EPISODE 14

2.6K 409 87
                                    

SELAMAT MEMBACA

Lithia datang ke sekolah kerajaan untuk menemui putranya. Akan tetapi, ketika ia berpapasan dengan salah satu wanita bangsawan langkahnya tersurut mundur sebab wanita bangsawan tersebut mendekatinya dengan tatapan mencemooh.

Kalau Lithia tidak salah, nama wanita itu adalah Zintia. Dia pasti datang untuk mengunjungi anaknya dan tanpa sengaja justru bersitatap dengan Lithia.

"Selamat pagi, Nyonya Lithia," sapanya.

Lithia membalas sapaan tersebut dengan sangat sopan.

"Besok adalah hari yang luar biasa karena akan ada pesta besar di istana. Apakah anda akan datang?" tanya Zintia.

Lithia mengangkat sebelah alisnya. Untuk apa bertanya padahal jawabannya sudah pasti iya sebab seluruh keluarga bangsawan akan hadir.

"Tentu saja," jawab Lithia.

"Ah maaf, aku kira anda tidak akan datang karena bukan bangsawan asli," tutur Zintia diakhiri senyum manis.

"Ap-apa katamu?"

"Tidak apa-apa. Aku hanya kasihan dengan Tuan Eliot yang akan menanggung malu karena membawa istri seperti anda. Bukankah anda hamil di luar nikah?" tanya Zintia disusul kekehan kecil.

Tubuh Lithia menegang, tangannya gemetar bahkan bibirnya terasa kelu untuk sekedar membuka mulut.

"Ibu!"

Zintia menoleh ketika suara anak lelaki menyahut di belakangnya. Zintia segera pergi namun sebelum itu ia sempat berbisik pada Lithia, " Woah! Untung putramu tidak mengetahuinya."

Lithia masih termanggu pada posisinya.

"Ibu! Aku libur selama sebulan," kata Ayres sambil memeluk Lithia.

Lithia tersenyum dan mengelus rambut Ayres.

"Jadi, kita bisa menghabiskan waktu selama sebulan!" seru Ayres sedangkan Lithia hanya mampu menunjukkan senyumnya.

****

Auris berjalan memasuki perkotaan untuk menemukan beberapa gaun yang akan dipakainya saat pesta besar dikerajaan akan terlaksana. Toko-toko mulai ramai dan dipenuhi para bangsawan serta beberapa pelayan yang membawakan barang belanjaannya.

Auris sendiri tampak sibuk memilih baju setelah berhasil memasuki toko. Cukup lama ia berkutat dengan gaun-gaun yang terpampang indah di depannya. Auris mencari tempat yang tidak terlalu ramai dan tergabung dengan beberapa wanita bangsawan lainnya walaupun begitu ia masih bisa mendengar beberapa bisikan yang terdengar berisik sebab banyakanya jumlah pengunjung.

Auris menghentikkan pergerakan dalam memilih gaun ketika ia menangkap perbincangan yang menyangkut kakak ipar kesayangannya. Rumor yang sangat membuatnya marah dan Auris tidak tahan jika hanya berdiam diri, ia mendekati sekelompok orang tersebut.

"Dari mana kalian mendapatkan rumor itu?" tanya Auris.

Para wanita tersebut sangat terkejut akan kehadiran Auris dan segera menundukkan kepala rendah sebelum akhirnya kembali tegap dengan wajah canggung dan takut.

LIAM OSMOND✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang