OLS part44 - Berusaha

11 2 2
                                    

Assalamu'alaikum,Happy Reading.

••••••••

Ririn membuka matanya perlahan,dia melihat dirinya yang berada didalam ruangan nya.saat dia melihat kesamping,dia melihat Dokter itu lagi.
Dokter itu berdiri disebelah nya sambil memegang suntikan,Ririn ingin bangun tapi tangannya diikat dibesi brankar nya.

"Apa yang ingin kau lakukan?"tanya Ririn sambil memberontak.

Dokter itu tersenyum padanya,
"Ini sudah sangat larut,kurasa akan mustahil ada yang akan menolong mu"ucap Dokter itu lagi.

Ririn mengerutkan keningnya,
"Apa yang Kau maksud hah?.....,siapa Kau sebenarnya?kenapa kau berpura-pura menjadi seorang Dokter?......,apa Kau melakukan pekerjaan sehina ini?"tanya Ririn dengan perasaan kesal nya.

Dokter tertawa,
"Aku sama sekali tidak punya urusan denganmu"ucap Dokter itu.
"Tapi,Kau sudah terlanjur melihat wajahku.Aku tentu saja tidak akan membiarkan orang-orang mengetahui ku"ucapnya licik.

Ririn tergelak,
"Kau memang sudah gila"ucap Ririn sarkastik.

Dokter itu kembali tertawa,
"Benarkah?....,Aku suka diriku yang seperti itu"ucap Dokter itu lagi membuat Ririn menatapnya tak percaya.

"Aku sudah cukup muak berbicara dengan mu.bisakah Aku melakukan nya sekarang?"tanya Dokter itu sambil menatap suntikan ditangannya.

Ririn menggeleng,
"Jangan,jangan lakukan apapun"teriak Ririn.

Dokter itu melihat nya dengan wajah liciknya,
"Tapi sayang,Aku sudah tidak sabar"ucapnya lalu dia menyuntikkan sesuatu pada botol infus milik Ririn.

Ririn menggeleng,
"Apa yang Kau lakukan?"teriak Ririn memberontak.

Saat sudah selesai,Dokter itu menjatuhkan suntik itu dilantai.

"Harusnya Kau bersyukur,Aku membiarkan suntik ini begitu saja dilantai agar mereka tahu apa yang terjadi padamu dan bisa memberimu obat penenang dan Aku akan melakukan nya lagi setiap malam"ucap Dokter itu membuat Ririn menatapnya tajam dengan mata berkaca-kaca.

Dokter itu mendekat kan bibir nya ke telinga Ririn,
"Aku sebenarnya tidak ingin melakukan ini,tapi Kau terlalu ikut campur dalam urusan orang lain"ucap Dokter itu.

"Ah,dan jangan lupa.Aku akan datang setiap malam padamu"ucap Dokter itu sinis.

Dokter itu menegakkan tubuhnya,dia menatap Ririn dengan senyum mirisnya.
"Aku merasa kasihan padamu"ucapnya.

"Tapi tenang saja,Aku tidak akan mengganggumu sampai Kau benar-benar tidak ada di dunia lagi"ucapnya.

"Kenapa manusia seperti mu tidak mati saja"ucap Ririn berteriak frustasi.

Dokter itu menggeleng,
"Aku tidak akan mati sebelum dia dan Kamu mati lebih dulu.kenapa Aku ingin Kamu dan dia yang lebih dulu,karena Dia adalah orang yang Aku cari dan Kamu,Kamu adalah satu-satunya orang yang mengetahui wajahku.jadi jangan pernah mengatakan itu lagi"ucap Dokter itu.

Dokter itu pun berbalik,
"Dalam beberapa jam kedepan,obat itu akan bereaksi"ucap Dokter itu dan pergi dari sana.

Ririn mengeluarkan air dari sudut matanya.

•••••••••

Pagi yang cerah sesuai dengan hati Syela yang saat ini sedang menunggu Hanbin didepan gerbang rumahnya.Hanbin pun datang,Syela yang melihat itu tersenyum lebar.

Hanbin berhenti didepannya,Hanbin membuka helmnya dan meletakkan didepannya.

"Mau kemana hari ini?"tanya Syela.

Our Love Story(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang