SELAMAT MEMBACA
Ariana melompat kegirangan dengan sebuah kertas bertuliskan lolos di tangan kanannya.
"Guru, aku lulus!" seru Ariana sembari memberikannya pada Auris.
Sudah dua hari setelah turnamen dilakukan, para peserta dipanggil untuk mengetahui lolos tidaknya mereka dan Ariana telah kembali dengan kabar yang sangat baik.
"Kalau begitu kau harus segera bertemu dengan orang tuamu. Aku sudah tidak akan mencampuri urusanmu lagi setelahnya," tutur Auris sembari menyerahkan kerras itu pada Ariana.
Raut wajah Ariana menjadi muram dan sedih.
"Kenapa begitu?" tanya Ariana.
"Aku harus kembali ke desa gutu. Selain itu kau harus fokus dengan sekolah barumu, mengerti?"
"Setidaknya jangan bilang tidak akan mencampuri urusanku, itu sama saja guru sudah tidak peduli denganku apapun yang terjadi. Itu membuatku sedih," papar Ariana.
"Lalu apa yang harus ku katakan agar kau senang?" tanya Auris.
"Katakan bahwa guru akan datang menemuiku setiap seminggu sekali!"
"Kau mau membuat gurumu kesulitan Ariana?" Auris bersedekap tangan di dada.
"Kalau begitu sebulan sekali, bagaimana?"
"Baiklah," jawab Auris.
Auris masuk ke kamar yang ia sewa pada kondotel di susul Ariana.
"Kau bereskan barang-barang kita dan aku akan menyelesaikan pembayaran sewa," pesan Auris sebelum pergi meninggalkan Ariana dalam kamar.
Auris segera melakukan pembayarannya akan tetapi ia justru bertemu dengan Eliot. Pria itu berdiri dengan senyum mengembang ke arahnya dan sialnya saat ini ia tidak mengenakan topengnya. Tubuh Auris bergetar kemudian ia langsung memutar tubuhnya dan berlari dengan cepat kembali ke kamar. Eliot terbelalak melihat respon adiknya itu. Butuh perjuangan bagi Eliot untuk mendapatkan jejak Auris.
Brak!
Ariana terkejut melihat Auris tiba-tiba kembali dengan cepat dan mengunci pintu.
"Maafkan aku Ariana. Kau harus kembali ke rumahmu seorang diri sebab guru sedang dalam masalah besar. Dan ingat untuk tidak menceritakan kepada siapapun tentang aku," tutur Auris kemudian mengusap puncak kepala Ariana dan segera mendekati jendela kamar.
"Guru, apa yang terjadi?" tanya Ariana.
"Jika kita bertemu lagi, aku akan menceritakannya," tutur Auris sebelum akhirnya melompat dari jendela padahal itu lumayan tinggi.
**********
"Apa yang terjadi pada makam Auris?" tanya Liam kepada Baida- penjaga makam keluarga kerajaan.
"Dua hari yang lalu, Tuan Eliot datang dan membongkar makam. Saya tidak bisa mencegahnya sebab dia berhak melakukannya." Baida menjawab dengan nada sesopan mungkin.
"Apa yang coba ia lakukan?"
"Saya mendengar bahwa tuan Eliot mencoba untuk memastikan jasad adiknya ada di dalam peti atau tidak."
KAMU SEDANG MEMBACA
LIAM OSMOND✔️
Fantasy[Cerita lengkap-Sudah tamat] Series ke-2 dari Auristela Fidelya. Liam berpikir untuk terus mencintai Auris dalam hati serta pikirannya walaupun telah ditinggalkan. Akan tetapi bagaimana jika Liam dipertemukan kembali oleh Auris yang telah lama ia an...