Kini Ghea sudah berada disekolah, memulai kembali aktifitas belajar.
"Ayah ngapain turun?" tanya Ghea.
"Mau nganterin anak ayah ke kelas" jawabnya.
"Eh .. eh ga usah yah" jawab Ghea dan Danis berbarengan.
"Lah kenapa?" tanya ayah.
"Kita bukan anak kecil lagi ayah, jadi gak perlu dianter sampai ke kelas" jawab Danis.
"Ouh .. jadi anak ayah udah besar, yaudah deh ayah langsung ke kantor aja" ujarnya sambil terkekeh.
Ghea dan Danis pun segera mencium punggung tangan ayah.
"Assalamualaikum" pamit mereka berdua.
"Waalaikumsalam, nanti supir yang jemput kalian ya!!" teriak ayah, karna Ghea dan Danis sudah berjalan menuju kelas mereka.
"Ternyata anak ku sudah besar hehehe" batinnya.
Ghea dan Danis berjalan beriringan, seperti biasa, ada yang menatap dengan tidak suka dan berbisik membicarakan Ghea dan Danis.
Danis merangkul Ghea dan membisikan sesuatu, "gak usah didengerin sayang."
"Iya, nggk didengerin ko, tapi kedengeran" kata Ghea sambil terkekeh.
"Udah sana masuk" ujar danis.
"Ade masuk dulu ya bang, Assalamualaikum" pamit Ghea dan mencium punggung tangan Danis kemudian berjalan menuju tempat duduknya.
"Waalaikumsalam, belajar yang rajin ya, nanti abang jemput lagi" ujar Danis kemudian berlalu pergi menuju kelasnya.
"Aseeek yang dianterin abang" kata Alfia.
"Abang tercinta eeeaaa" ujar Ghea kemudian mereka berdua tertawa.
"Enak ya Ghe punya abang?" tanya Alfia.
"Enak fi" kata Ghea.
"Andaiii gue juga punya abang pasti seru" ucap Alfia.
"Udah ga usah ngehalu" ucap Ghea sambil terkekeh.
"Ihhh lu mah" sahut Alfia.
Dan tak lama setelah bel masuk pun berbunyi membuat semua murid yang ada diluar segera masuk ke kelas.
"Assalamualaikum anak-anak" salam bu Anggi.
"Waalaikumsalam" jawab mereka semua.
"Kalian akan mempunyai teman baru,seneng gak?" tanya bu anggi.
'Hmm'
'Seneng dong bu'
'Biasa aja'
'Cewe apa cowo bu?'
Begitulah kira-kira respon dari semua murid.
"Ayo silakan masuk" ujar bu Anggi.
Seorang cowo masuk ke dalam kelas, membuat semua murid diam melihat pemandangan didepan.
"Hai, nama gue Algio Adelardo, kalian bisa panggil gue Gio, gue pindahan dari luar negri" ujarnya.
"Ada yang mau ditanyakan" ujar bu anggi, seketika kelas menjadi rame dengan pertanyan-pertanyan yang tidak penting.
'Gio ganteng banget deh'
'Gio udah punya pacar?'
'Kenalan dong'
'Giooo'
Ghea merasa pernah ketemu dengan cowo itu, ia mencoba mengingat lagi apakah ia benar-benar pernah bertemu dengan orang yang ada didepan.
"Ahh .. iya itu kan cowo yang semalam" guamnya.
"Hah, apa Ghe lu nomong sama gue?" tanya Alfia.
"Eh enggak ko fi, aku ga nomong sama kamu" jawab Ghea.
"Gak nyangka bisa ketemu lagi sama dia" batinya dengan seyuman menghiasi wajahnya.
"Oke silahkan kamu duduk disamping Aldo" ujar bu Anggi.
"Baik bu" jawab Gio.
"Aldo angkat tangan kamu" ujar bu Anggi.
Setelah perkenalan tadi mereka kembali belajar, melanjutkan pelajar yang sempat tertunda.
••••
Bel istirahat berbunyi, membuat semua murid berhamburan ke kantin, untuk mengisi perut mereka yang lapar.
Sama hal nya dengan Ghea dan Alfia yang pergi ke kantin seperti murid yang lainnya.
Setelah menemukan meja yang kosong dan memesan makanan, Ghea dan Alfia segera menuju ke tempat duduk.
"Ghe, Hana ga masuk" ujarnya.
"Hana kemana fi?" tanya Ghea.
"Dia sakit Ghe" jawab Alfia.
Sebelum Ghea mengucapkan sesuatu, tiba-tiba Danis datang bersama teman-temannya.
"Hai ade abang" sapa Danis sambil terkekeh.
"Ihhh abang apan sih, malu tau" jawab Ghea.
"Ga usah malu-malu kali Ghe" ujar angga, teman Danis.
"Iya tuh, ga usah malu-malu kali" kata Zidan, teman Danis.
"Udah ah, sekarang kita makan, nanti keburu bel" ucap Ghea, yang diangguki oleh semuanya.
••••
Banyk typo:)
Follw ig@Lindacoo_
Terimksh yang udah baca:)
KAMU SEDANG MEMBACA
Ghea
Teen FictionMenangis adalah caraku untuk meluapkan semua rasa. -Ghea Anarafshen-