5

4.1K 297 6
                                    

Happy reading


Hari senin adalah hari yang banyak dihindari oleh siswa sekolah. Membuat mereka merasa malas karena harus berdiri di lapangan dan dengan cuaca yang lumayan panas. Jika banyak siswa yang tak suka hari senin berbeda dengan Rasya yang menyukai semua hari sekolah.

Seperti biasa setiap hari senin pasti ada upacara bendera. Sudah sepuluh menit Rasya bersama siswa sekolah yang lainnya berdiri di lapangan dengan cuaca yang lumayan panas.

Dika yang berbaris di sebelahnya tak berhenti mengoceh dari tadi. Membuat Diki yang ada didepannya berdecak kesal.

"Tu guru kok nggak dehidrasi ya ngomong mulu dari tadi. Nggak tahu apa gue kepanasan." Decak Dika sambil tangannya mengusap keringat yang menetes.

"Lo juga nggak dehidrasi dari tadi ngeluh terus." Jawab Diki merasa kesal dengan ocehan sahabatnya.

"Iya deh gue diem. Bawel lo."

Diki hanya diam. Malas meladeni ocehan Dika yang tidak berfaedah itu.

Baru juga tiga menit suara Dika memecah hening lagi.

"Ihh tu guru nggak tahu apa kalau gue kepanasan bisa pingsan ini gue."

Kali ini Diki memilih diam tak menggubris ucapan Dika.

"Dika kenapa sih berisik banget. Pusing apa gimana?" Tanya Rasya yang juga terganggu.

Seketika Dika mendapat ide. Seperti ada lampu menyala di kepalanya.

"Iya nih gue pusing banget. Lemes juga." Suara Dika dibuat selemas mungkin macam ikan yang ada didaratan.

"Rasya antar ke UKS ya. Ayok." Rasya sudah siap ingin memapah Dika tapi dihentikan oleh suara Exel.

"Nggak usah. Biar gue aja yang bawa ke UKS." Exel memandang Dika dan tersenyum misterius.

Seketika Dika langsung gelagapan.

"Eh nggak usah gue udah nggak pusing kok." Dika berucap dengan suara normal masih dengan bisik² tentunya.

"Kok cepet banget sembuhnya?" Bingung Rasya.

"Iya soalnya sakitnya dibawa angin."  Dika mencoba berkelit.

Alis Rasya manukik bingung.

"Angin berubah jadi dokter?"

Dika bingung hendak menjawab apa tapi suara pembubaran barisan membuatnya lega.

"Yuk ke kelas udah bubar." Ajaknya pada Rasya.

Rasya mengangguk saja dan ikut menuju kelas.

*****

"Yuk ke kantin." Ajak Diki pada teman-temannya saat bel istirahat sudah berbunyi.

Dika dan Exel berdiri siap untuk meninggalkan kelas sedangkan Rasya masih membereskan bukunya.

"Yuk." Ajak Rasya saat sudah selesai.

RASYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang