37

1.3K 237 10
                                    

Setelah kematian Rengoku Kyojurou, si pilar api. Hal yang terjadi selanjutnya adalah, keluarnya Uzui Tengen dari organisasi pemburu iblis. Uzui Tengen sendiri merupakan seorang pilar suara. Ia keluar karena kehilangan tangan kanan dan mata kirinya pada pertarungan melawan iblis Kizuki tingkat atas peringkat keenam di distrik lokalisasi. Iblis itu bernama Daki dan Gyuutarou. Mereka berdua iblis yang bersaudara.

Kejadian di distrik lokalisasi itu tidak diketahui oleh [Name]. Ia tidak pula memberitahu tentang keberadaan dua iblis Kizuki tingkat atas yang bersembunyi di daerah tersebut. [Name] jera dengan kejadian yang lalu. Takut kalau informasinya kurang lagi.

Setelah kematian Daki dan kakak laki-lakinya, Gyuutarou, Muzan mengumpulkan semua iblis Kizuki tingkat atas yang tersisa. Ia memerintahkan iblis Kizuki peringkat kelima dan keempat, Gyokko dan Hatengu, untuk menyerang desa penempa pedang. Dalam pertemuan kali ini, [Name] juga tidak tahu. Gadis tersebut tidak diundang untuk datang atau secara kebetulan berada di tempat.

Dalam pertarungan di desa penempa pedang itu, Gyokko dan Hatengu mati. Gyokko mati di tangan pilar kabut, Tokito Muichirou. Seorang bocah laki-laki yang berusia 14 tahun. Pilar termuda diantara pilar yang lain.

Lalu, Hatengu mati setelah pertarungan habis-habisan dengan Tanjirou serta adiknya Nezuko. Dibantu oleh adik kandung dari pilar angin, Shinazugawa Genya. Dan juga dibantu oleh seorang pilar wanita yang merupakan pilar cinta, Kanroji Mitsuri.

Dalam pertarungan itu, Muichirou dan Mitsuri berhasil membangkitkan tanda seperti Tanjirou. Karena itu Kagaya selaku pemimpin pemburu iblis mengadakan rapat pilar. Mereka membahas tentang tanda tersebut. Dan hasil rapat sudah diputuskan, untuk membangkitkan tanda, para pemburu iblis harus berlatih keras dengan para pilar sebagai pelatih mereka. Tengen yang sudah keluar dari organisasi pun ikut membantu pelatihan ini.

Giyuu sempat menolak untuk membantu pelatihan namun bersyukurlah, berkat ejekan dari si gadis iblis akhirnya Giyuu ikut membantu. Harga dirinya sebagai pilar pemburu iblis bisa jatuh kalau terus-terusan jadi bahan ejekan oleh tangan kanan Kibutsuji Muzan yang satu itu. Tentu saja Giyuu tidak terima.

Puk.

Puk.

Puk.

Plung.

"Osoi. Sabito."

"Gomen." Sabito mengambil tempat di sebelah [Name]. Pria bersurai peach tersebut duduk bersila.

Puk.

Puk.

Puk.

Plung.

"Latihanmu bagaimana?" Tanya [Name] berbasa-basi.

"Berjalan dengan lancar." Jawab Sabito. Sabito mengambil beberapa batu kerikil dan ikut melakukan hal yang gadis di sampingnya lakukan. Melempar batu kerikil itu ke permukaan air sungai.

Puk.

Puk.

Puk.

Plung.

"Kau sudah bisa membangkitkan tandanya?" Tanya [Name] lagi.

"Belum."

"Bagaimana dengan pemburu iblis yang lain?"

"Kurasa masih belum ada."

Sedikit info saja, sebenarnya [Name] tahu mengenai latihan membangkitkan tanda ini. Ia tidak sengaja mendapatkan informasinya saat Muzan menyuruh Nakime untuk memata-matai kegiatan para pemburu iblis.

Padahal [Name] juga tangan kanan Muzan, tapi mengapa Muzan tidak menyuruh [Name] saja? Akan lebih menguntungkan jika [Name] yang melakukannya karena ia memiliki teman dekat seorang pemburu iblis.

Muzan tidak menyuruh [Name] sebab itu bukanlah tugasnya. Tugas [Name] hanya untuk menjadi perantara Muzan dalam menciptakan iblis-iblis. Alasan lainnya, karena Muzan sudah meragukan kesetiaan [Name] padanya. Gadis itu terlalu jujur dan kejujurannya itu yang akan menjadi bumerang bagi Muzan nantinya.

[Name] dan Sabito masih sibuk melempar batu kerikil ke sungai. Suara batu terpantul tiga kali di permukaan kemudian disusul dengan suara batu tenggelam menjadi irama nyanyian pada malam hari ini.

Diantara keduanya tidak ada yang berinisiatif untuk memulai pembicaraan. Mereka terlalu asik melakukan kegiatan mereka. Mengahayati setiap suara yang tercipta dari batu-batu kerikil tersebut.

'Tenangnya.' Batin [Name].

[Name] sangat menikmati waktu berduaan dengan Sabito seperti ini. Jarang sekali waktunya terasa damai dan tenang. Biasanya akan ada pengganggu yang sengaja atau tidak sengaja merusuhkan kedamaian [Name].

"Sabito."

Dan benar, suasana damai itu dirusak oleh kedatangan Giyuu. [Name] sangat kesal. Bagaimana bisa manusia tanpa ekspresi ini selalu saja menganggunya berduaan dengan Sabito?

[Name] tahu kalau Giyuu itu sahabat yang posesif tapi tidak begini juga. Sekali saja tidak menganggu [Name] akan sangat bersyukur. Lagipun apa yang ditakutkan Giyuu itu tidak akan terjadi. [Name] tidak mungkin mencelakai dan memakan Sabito.

'Dasar.' Perempatan siku mulai bermunculan.

"Sabito. Kenapa kau ada disini? Bagaimana latihanmu?"

"La-"

[Name] berdiri dan menyeret Giyuu. Setelah dirasa sedikit jauh dari Sabito, [Name] melapaskan Giyuu. iberdiri tegak sambil melipat tangannya di dada. Perempatan siku terlihat jelas di penglihatan Giyuu. Kemudian si gadis iblis mengomel.

"Kenapa kau selalu suka tiba-tiba datang dan menganggu?! Apa kau tidak punya pekerjaan lain?" Jari telunjuk [Name] teracung di depan wajah datar Giyuu.

"Aku tidak menganggu. Aku hanya memastikan kalau Sabito baik-baik saja." Mata Giyuu menyipit.

"Ya ampun." [Name] mengusap wajahnya dengan kasar. "Sebegitu tidak percayanyakah kau padaku tuan pilar? Aku tidak akan melakukan hal-hal yang buruk pada Sabito."

"Siapa yang bisa percaya begitu saja pada musuhnya?" Kali ini gantian Giyuu yang melipat tangan di dada.

"Menyebalkan sekali kau ini."

[Name] tidak bisa lagi membalas. Fakta kalau sesungguhnya ia adalah musuh memang benar. Orang mana yang mau percaya pada musuhnya sendiri?

Apa kalian pernah mempercayai musuh kalian? Jika pernah, selamat kalian sama seperti Sabito yang percaya pada [Name].

Sabito menghampiri dua rekannya. Merangkul pundak keduanya dan tersenyum lebar. "Walau kita ini musuh, tapi kita tetap bersahabat. Jadi jangan marah-marahan, ya?"

[Name] dan Giyuu ikut tersenyum. Giyuu balas merangkul pundak Sabito sedangkan [Name] mengacak puncak kepala Sabito dengan gemas.

"Tentu saja."

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Tbc

Kindness of a Demon ; Sabito x Reader [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang