EPISODE 01

7.8K 495 115
                                    

INFO: AURISTELA FIDELYA, pindah ke dreame. Bagi kalian yang mau baca silakan kunjungi akun andi_khairiyah_a di Dreame! Terima kasih. AURISTELA FIDELYA adalah series pertama dari cerita LIAM OSMOND.

SELAMAT MEMBACA

"Ayah, biarkan aku mengakui semuanya!" Liona bersujud di depan ayahnya.

Liona datang ke kerajaan kecil milik ayahnya demi memohon ampun.

"Tidak! Semuanya sudah berjalan melebihi rencana ayah!"

Liona meremas ujung pakaian yang ia kenakan. Selama menikah, bayang-bayang kematian selalu mengekorinya bahkan ketakutan dan rasa bersalah ketika bersitatap dengan Liam menyeruak memenuhi hati serta pikirannya.

"Liam, pria yang baik, aku tidak bisa menyakitinya lebih jauh!"

"Hentikan omong kosongmu! Apa kau pikir Liam akan mengampunimu dan kedua anak harammu itu?!" bentak ayah Liona.

Tubuh Liona bergetar, ia baru memikirkan hal itu. Tetapi, apakah Liam akan membunuhnya jika ia jujur? Tapi ini sudah sangat lama tentu saja Liam akan menghukumnya dengan dipenggal.

Liona menangis. Sebenarnya Liona hamil di luar nikah dan kekasihnya pergi begitu saja. Dan di saat seperti itu, Liona mendapat lamaran dari kerajaan yang dipimpin oleh Liam.

Liona berusaha menolaknya akan tetapi, ayahnya mengancam akan menggugurkan bayi dalam kandungannya jika tidak menyetujui lamaran itu. Pernikahan terjadi begitu saja dan pada malam pertama, Liona memberikan minuman yang telah ia isi dengan obat tidur kepada Liam. Liona tidak mungkin melakukan hubungan intim bersama Liam. Liona takut membuat pria itu jadi kotor karena merasa dirinya sangat tidak pantas untuk Liam. Liona mati-matian menyembunyikan kebohongannya hingga saat ini dan selalu berada di sisi Liam akan tetapi, pria itu tidak pernah mencintainya dan Liona merasa tidak berhak untuk sedih sebab ia memiliki dosa besar kepada Liam.

"Yang Mulia, Tiba!" seru seseorang dari luar pintu.

Liona langsung berdiri dengan tegap begitupun ayahnya yang langsung menghampiri pintu untuk menyambut Liam.

"Selamat datang, Yang Mulia."

Liam memandang Liona kemudian melewatinya begitu saja.

"Anak-anak mencarimu. Aku datang menjemput," ujar Liam pada Liona. Pria itu melihat jejak air mata pada pipi wanita itu. Liam tidak terlalu peduli karena mungkin saja mereka saling melepas kerinduan.

"Iya," jawab Liona.

Liam memandang mertuanya kemudian menunduk hormat.

"Maaf, saya membawa putri anda kembali dengan cepat," ujar Liam kemudian pergi.

******

Matteo mendampingi Liam mengunjugi sekolah Ayres. Anak Eliot itu memiliki bakat yang hebat dalam bertarung. Ia terus berlatih menggunakan belati peninggalan Auris.

"Paman?!" Ayres menghentikan latihannya dan membungkuk pada Liam.

"Bagaimana latihanmu," tanya Liam.

Ayres tersenyum kemudian menyimpan belatinya.

"Sangat lancar. Dua hari lagi pihak sekolah akan mengadakan sebuah turnamen kecil pada kota Tiraini. Mereka bilang akan merekrut murid baru," jelas Ayres.

LIAM OSMOND✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang