Bab 5| Teman Ngugal

265 22 1
                                    

.
.
.
.

Manda membungkus rambutnya yang basah dengan handuk miliknya ketika gadis itu baru saja menyelesaikan rutinitas mandinya. Walaupun Manda jomblo, mandi itu tetap nomor satu bro! Inget, Itu juga kalau tidak lupa dan tidak diburu waktu. Kalau lupa? ya titip salam saja untuk air, gayung dan teman temannya, beres! Tapi, mau berapa hari pun Manda tidak mandi, akan terlihat cantik juga dimata papanya. Anak papa kok cantik banget ya, pasti belum mandi ya nak? Jadi tenang saja, kalau dari dasarnya saja sudah cantik, tidak mandi tidak masalah, asal bau nafas masih aman terkendali.

Manda membuka tutup toples berisikan wafer nabati. Suatu cemilan yang akan terlupakan jika awal bulan telah tiba dan uang bulanan telah tergenggam. Namun jika menjelang akhir bulan dan kantong mulai menipis, nabati richeeselah yang akan menjadi pelariannya, ya seperti sekarang contohnya.

"Gini banget ya nasib gue, nelangsa," ucapnya menggeleng miris, "Mana kebutuhan jurnal banyak banget. Mana mungkin lah gue belajar lewat ebook, liat layar ponsel sepuluh menit aja udah mual," gerutunya sambil mengunyah wafer tersebut dengan tangan kiri yang sibuk membuka notifikasi yang kian bermunculan pada media sosialnya.

Kalau Whatsapp para kaum jomblo ramai, apa lagi kalau bukan karena penuhnya orbolan di grub chatting?

Hanafi si rombeng
Woi!!! Gue ada bahan gibahan!!!

Teungku si kalem
Maghrib Han, sholat! Dosa kamu udah numpuk.

Dinda mulut merchon
WOWWW! HAN GIBAHAN APAAN! SINI SINI CERITA SAMA GUE.

Hanafi si rombeng
Enak aja lo ku ngomongin gue banyak dosa! Noh, si Manda kalem ape kabar yang tadi pagi jambak-jambak gue! Perlu di pertanyakan dosanya tu anak.

Ane Penyet
Ngakak gue kalau ingetnya lagi demi apa!

Ucok T
Mana tu anak tak nongol ngongol pula dari tadi?

Teungku si kalem
Lagi bertapa kali dia bang! Biasa butuh sajen buat besok mhwmhwmhw.

Dinda mulut merchon
Woi Han! Lo mau gibah apa dah, bikin penasaran ae lo!

Mamanda
Gue mencium bau bau si Ucok belum mandi, ngaku Lo Cok!

Ane Penyet
Nah Lo cok! Lo udah keciduk sama Manda Kyoshi hahahaha.

Hanafi si rombeng
Gue tadi sore pas jogging di taman depan gerbang Univ.

Dinda mulut merchon
Gak usah sok-sokan Lo cut ya Hanafi! Ini gue udah penasaran akut tau gak!

Manda meletakkan ponselnya di atas meja ketika mendengar suara ketukan yang berasal dari pintu kamarnya. Walaupun sungkan, namun Manda tetap bergerak untuk membukakan pintu untuk melihat siapa gerangan yang bertamu ke kamar kosnya di jam seperti ini. Siapa tau saja kan ada orang baik yang mengantarkan makanan malam-malam begini, we don't know!

"Lagi apa Mand? Belajar ya?"

Manda tersenyum sumringah ketika melihat siapa yang datang mengetuk kamar kosnya. Dari radius setengah meter, bahkan Manda dapat mengendus aroma-aroma kuah dengan bumbu khas.

BlutenblattTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang