Bel istirahat telah berbunyi 5 menit yang lalu, semua murid sudah berlari keluar kelas menuju ke kantin untuk segera mengisi perut mereka."Mau pesen apa nih?" tanya Hana sambil menatap ke dua sahabatnya.
"Bakso sama es teh" jawab Ghea dan Alfia bersamaan.
"Oke, gue ke sana dulu, kalian cari tempat duduk ya" ujarnya kemudian berjalan meninggalkan Ghea dan Alfia.
"Di sana aja Ghe" ujar Alfia saat melihat meja yang berada di dekat mereka yang kosong.
Dan tak lama Hana datang setelah memesan makanan dan ikut duduk bersama Ghea dan Alfia.
Saat sedang menunggu makanan mereka yang belum sampai, kursi yang berada di depan Ghea di isi oleh seseorang.
Ghea pun kaget dan langsung mendongakan kepalanya menatap sang pelaku yang telah menempati tempat duduk di depanya.
"Issss bikin kaget aja!" kata mereka semua.
"Hahaha maaf" ucap Gio sambil menampilkan cengiran khasnya.
"Hem" jawab mereka bersaaman.
"Kalian udah pesen makanan?" tanya gio sambil menatap Ghea.
"Udah" jawab Ghea sambil tersenyum ramah.
"Ekhm tanya ke kita atau cuma ke Ghea aja sih?" tanya Hana yang di akhiri oleh kekehan.
"Iya tuh, tanya ke siapa, matanya kemana" ujarnya kemudian tertawa bersama Hana.
"Isss apan sih kalian" kata Ghea dengan muka yang merah menahan malu.
"Cantik" guam Gio.
"Hah, apa?" tanya Ghea, ia takut salah mendengar ucapan Gio tadi.
"Hah em nggak" jawab Gio gugup sambil menggaruk tengkuknya yang tak gatal.
Dan tak lama kemudian makanan mereka pun datang, mereka makan dengan sesekali bercerita dan tertawa.
"Lo sendiri?" tanya Hana kepada Gio.
"Nggk, tuh sama dia" jawab Gio sambil mengalihkan tatapnya ke arah cowo yang sedang berjalan menuju ke arahnya.
"Duduk disini kita?" tanya Alfin pada Gio.
"Iya, kenapa?" tanya Gio.
"Emang boleh sama mereka?" tanya Alfin.
Kemudian Gio pun beralih menatap Ghea dan teman-temanya sambil menaikan salah satu alisnya.
"Boleh ko" jawab Hana.
Alfin pun duduk di kursi depan Hana dan mereka pun segera melanjutkan acara makanya.
Di tempat lain Danis tengah berjalan bersama teman-temanya menuju kantin.
"Dan nanti kita jadi latihan?" tanya Ryan,teman Danis.
"Jadi ko, yang lain gimana?" tanya Danis.
"Bisa ko, gak ada kegiatan juga" jawab salah satu teman Danis.
Danis pun menganguk, kemudian ia merasakan getaran di tangannya yang sedang memegang handphone.
"Ayah" guam Danis.
Drrtt....
"Hallo yah" jawab Danis
"--------------------"
"Apa!!!!" Jawab Danis dengan raut wajah yang tak bisa di artikan.
"------------------------"
"Danis sama Ghea ke sana sekarang" jawabnya.
"Yan, lo bawa motor?" tanya Danis.
"Iya, kenapa dan?" tanya Ryan saat Danis menanyakn motornya.
"Gue pinjem ya, gue harus ke rumah sakit, bunda gue kecelakaan" ujarnya.
"Boleh ko pake aja" kata Ryan sambil menyerahkan kunci motornya pada Danis.
Danis pun segera berlari mencari Ghea, dengan air mata yang tiba-tiba menetes di pipinya.
"Deee!" teriak Danis saat melihat Ghea yang tengah duduk sambil memakan bakso.
Ghea yang tengah fokus makan pun beralaih menatap seseorang yang memanggilnya.
Danis pun berjalan menghampiri Ghea.
"Kenapa bang?" tanya Ghea dengan raut wajah yang bingung.
"Bunda.." ucapnya lemah.
"Kenapa sama bunda bang?" tanya Ghea dengan raut wajah yang khawatir.
"Bunda kecelakan" jawab Danis.
"Apa!" Ucap Ghea syok, Gio, Alfin, Alfia dan Hana pua juga ikut syok mendengar ucapan Danis tadi.
"Ayo kita ke rumah sakit, ayah udah di sana" ajak Danis yang di balas anggukan oleh Ghea.
Keduanya pun segera berlari keluar kantin menuju parkiran untuk segera menuju rumah sakit.
Saat telah sampai di parkiran Ghea dan Danis pun segera menghampiri motor Ryan.
Danis segera melajukan motornya menuju rumah sakit, air mata Ghea tak pernah berhenti menetes, membasahi pipinya.
"Semoga hiks, bunda hiks baik-baik aja hiks" batin Ghea
Ghea benar-benar takut kehilangan bundanya.
••••
Typo dimana-mana(
Maaf banget, aku gak bisa doubel up dan baru bisa up sekarang, tapi secepatnya aku bakalan up lagi.
Tunggu part selanjutnya ya)👋
Follw ig@Lindacoo_
KAMU SEDANG MEMBACA
Ghea
Teen FictionMenangis adalah caraku untuk meluapkan semua rasa. -Ghea Anarafshen-