Satu bulan kemudian....
Banyak cerita yang ghea lalui selama satu bulan ini,tentang masalah yang selalu datang menghampiri dan tentang rindunya yang tak kunujung hilang.
Dan selama sebulan ini ghea mendapat perlakuan manis dan perhatian dari farel,contohnya saat ini ghea sedang menunggu farel menjempunya.
Tiinnn
TiinnGhea pun segera menghampiri pengemudi sepeda motor itu.
"Ayo berangkat,nih helemnya" ucapnya sambil memberikan satu helem pada ghea.
Kini mereka telah sampai di sekolah setelah 18 menit perjalanan.
Ghea pun segera turun dan menyerahkan helem pada farel,ghea ingin segera menuju ke kelasnya.
Belum sempat ia melangkah tangannya sudah ditarik oleh farel.
"Ada apa ka?" Tanya ghea sambil membalikan badanya.
Ghea diam,matanya tak mampu beralih dari sosok peria yang ada di hadapannya.
Mata coklat yang indah dan wajah tampan membuat siapa saja menyukainya.
"Ghe...." kata farel.
"Iya ka" jawab ghea dengan mata yang masih memandang mata indah farel.
"Mm ... gue suka sama lo ghe" ungkapnya.
"Hah... " sahut ghea.
"Gue suka sama lo ghea,mm ... lo mau kan jadi pacar gue?" ujarnya.
Ghea tak menyangka dengan semua ini,ia tak bisa mengungkapkn apa-apa ghea hanya mengangguk untuk mengiyakan pertanyaan farel.
••••
Ghea segera duduk di bangkunya dengan senyuman yang tak pernah pudar dari wajahnya.
"Kenapa lu ghe?" Tanya alfia yang kebetulan datang lebih awal.
"Ga papa ko" jawabnya sambil tersnyum.
"Ouh ... jadi lo ga mau kasih tau gue!mm .. oke" ujar alfia sambil memalingkan wajahnya.
"Bukan gitu fia" jawab ghea.
"Terus kenapa lo ga cerita ke gue?" Tanya alfia.
"Yaudah iya ghea cerita" ucap ghea pasrah.
"Mm" dehemnya.
"Ghea sama ka farel jadian" ungkapnya sambil tersenyum.
"APA lo!!!!" Kata alfia kaget dan ia tak sengaja berteriak,ghea pun segera menutup mulut alfia sebelum ia melanjutkan ucapanya.
Alfia pun segera menatap ghea ta percaya dan yang ditatap malah cengengesan.
"Beneran ghe?" Tanya alfia memastikan kembali dan dibalas anggukan oleh ghea.
Alfia pun tertawa pelan dan kembali menatap ghea. "Lo beruntung banget ghe"
Ghea hanya tersenyum menanggapi ucapan alfia.
••••
Seperti hari-hari biasanya setelah ia pulang sekolah ia segera menuju ke tempat kerjanya.
Hari ini cafe sangat ramai sampai ghea dan yang lainya kerepotan melayani para pembeli.
Sungguh ia sangat bahagia bisa di terima disini bos dan teman-teman disini yang baik ke pada ghea.
Setelah tidak ada pesanan lagi yang perlu dianatar ghea memutuskan untuk duduk,sebelum ada pelanggan lagi.
"Cape ghe?" Tanya fika sambil berjalan mendekati ghea.
"Iya nih mba," ucapnya sambil tersenyum. "tapi ghea seneng pelanggan nya banyak kaya gini."
"Ghe kamu udah ketemu keluarga kamu?" Tanya fika.
"Belum mba,ghea bingung mau nyari kemana" jawabnya.
Fika pun membawa ghea kedalam pelukannya, "kami yang sabar ya"
Fika tahu apa yang dirasakan oleh ghea,pasti sangat berat jika harus berpisah dengan kedua orang keluarganya.
Ghea semakin mempererat pelukannya kepada fika, " ghea rindu ayah sama bunda dan juga abang"
Ghea tak bisa menahan airmatanya lagi,ghea pun menangis dalam pelukan fika.
Setelah ghea berhenti menangis fika pun perlahan melepaskan pelukannya.
"Udah jangan sedih lagi ya," ghea hanya mengangguk dan menghapus jejak air mata yang ada dipipinya. "Sekarang kita harus kerja lagi ok."
Mereka pun tertawa dan kembali bekerja.
••••
Banyak typo😁Follw Ig:@Lindacoo_
KAMU SEDANG MEMBACA
Ghea
Teen FictionMenangis adalah caraku untuk meluapkan semua rasa. -Ghea Anarafshen-