Happy reading
Hari minggu ini Rasya masih bergelung dengan selimut tebalnya walaupun matahari sudah bersinar dengan terangnya. Tak merasa terusik dengan sinar matahari yang menerobos masuk lewat celah jendela.
Sementara itu diruang tengah sudah berkumpul keluarga kecil Xalova. Mereka baru saja selesai sarapan dan memutuskan untuk bersantai.
"Adek belum bangun bun?" Tanya Leo saat tidak melihat kehadiran adiknya.
"Belum Bang."
Leo tersenyum misterius.
"Biar abang bangunin ya bun." Baru saja Leo akan beranjak tapi tak jadi karena suara bundanya.
"Jangan ganggu adiknya. Biarin dia istirahat."
Leo memasang wajah cemberut lalu kembali duduk.
Tak lama kemudian terdengar suara yang memanggil bunda.
"Bunda. " Panggilan itu berasal dari Rasya yang nampaknya baru saja bangun tidur. Masih mengenakan baju tidur bergambar beruang yang nampak kebesaran. Oh dan jangan lupakan rambutnya yang acak-acakan dan tangannya yang mengucek matanya sedangkan satu tangannya lagi membawa boneka dinosaurus.
"Bunda disini dek."
Rasya menghampiri bundanya dan duduk di tengah² antara bunda dan ayahnya.
"Ayah kok ada dirumah?" Tanya Rasya pada ayahnya sambil menyenderkan kepalanya dibahu sang bunda.
"Emangnya ayah nggak boleh pulang?" Bukannya menjawab sang ayah malah ikut melontarkan pertanyaan.
Rasya berdecak kesal karena pertanyaannya tak dijawab.
"Terserah ayah deh."
Rasya kemudian menengok ke arah Bunda.
"Mau susu vanila boleh bunda?"Tanya Rasya.
Bunda yang merasa gemas pun mengusak surai lembut sang anak.
"Boleh dong." Lalu beranjak ke dapur untuk membuatkan pesanan sang anak.
"Kemarin panggilnya mama sekarang bunda terus besok apa?" Reo teringat kemarin sang adik memanggil bunda dengan mama dan sekarang memanggil bunda lagi.
Rasya melihat kearah kakaknya.
"Emang nggak boleh?" Tanya Rasya sambil melihat kearah Reo.
"Boleh sih."
"Yaudah. Berarti SSR." Jawab Rasya santai.
Reo mengernyitkan alisnya bingung.
"SSR apa sih dek?"
"Suka-suka Rasya dong." Sahutnya kesal.
Reo hanya memutar bola matanya malas. Sedangkan yang lainnya terkekeh kecil.
*****
"Ayo kucing lari biar Rasya tangkap hahaha." Suara Rasya memecah sunyi di halaman rumahnya. Dia sedang asik bermain dengan kucing berwarna putih yang nampak lucu. Sesekali berlari kecil mengejar kucing gemuk itu.