Happy reading
Bel pulang sekolah sudah berbunyi tiga menit yang lalu. Rasya dkk berjalan keluar kelas untuk menuju ke parkiran.
"Lo pulang sama siapa?" Tanya Dika pada Rasya yang ada di sampingnya.
"Rasya pulang sama kak Reo kayaknya." jawab Rasya. Dan benar saja. Baru saja mereka sampai di parkiran mereka bisa melihat Reo sedang bersandar disamping mobil dengan mata yang terpejam dan tangan dimasukkan kedalam saku celana. Reo tak sendiri di sebelahnya ada dua orang cowok yang bisa Rasya tebak adalah teman kakaknya.
Rasya melangkah hati-hati dan meletakkan telunjuknya di depan bibir saat sudah dekat. Mereka yang ada disana hanya menurut saja. Mungkin Rasya ingin mengagetkan Reo pikir mereka. Tapi ternyata perkiraan mereka salah. Rasya malah berdiri disamping Reo dan mengelus tangan kakaknya selembut mungkin tak ingin membuat kakaknya kaget juga dengan memanggil nama kakaknya pelan.
Tak lama Reo membuka mata. Dia tidak tidur dia hanya memejamkan matanya.
"Pulang sekarang?" Tanya Reo sambil mencubit pipi Rasya.
Rasya hanya mengangguk.
"Kita duluan."Pamit Reo pada teman-temannya dan teman Rasya.
Rasya dan Reo pun memasuki mobil.
"Dadah semuanya." Saat mobil melaju Rasya melambaikan tangannya bermaksud untuk pamit pada mereka.
"Hoammm." Rasya menguap. Matanya tampak sayu.
"Rasya tidur aja ya. Nanti kakak bangunin." Reo mengelus rambut Rasya sambil menoleh ke samping.
Rasya yang sudah sangat mengantuk hanya menurut. Memejamkan matanya dan tak lama kemudian dia sudah ada di alam mimpi.
Lima belas menit kemudian kedua kakak beradik itu sudah sampai di rumah mewah keluarga mereka. Reo menoleh kesamping tepat di tempat Rasya tidur. Muka polos Rasya membuatnya tak tega membangunkan Rasya. Reo pun keluar dari mobil dan membuka pintu penumpang lalu menggendong adiknya menuju ke kamar.
Keadaan rumah nampak sepi mungkin keluarganya yang lain sedang ada keperluan.
Sampai akhirnya tibalah didepan pintu bercat putih yang adalah kamar Rasya. Reo menidurkan Rasya dikasur king sizenya. Rasya sempat menggeliat tapi Reo mencoba menenangkannya dengan menepuk punggung adiknya pelan. Setelah dikira Rasya sudah tidur nyenyak, Reo mencium kening adiknya dan keluar menuju kamarnya.
*****
Rasya melengguh saat ada seseorang yang mengelus pipinya. Perlahan mata indah itu terbuka setelahnya tertutup lagi menyesuaikan cahaya lampu yang masuk ke matanya. Disampingnya ada seorang pemuda yang tersenyum sambil menjawil pipinya. Rasya masih menatap orang itu. Mata bulatnya mengerjab ngerjab sampai akhirnya.
"Kak willy." panggilnya dengan semangat tak lupa bibirnya melengkungkan senyum membuat matanya terlihat sipit.
Willy merupakan anak pertama lebih tepatnya William Dazril Xalova.
Willy merentangkan tangannya membuat Rasya bangun dan memeluk kakak pertamanya itu.
"Kok kak Will lama. Rasya kan kangen." Rasya mengeratkan pelukannya. Tak lupa kepalanya mendusel ke leher kakaknya itu.
"Maaf ya. Kak Will kan kerja." Jawab Willy sambil menciumi rambut adiknya.
"Oh iya kakak kan kerja biar bisa beli mainan buat Rasya kan?" Tanya Rasya senang.
"Iya." Jawab Willi sekenanya.
"Yaudah Rasya mandi dulu ya. Habis itu turun buat makan malam." Perintah Willy.