EPISODE 10

2.7K 443 132
                                    

SELAMAT MEMBACA

Auris membaca buku tentang peraturan keluarga bangsawan. Banyak sekali perubahan selama ini.

Salah satunya adalah keluarga bangsawan ortheanix yang bertambah menjadi beberapa keluarga besar, sekarang total mereka ada delapan keluarga besar. Kemudian harus ada salah satu dari keluarga bangsawan ortheanix yang menjadi ujung tombak keluarga ortheanix atau lebih enaknya disebut sebagai kepala keluarga besar bangsawan ortheanix, dan orang yang memegang gelar itu disebut Orthe sedangkan sebutan untuk wanita adalah Orthess.

Auris menyunggingkan senyum penuh kemenangan sebab belum ada yang mengisi posisi tersebut. Tentu saja sebab gelar itu bukanlah sekedar gelar melainkan ada tanggung jawab besar yang harus ia emban.

Yang Auris ketahui, bahwa Eliot sekarang telah menjadi kepala kekuarga ortheanix dan menggantikan ayahnya kemudian dia hanyalah putri bangsawan tanpa status. Untuk bergabung dalam sosial kelas. atas dan menciptakan koneksi yang besar, Auris membutuhkan posisi yang jauh lebih kuat. Terlebih lagi dugaannya benar bahwa akan ada isu buruk mengenai hubungannya dengan Liam.

Desas-desus mengenai ia mencoba menggoda Liam untuk menggeser Liona dari posisi ratu relah tersebar di kalangan para bangsawan kemudian tidak lama setelahnya ia mendapati undangan untuk hadir ke jamuan teh di kediaman Ratu. Auris tidaklah bodoh sehingga tidak mengetahui maksud dari undangan tersebut. Namun, yang Auris belum ketahui adalah istri Liam itu wanita baik atau buruk jika jawabannya buruk, Auris tampak sedih sebab pria itu salah memilih wanita sebagai ratunya. Tapi, wajar jika Liona akan melakukan hal buruk padanya sebab isu itu pasti membuatnya salah paham. Auris akan meluruskan masalah itu agar Liam dan Lion baik-baik saja akan tetapi, jika maksudnya justru disalah artikan maka Auris tidak akan diam.

Auris meninggalkan buku yang ia baca kemudian meninggalkan ruangan tersebut untuk segera bertemu Eliot di ruangannya.

"Kakak, ini aku!" seru Auris dari luar pintu Eliot.

"Masuklah," sahut Eliot.

Auris masuk dan mendapati Eliot tengah berkutat dengan beberapa dokumen serta kacamata bulat yang bertengger manis pada hidung bangirnya.

"Kak, aku akan mengadakan pertemuan dengan mengundang seluruh kepala keluarga bangsawan ortheanix." Auris langsung mengutarakan maksud kedatangannya.

Eliot terkejut mendengarnya.

"Apa lagi yang mau kau lakukan?"

"Aku akan mencalonkan diri sebagai Orthess."

Eliot menatap tajam netra Auris.

"Jangan main-main dengan ucapanmu itu!"

"Tidak sama sekali."

Eliot menghampiri adiknya kemudian berkacak pinggang, persis sekali seperti Jerdan yang akan menceramahinya.

"Kau pikir mereka akan menyetujuinya? Apalagi kau masih sangat muda, bukankah lebih baik pria yang mencalonkan dir-"

"Kalau wanita lebih baik dari pria untuk apa memilih pria? Jika ada pria dari bangsawan ortheanix ingin mencalonkan diri, pasti sudah sejak dulu, tetapi, tidak ada sama sekali. Selain itu, jika ada yang ingin mencalonkan dirinya sebagai Orthe, silakan beradu kekuatan denganku. Sebab aku tidak akan berada di bawah naungan orang yang memiliki kemampuan di bawahku!" Auris memotong perkataan Eliot dengan cepat. Keras kepala Auris benar-benar diwarisi dari ayah serta ibunya sehingga saat tergabung menjadi sanga-sangat keras.

LIAM OSMOND✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang