Pada dasarnya hatiku bukanlah benang layang, yang harus kau tarik ulur sesuai suasana dan kemauan hatimu. Maaf kali ini aku pamit.
#1 in Eunso
#1 in Dubu
#3 in Dahyun
#5 in Sinbi
Ujian sekolah berlalu begitu saja, namun perihal foto profil kak Jaehyun masih saja mengganggu fikiranku. Minggu ini siswa kelas 1 dan 2 akan masuk kembali setelah minggu lalu libur. Dan sudah dua minggu juga aku absen dari rapat kartar, sehingga aku rasa hanya minggu ini aku mampu mendapat jawaban.
Sejak pelajaran pertama aku sudah berbicara pada Seoyeon untuk ikut bersama ku mendatangi adik tingkat kami. Seoyeon dengan mudahnya mengiyakan karena gadis itu juga cukup populer disekolah.
"Nanti habis ketemu Jeno mampir ke kantin ya. Laper banget gue belum sarapan tadi," Ujarnya sembari menggoyang-goyangkan genggaman tangan kami.
"Iya princess Seoyeon, yang penting dapat jawabannya dulu ya. Nggak bisa tenang gue kalau nggak kayak gitu."
"Day, bukannya kalau kayak gini artinya lo nggak percaya ya sama kak Jaehyun." Memang kenyataannya seperti itu, mama pernah bilang bahwa insting cewek nggak pernah salah. Untuk itu saat ini aku ingin menemukan jawaban yang tak diberikan kak Jaehyun kepada ku.
"Bukan nggak percaya Yeon, kak Jaehyun berubah. Untuk itu gue sampai seperti ini, karene firasat gue bener-bener nggak enak." Aku melangkah lebih cepat agar segera sampai ke kelasnya Jeno, sepupu dari kak Jaehyun juga.
Aku mengetuk pintu kelas X IPS 2, mencari anak laki-laki yang parasnya sama tampannya dengan kak Jaehyun. Jeno langsung menghampiri ku seusai aku memanggil namanya. Dia bukan anak yang pendiam, padahal mukanya sangat kalem, Jeno adalah tipe anak yang cukup jahil. Jadi aku banyak berdoa, semoga saja dia memberikan jawaban tentang sesuatu yg aku inginkan.
"Ngapain kak Day? Tumbenan cari aku. Mau traktir aku jajan?" Seperti biasa Jeno dengan perangainya.
"Nggak Jen, mau nanya sesuatu sama kamu." Aku memperlihatkan foto kak Jaehyun bersama dengan wanita yang katanya adalah sepupu.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Siapa sih ini kak? Kak Jaehyun sama siapa?" Jawaban sudah ku dapatkan dari Jeno, bahkan sebelum ku layangkan pertanyaan.
"Justru itu yang mau aku tanyain, kamu tahu cewek ini nggak?"
"Emang kak Dahyun nggak tanya langsung sama kak Jaehyun?" Berakhir jadi kami yang saoing adu pertanyaan. Padahal aku mendatanginya dengan tujuan mendapat jawaban.
"Udah sih Jen." Aku menggaruk tengkuk yang tak gatal, merasa malu karena kepercayaan ku yang memudar terhadap kak Jaehyun.
"Terus dijawab apa sama dia?" Jeno menyenderkan bahunya pada pintu.
"Katanya cewek ini sepupunya dikota tempat dia kerja."
"Yaudah berarti itu sepupunya kak Jae, lagian kenapa jadi nanya aku sih?"
"Karena kamu tahu segalanya tentang kakak sepupu mu itu."
"Satu hal yang perlu kak Dahyun inget, jangan pernah percaya sama kak Jaehyun," Ujarnya sembari menyeringai ditengah ketampanannya. Kemudian melanjutkan perkataannya sembari mendekatkan bibirnya pada telinga ku.
