Setelah puas menampar dan memukul Ghea,Dena dan teman-temanya pergi meninggalkan Ghea tanpa rasa bersalah.
"Aku salah apa sih sama mereka?perasaan aku ga pernah cari masalah sama dia" batin Ghea.
Penampilan Ghea sangat kacau,baju basah,rambut berantakan,pipi merah dan sedut bibir yang berdarah akibat tamparran dan pukulan tadi.
Ghea berdiri dengan sekuat tenaga. "Awwsss .. kaki aku sakit banget"
Setelah berdiri tegak Geha bejalan ke arah wastafel membasuh mukanya dan melihat penampilnya.
"Gimana ini" guamnya.
Ghea pun memutuskan untuk ke kelas meski perutnya meminta makanan.
Sampai dikelas Ghea dihadiahi tatapan dari murid yang berada dikelas,Ghea tak menghiraukan tatapan itu dan segera berjalan menuju ke bangkunya.
••••
Setelah selesai mengisi perut Alfia dan Hana segera menuju ke kelas.
"Na ko Ghea tumben ya gak kesini?" tanya Alfia.
"Iya tumben dia kaya gini,biasanya kalau urusan makan dia ga akan pernah telat" jawab Hana.
"Gue duluan ke kelas ya" kata Hana yang dibalas anggukan oleh Alfia.
Alfia pun kembali berjalan menuju kelasnya dan saat tiba didalam kelas,dia dibuat bingung oleh Ghea.
Duduk dan menenggelamkan wajahnya diantara lipatan tangannya.
"Kenapa tu anak,gak biasanya dia tidur dikelas,biasanya kan dia baca buku kalau dikelas,apa dia sakit ya?" guamnya.
Alfia pun segera mengahmpiri ghea.
"Ghe," tapi tak ada jawaban. "Ghea."
Ghea yang merasa ada seseorang yang memanggilnya pun menegakan kepalanya dan menengok kesamping,ternyata Alfia.
"Kenapa fi?" tanya ghea dengan suara serak.
Alfia pun dibuat syok dengan keadaan ghea,pipi merah dan sudut bibir berdarah.
"Ghea ini kenapa?" tanya Alfia sambil memegang bahu ghea dan ternyata seragam ghea basah.
"Kenapa baju lo basah,terus ini pipi lo,bibir lo ini kenapa ghe?ada apa?" Tanyanya.
"Ga papa ko" jawabnya sambil tersenyum,namun matanya tak bisa berbohong bahwa ia sedang merasakan sakit.
"Lo ikut gue ke uks sekarang,gue mau obatin luka lo" ucapnya lalu menarik tangan ghea dengan lembut.
"Aawwss.." guamnya pelan namun masih bisa didengar.
Baru saja ingin melangkah ghea meringis kesakitan akibat lututnya berdarah.
Alfia pum membalikan badanya dan betapa terkejutnya ia melihat lutut ghea yang mengeluarkan darah.
"Gheaa.." lirihnya
"Aku ga papa fi" katanya sambil memegang bahu alfia yang terlihat syok melihat keadaan dirinya.
"Ayo katanya mau obatin gue ke uks" ucapnya sambil tersenym.
••••
Setelah selesai Ghea disuruh Alfia untuk beristirahat diuks karna keadaan yang tidak memungkinkan untuk ia kembali mengikuti pelajaran berikutnya.
"Ghe,lo disini aja ya istirahat gie kekelas dulu" kata Farel
Ya Farel ada disini,karna ketika Ghea dan Alfia akan menuju ke uks mereka berdua berpapasan dengan Farel.
"Iya bawel" jawab Ghea sambil terkekeh.
Ghea tak menyangka ternyata sosok farel akan menjadi bawel ketika ia khawatir.
Farel mengusap kepala ghea dengan penuh kasih sayang. "Istirahat ya,gue kekelas dulu"
Farel pun pergi menuju kelasnya dengan langkah pelan.
"Istirahat ya ghe" katanya sambil tersenyum dan setelah mengatakan itu Farel pun menutup pintunya.
"Dasar bawel" guamnya sambil terkekeh.
Meskipun hari ini ia merasakan sakit akibat dibully tapi disatu sisi ia juga bahagia pacar dan temanya begitu perhatian padanya.
Kini Ghea sedang berbaring sambil tersenyum.
"Aku bahagia banget bisa kenal ka farel dia baik banget mau minjemin baju olahraga nya ya meskipun bekas dia" batinya sambil tersenyum.
"Huuuuft" Ghea pun menghela nafas.
"Ayah,bunda,abang apa kalian mash hidup?ghea rindu kalian" batinnya
Dan tak terasa air mata ghea menetes membasahi pipinya.
Inilah hal yang selalu membuatnya meneteskan air mata.
••••
Banyak typo:)
Follow ig @Lindacoo_
KAMU SEDANG MEMBACA
Ghea
Fiksi RemajaMenangis adalah caraku untuk meluapkan semua rasa. -Ghea Anarafshen-