OLS part48 - Kenyataan nya

24 0 0
                                    

Assalamu'alaikum,
Happy reading 📖

••••••••••••

Seperti biasanya,Ririn akan selalu berjalan dimalam hari.semenjak penyakitnya ini semakin memburuk,dia selalu susah untuk tidur.dia kesusahan tidur karena penyakitnya dan juga ditambah dengan beban pikirannya.

Ririn mendorong tiang infusnya dengan pelan,saat itu juga dia berpapasan dengan Fira yang didorong dikursi roda oleh Bi Sari.

"Bibi?Bi Sari?"ucap Ririn dan tersenyum.

"Sar disini aja"ucap Fira menyuruh Sari berhenti disitu saja.
"Makasih yah Sar"ucap Fira dan Sari mengangguk.

"Saya harus membersihkan kamar dulu"ucap Sari.
"Saya permisi ya nak Rin,Fira"ucapnya dan Ririn dan Fira tersenyum.

Sari pun pergi meninggalkan mereka berdua,Ririn mendekat pada Fira.

"Apa Bi Sari akan menginap?"tanya Ririn saat sampai didepan Fira dan Fira mengangguk.

"Dokter Aurel yang menyuruhnya untuk bersama ku,mereka khawatir sesuatu seperti malam tadi terjadi lagi"ucap Fira.

"Apa Kamus susah tidur?"tanya Fira dan Ririn tersenyum.

"Terlalu banyak hal yang harus Aku fikirkan"ucap Ririn dengan senyuman nya dan memasukkan tangan kirinya kedalam saku baju pasien nya.

Fira memegang tangan Ririn dan mengusap lembut punggung tangan Ririn dengan tangan satunya.
"Anakku sekarang berada di Kanada,dia pergi bersama mantan suamiku"ucap Fira menatap sendu punggung tangan Ririn yang tidak diinfus itu.

"Apa dia mengetahui keadaan Bibi?"tanya Ririn mencoba membuat Fira menceritakan sesuatu padanya.

Fira melihat kearah Ririn dengan tatapan keibuannya,
"Aku tidak bisa mengatakan nya,Aku bahkan rela tidak bertemu dengannya jika dia harus mengetahui keadaan ku yang seperti ini.dengan mengetahui ku yang seperti ini,dia bisa sangat membenci ayahnya karena memisahkan Aku dengannya"ucap Fira tersenyum sendu.

Ririn tersenyum pada Fira lalu dia mengelus punggung tangan Fira.
"Bi Fira punya kesamaan denganku,Aku juga tidak ingin siapapun mengetahui tentang ini sampai dimana Aku tidak bisa lagi menyembunyikan nya."ucap Ririn.

"Apa Bibi sekarang menjalani perawatan kemoterapi?"tanya Ririn dan Fira mengangguk.

"Aku ingin sembuh,Aku ingin selalu melihat senyum diwajah nya"ucap Fira.
"Apa Kamu juga menjalani nya?"tanya Fira membuat Ririn melepas tangannya dari Fira perlahan.

"Tidak ada gunanya lagi untuk melakukan itu semua.Kanker itu akan tetap bersarang didalam kepalaku"ucap Ririn lirih.

Fira menggeleng,
"Kamu bisa menjalaninya,Kamu hanya perlu melakukan Kemoterapi,lalu Kamu juga harus melakukan Radioterapi.Dokter Arka memberitahu ku,jika itu bisa membantu membunuh sel-sel kanker yang ada di kepalamu dan juga bisa memperlambat pertumbuhan kanker itu"ucap Fira.

Lagi-lagi Ririn menggeleng,
"Tapi itu tetap saja akan terus membuat ku kesakitan dan itu juga jika memang takdir sedang bersama ku.tapi bagaimana jika takdir berkata lain?"ucap Ririn dan dia menghela nafas."jadi lebih baik,Aku yang seperti ini.Aku rasa,Aku bisa melewatinya dengan takdir yang sudah digariskan.Kurasa kehidupan ku di dunia memang tidak akan berlangsung lama"ucap Ririn dan saat itu juga air keluar dari kelopak matanya.

Fira menatapnya sayang,
"Kamu bisa melewatinya,Percaya!Kamu juga harus percaya jika saat ini takdir sedang bersama mu"ucap Fira lirih.

"Kurasa,Aku sudah memilih jalanku"ucap Ririn.

"Bi,masuk yuk.udah larut.Aku juga mau istirahat"ucap Ririn.

Fira mengangguk,
"Apa?tidak apa-apa jika Kamu sendiri?"tanya Fira.
"Bagaimana jika orang itu datang lagi?"tanya Fira.

Our Love Story(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang