Part 4 : Kiss

718 109 19
                                    




B e n a n g    L a y a n g








Tak terasa sudah lepas sebulan karang taruna terbentuk, dan rasanya makin dekat dengan hari H, pelaksanaan lomba 17 Agustus. Sudah beberapa hari ini disibukkan dengan pembuatan surat, aku dan Danu sudah membagi tugas, dia yang mengurusi proposal dan LPJ, sedang aku yang mengerjakan surat menyurat.

Disamping itu pula aku makin merasa semua hal menjadi berat, gagalnya aku di sepuluh besar lomba sejarah, konflik dengan Hala yang tak berkesudahan dan juga tugas kartar. Kurasa tak banyak dari anggota karang taruna yang benar-benar mengikuti kegiatan ini untuk mengembangkannya.

Seperti malam ini, yang berkumpul hanya itu-itu saja. Guna membahas perlengkapan apa saja yang dipersiapkan untuk hari minggu besok, karena anak-anak berencana bersiap mulai minggu ini. Meskipun acaranya kurang 2 minggu.

"Ada usulan tambahan nggak terkait lomba yang sudah ditentukan?" Tanya kak Jaehyun pada setiap anggota yang datang. Dan entah mengapa, menatapnya saja mampu membuatku lupa akan ide-ide tambahan yang akan aku sumbangkan.

"Heh ndut, jangan bengong. Kesambet jin penghuni balai loh." Yang barusan pasti udah ketebak kalau pasti yang kayak gitu ya cuma kak Yoga.

"Selalu deh usil, yang ada ntar kak Yoga yang kesambet karena mulutnya banyak."

"Mana bisa, entar jin nya aku kedipin doang juga udah klepek-klepek."

"Dasar playboy sampai ke akar-akar, masih aja sempet mikirin jin nya bakal klepek-klepek."

"Sssttt, kalian berdua bisa nggak kalau ketemu jangan berantem? Kasihan si Jaehyun tuh, kayak nggak dihargai," Ujar kak Juna yang membuatku mengalihkan pandangan ke kak Jaehyun, yang jelas dia hanya tersenyum ramah seperti biasa.

"Tau tuh Dahyun, banyak banget omongnya kayak mak-mak beli sayur depan rumah gue kalo pagi," Yang ini suaranya kak Bambam. Dia itu keliatan pendiem tapi aslinya persis kayak kak Yoga, mulutnya kayak petasan seribuan yang kalo di banting meledak.

Malam ini sialnya lagi, aku dijadikan kandidat MC padahal aku sama sekali tidak punya public speaking yang baik. Dan kurasa Umji dan Sinbi lebih cocok mengisi posisi ini, ingin rasanya aku mencubit mulut kak Yoga dan kak Bambam saja, karena sudah menyebut nama ku secara lancang, dan salah kak Jaehyun juga yang langsung mengiyakan.

"Hyun?" Kak Jaehyun sepertinya merasa bersalah karena sedari tadi aku berdiam diri tanda tidak ingin melakukan hal itu.

"Apa?" Tanhku yang masih jutek karena kesal padanya.

"Dicoba aja dulu ya, jangan ngambek gitu. Entar cantiknya luntur loh". Satu kata yang memadamkan amarahku.

" Jangan dipuji tuh anak Jae. Ntar tingkat kepedeannya tambah tinggi".

"Kalau kak Yoga naksir aku ngomong aja kali. Pakai acara jelek-jelekin huft". Aku meninggalkan kak Jaehyun dan kak Yoga. Berusaha membujuk Sinbi agar mau pulang duluan. Entah mengapa akhir-akhir ini aku begitu sensitif.








B e n a n g    L a y a n g












H-1 minggu persiapan untuk lomba dan gebyar pentas seni. Beruntunglah kelas 3 saat ini belum terlalu sibuk, masih hanya latihan soal dan les pada hari aktif saja. Sehingga aku masih bisa banyak membantu untuk mengurus kegiatan. Aku juga lebih banyak mengenal Danu yang akhir-akhir ini sering pergi bolak-balik merivisi proposal, ngeprint dan ketemu pak RT untuk minta dana.

Benang Layang ; Dahyun X Jaehyun NctTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang