamu kambuh lagi," aku menatap verrell dengan pandangan kekhawatiran. Lah, si Verrell kenapa. Kok, senyum seperti itu. "Kau baik-baik saja kan?," Kataku sambil memegang dahinya. "Aku baik-baik saja, aa..,"Verrell meringis kesakitan. "Enggak, kita harus ke dokter," aku memaksa verrell, tetapi verrell menahanku. "Aku baik-baik saja,".

"Aa...," Verrell meringis kesakitan lagi dan kali ini dia pingsan.

"Verrell, sadarlah, Verrell," aku menggoyang-goyang pipinya Verrel.

{ Mode mimpi on }

"Ini dimana," Verrell berada di suatu ruangan yang hanya di hiasi oleh lampu yang berukuran sedang.

Tak... Tak... Tak...

Suara hentakan kaki dan bayangan menghampiri Verrell.

"Tolong, jaga Rachael," seorang wanita paruh baya yang memiliki kulit putih dan rambut terurai serta bola mata berwarna hitam pekat menghampiri Verrell dan mengatakan, tolong jaga Rachael.

"Kau siapa?," tanya verrell sambil melihat wanita itu dari bawah sampai atas.

"Aku, ibunya," Verrell tersontak kaget.

"Tolong, jaga Rachael. Jangan pernah menyakiti nya," ibunya Rachael tersenyum manis kepada verrell..

Lama-kelamaan, bayangan ibunya Rachael menghilang dari hadapan Verrell.

{ Mode mimpi off }

"Tolong...," Kataku sambil teriak meminta tolong kepada orang-orang yang melintas di jalanan tempat kami berada.

"Tolong," air mata sudah menetas di pipiku.

"Hallo, iya iya pihak rumah sakit. Disini ada seseorang yang butuh bantuan," salah satu warga menghubungi pihak rumah sakit untuk membawa verrell ke rumah sakit.

"Aa..," Verrell tersadar. Aku memasang wajah bahagia dan memeluknya.

"Aku baik-baik saja," kata verrell kepadaku.

"Dia sudah sadar, syukurlah," kata salah satu warga.

"Kau membuatku khawatir saja," aku terus memeluk verrell serasa, tidak ingin melepaskannya.

21.00 WIB

"Au," Verrell meringis kesakitan ketika aku mengobati bibirnya.

"Sedikit lagi," kataku sambil mengobati lukanya.

"Auu," verrell menggenggam tanganku dan menatapku dengan penuh kemanisan. Aku pun, menatap dia balik.

"Laki-laki itu siapa?," Tanya Verrell kepadaku. "Namanya Dery," aku lanjut mengobati lukanya verrell. "Aa, Dery? Pacarmu?," Tanya Verrell dengan penuh wajah kesal. "Pacar? Apaan sih? Ya, enggak lah," verrell masih menatapku dengan penuh kekesalan. "Udah ah, aku mau tidur," aku pun mengemasi kotak obat yang sudah ada di dekatku. "Kau,", Verrell menggenggam tanganku, aku pun menatap dia. "Bisakah kau melupakan, dery," keadaan menjadi sangat canggung. "Aku sudah melupakannya," aku tersenyum kepada Verrell dan berjanji, gak bakal mengingat Dery lagi.

Odnoliub  [ END ✅ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang