Part 24 : Penyesalan yang terlambat

291 69 16
                                    

......

Maaf yang tak lagi berguna
Serpihan akan segala luka tak lagi bisa dirangkai ulang bagai kata.
Engkau dengan segala sikap sesuka hati tanpa rasa.
Sedang aku dengan hati yang tak lagi terbuka
Cukup, itu saja.
.....





Momen-momen pahit tentang pengkhianatan Jaehyun perlahan bisa Dahyun terima, bulan depan ia sudah mulai berada di kota untuk persiapan ospek dan juga kuliah. Gadis itu sering tersenyum dan tertawa saat ini. Meski entah apa yang dia rasakan dalam hati.

Namun Dahyun kembali terluka bahkan pada saat perayaan HUT RI, yang baru saja digelar bulan ini. Dahyun berfikir bahwasannya waktu begitu cepat berlalu, dan seandainya satu tahun lalu dia bisa mengendalikan hatinya, mungkin dia memilih untuk tetap tidak mencintai siapa-siapa.

Malam itu sangat ramai, karena semua orang komplek berkumpul untuk melihat pertunjukan pentas seni, Dahyun bersama sahabatnya ditambah Yeri tampil sebagai perwakilan dari karang taruna.

Dahyun menjadi center kala itu, yang mana ia memberikan dance break dengan campuran tari tradisi yang membuat warga bertepuk tangan meriah, dengan latar suara kembang api yang saling bersahutan sebagai penanda di bukannya acara.

Padahal gadis itu baru saja menangis karena dibentak Yoga, namun dia begitu hebat mengontrol emosinya saat berada diatas panggung. Dahyun sudah mulai dewasa sekarang, begitulah pandangan Yoga saat melihat gadis kecil itu menari di atas panggung.

"Kamu hebat," Ujar Yoga saat Dahyun sudah turun, sembari mengacungkan kedua jempol pada gadis itu. Namun Dahyun terlihat masih sedikit kesal pada lelaki yang dianggapnya kakak.

"Masih marah?" Tanya Yoga tatkala Dahyun enggan menjawab ucapannya.

"Nggak, masih kesel aja sama kakak. Kan yang salah bukan aku, tapi kakak malah ngebentak aku. Seakan aku yang bertanggungjawab akan segala hal." Gadis itu sedikit mengomel namun membuat Yoga justru mencubit pipi gembil Dahyun.

"Gini dong, kalau udah ngomel biasanya rasa kesalnya udah hilang," Tutur Yoga kembali.

"Day, dicariin kak Jaehyun tuh di dalam." Ujar Donghyun yang baru saja keluar dari tempat istirahat panitia pelaksana.

"Day," Yoga berusaha mencegah Dahyun yang hendak berjalan. Namun mata Dahyun seolah meyakinkan Yoga bahwa ia sudah baik-baik saja.

"Kak, kalau aku terus menghindar, aku nggak akan pernah tahu tantangan terbesar atau rahasia besar apa yang akan aku hadapi dan aku ungkap. Kak Jaehyun sudah memendam itu rapat, setidaknya mari kita profesional untuk hari ini. Banyak tamu yang harus melihat bahwa kita bisa mensukseskan acara." Yoga melepas pegangan pada tangan Dahyun, sosok wanita hebat muncul dalam diri Dahyun, dan membuat Yoga tersenyum mendengarnya. Seperti baru kemarin gadis kecil itu merengek ingin memiliki kakak pada Yoga, namun saat ini dia sudah bisa berkata bijak dengan sendirinya.

Dahyun memasuki ruangan, ia melihat ada Wonwoo dan beberapa anggota karang taruna lainnya termasuk Yeri, yang tergolong anggota baru. Dahyun sempat kaget, kenapa hanya ada Yeri disini disaat para wanita lainnya sedang sibuk membantu di depan untuk menyiapkan jajanan dan makanan bagi para tamu.

"Yer nggak bantuin anak-anak lainnya? Pada sibuk diluar." Ujar Dahyun yang berjalan kearah Yeri.

"Kak Dahyun nggak bantu juga? Kakak justru malah asyik ngobrol sana-sini, kenapa malah jadi nanyain aku?" Seperti skakmat, Dahyun tak pernah menyangka Yeri akan berkata setajam itu padanya.

"Udah Yer, aku yang nyuruh dia kesini kok. Kamu bantu-bantu diluar sana. Kalian sekalian." Ujar Jaehyun yang membuat anak-anak lainnya keluar ruangan seketika, Dahyun mengambil nafas, ia memperteguh hatinya agar tidak runtuh.

Benang Layang ; Dahyun X Jaehyun NctTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang