Part 6 : Rasa yang tak dianggap

478 90 18
                                    


B e n a n g  L a y a n g






Waktu berlalu begitu cepat, saat aku begitu santainya menjalani hari-hari ku. Sesudah bergabung dengan karang taruna, aku jadi lebih banyak waktu untuk menyempatkan waktu kumpul bersama anak-anak komplek, dan lebih membuka diri pada sekitar ku. Belum lagi rencana liburan akhir tahun sudah menanti di depan mata.

Meskipun hasil semester belum muncul, jujur aku sangat gugup. Takut nilai ku turun, karena sesi belajar bersama terakhir bersama Squad MEIRA, Sinbi mengatakan aku melemah dari biasanya di mapel Bhs. Indonesia. Untuk lainnya bersyukur masih aman.

Siapa bilang seusai semester genap semuanya berakhir. Tugas semakin padat dan juga banyak latihan soal. Hal yang membuat ku selalu tersenyum tiap saat adalah kak Jaehyun, karena ia selalu menyemangati ku dan mengatakan bahwa aku sudah bekerja keras.

Jangan lupakan Seonghwa yang tiap saat selalu setia dengan perasaan itu untuk ku, bahkan setelah aku memintanya untuk berhenti. Seonghwa juga sempat marah, setelah aku berjalan berdua dan bermain secara mesra dengan anak IPA, padahal ia tak mengetahui bahwa itu adalah sepupu ku Minho.

"Nih minum. Nggak usah diet kenapa sih, bentar lagi mau ujian Day jangan nyari penyakit." Ucap  Minho setelah memberikan puding sedot rendah kalori kepada ku.

"Hehe, seminggu doang kok. Jangan bawel kenapa sih, kayak mama aja lo Ho." Seperti biasa akhir-akhir ini aku sering bersama Minho. Entah berangkat atau pulang sekolah. Sampai-sampai tetangga ku mengira bahwa Minho kekasih ku.

"Entar mau main kerumah lo ya, kangen banget sama masakan tante Nayeon," Ujarnya sembari menscroll instagramnya.

"Jangan main hp mulu lo, bentar lagi try out. Lo kebanyakan main game akhir-akhir ini Ho, sampai tante Momo ngaduh ke gue."

" Jangan bawel kayak Seoyeon deh. Lagian mama gue itu nggak perlu cemas, gue nggak belajar aja nilai gue masih 90. Lo satu gen sama gue, jadi nggak usah terlaku khawatir oke." Untuk satu ini aku tak tahu awal mulanya bagaimana. Mereka berdua tiba-tiba menjadi dekat, sehingga Minho jadi sering main ke kelas ku dan bergerombol dengan anak-anak IPS. Dia kan anak IPA yang bercita-cita menjadi anak IPS.

"Iya deh, tuh yayang Seoyeon mu dateng. Gue masuk kelas dulu ya, mau periksa ulang PR les gue".

" Day, mau kemana?" Tanya Seoyeon saat melihat ku beranjak.

"Mau masuk kelas dulu, nikmatin aja quality timenya hahaha."

"Emang ya, sepupu kamu satu itu usil banget."

"Udah dari sananya emang kayak gitu." Aku hanya tertawa mendengar mereka berkata begitu. Seoyeon itu tipe yang agresif sedangkan Minho itu tipe yang cuma senyam-senyum dan ngikutin alur, tapi terkdang sepupu ku satu itu punya sikap yang mengejutkan.







B e n a n g  L a y a n g








|sudut pandang penulis|

Sepulang les sore ini Dahyun berniat pulang bersama Minho, namun ia urungkan dan menyuruh Minho pulang bersama Seoyeon. Karena Dahyun melihat ada Yoga disekolah sehingga ia berfikir, senior sekaligus tetangganya itu bisa memberinya tumpangan. Yoga berjalan santai bersama guru sejarah Dahyun, melintasi lapangan upacara.

" Sore bu Erna," Sapa Dahyun yang langsung menghampiri dan mencium tangan guru sejarah kesayangannya itu.

"Baru selesai les dek?" Erna merupakan jajaran guru muda. Sehingga tak mengherankan bila ia memanggil para muridnya dengan panggilan dek.

Benang Layang ; Dahyun X Jaehyun NctTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang