EL POV
" kenapa dengan wajahmu Mr. Dellano ? " kekehku begitu melihat ekspresi Calvin yang berubah kesal setelah aku mengatakan kalau aku akan berangkat ke paris besok untuk pemotretan selama tiga hari.
Calvin mendengus. " jangan kekanakan , dan jangan memaksa menemaniku ! , kau ada rapat penting besok " keluhku, Calvin merapatkan pelukan nya di pinggangku. Dasar kekanakan ! , " aku akan mengurus pekerjaanku, ini akan menjadi yang terakhir dan aku bisa menjadi milikmu sepenuhnya setelahnya, bagaimana ? " bujukku membuat Calvin tersenyum. Aku terkekeh, Mudah sekali memenangkan hati pria ini. " kau sudah berjanji ya ... setelah pekerjaan ini kau akan menjadi miliku duapuluh empat jam setiap hari selama nya " runtuknya , aku mengangguk geli melihat tingkahnya.
- - -
KEESOKAN HARI NYA
Aku baru saja menyelesaikan satu pemotretan ku ketika mendengar ponselku berdering. " aku dengar kau sedang di paris juga ? bisa kita bicarakan pekerjaan kita yang terakhir kali ? bukankah kau ingin mengakhirinya ? " suara dari seberang begitu kukenal meski dia menggunakan nomor pribadi. "katakan dimana " balasku singkat dan datar, bagaimapun dia orang yang sudah berjasa dalam hidup gadis yatim piatu ini, aku tidak bisa mengabaikan nya begitu saja.
- - -
"sudah lama rasanya tidak bertemu secara langsung seperti ini denganmu elena "ucapnya parau, Aku mengangguk. " sedih rasanya begitu mendengarmu meneleponku dan meminta untuk mundur dari pekerjaan ini tiba-tiba, kau aset terbaik yang pernah kami miliki " ucapnya, membuatku merasa semakin tidak enak dengan nya. Aku berusaha mengalihkan topik dengan menyesap minuman didepanku
" kau tahu, kau masih bisa menggunakan semua hasil pekerjaanku sebelumnya, soal konsekuensinya, aku yang akan memikirkan solusinya nanti " ucapku, berusaha meringankan bebanku dan kekecewaan orang didepan ku ini. " aku mengerti , ini terjadi setelah kau menikah ... sangat disayangkan kami harus kehilangan permata sepertimu, tapi aku tidak punya pilihan kalau menyangkut soal cinta " orang didepanku tertawa, tawa yang sangat menular.
" kau sudah seperti orang tua ku De, aku sangat berterimakasih padamu, tapi kurasa aku ingin kehidupan yang lain sekarang, jadi bisakah kali ini saja kau membiarkan pilihanku ? " ucapku tulus, membuat orang didepanku tersenyum. " semoga saja kau tidak akan pernah menyesali pilihan mu , tidak akan pernah " ucapnya, yang langsung kusetujui. Semoga saja.
- - -
" mm , aku baru saja menyelesaikan pekerjaanku dan kembali ke hotel, aku sedang berjalan ke kamarku sekarang . . . aku baik baik saja Calv, tidak perlu meneleponku setiap jam " kekehku. Suara diseberang terdengar sebal, " kau tidak suka saat aku meneleponmu ? apa itu mengganggu sekali ? " runtuknya. Aku tertawa. " tidak lucu ! "ucapnya kesal dan langsung mematikan sambungan telepon sepihak. Kenapa dia sensitive sekali ? ada apa dengan nya ? .
Aku membuka pintu kamar hotelku perlahan dan terkejut begitu menemukan seorang pria sedang berdiri disana.
" give me hug ? " ucapnya membuatku membelalak tak percaya.
"Calv ? " ucapku terkejut. Sedang apa dia disini ?. " I miss you so . . . " Calvin memelukku erat dan menjatuhkan tubuh kami tepat diatas sofa kamar hotel. " aku menyelesaikan seluruh pekerjaanku dengan cepat dan langsung kemari begitu saja , aku merindukan mu " bisiknya, membuatku tersenyum. " kau terlihat tidak senang ? " ucapnya kesal. Aku tertawa. "aku senang, memangnya ekspresiku harus bagaimana ? " aku balik bertanya membuat Calvin menatapku intens. Aku menggeleng. " tidak-tidak , tidak sekarang calv "ucapku tertawa disela calvin yang mencoba menggelitikiku denga kedua tanganya. Bisa kukatakan aku cukup bahagia saat ini. Pilihanku mungkin saja sudah benar.
- - -
KEESOKAN HARI NYA
" hari ini hanya satu pemotretan bukan ? kau harus kembali cepat aku menyiapkan sesuatu di hotel jangan terlambat sayang " ini sudah ketiga kalinya Calvin menelepon ponselku untuk mengingatkan kejutan yang sedang dia siapkan , orang mana yang membocorkan kejutan memang ? Dasar pria aneh. Aku mengakhiri percakapanku dengan cepat dan menyelesaikan pekerjaanku sesegera mungkin.
CAL POV
" dekorasi, menu makan malam, hadiah . . . semua terlihat cukup baik ? apa lagi yang kurang ? bunga ? astaga aku melupakan hal yang paling penting . . . masih ada satu jam sebelum elena kembali aku akan keluar dan mencari buket untuknya " aku memastikan persiapan candle light dinner malam ini sempurna dalam segala hal. Aku akan cepat dan kembali sebelum dia datang.
EL POV
Akhirnya, semua selesai, aku benar benar bisa pulang lebih awal dari perkiraanku sekarang. Mari kita lihat, kejutan apa yang sudah disiapkan oleh Mr. Dellano.
- - -
Aku membuka pintu kamar hotel perlahan, dan menemukan tempat itu cukup gelap sekarang." Calv , ini terlalu gelap , bisakah kunyalakan lampunya ? " tanyaku. Tak ada jawaban. Aku lelah berdiri didepan pintu dan memilih menyalakan saklar di sampingku. Aku terkejut menemukan kamar ini sudah dihias dengan kelopak kelopak mawar merah yang disebar dilantai dengan temaram cahaya lilin di beberapa sudut kamar.
ini indah , Mataku berkeliling melihat apa yang telah disiapkan oleh Mr. Dellano, suamiku sampai aku menemukan obyek pandang yang membuatku terkejut.
Ada seorang laki laki disana dengan jas putih , dia sedang berdiri menatapku dengan pandangan yang sangat mengerikan, detik berikutnya aku merasakan seseorang menghantamku dari belakang dan pandanganku menggelap.
Ngiklan . . .
KIM JU YEONG >< OLIVIA JUNG
semoga saja authornim bisa cepet menemukan inspirasi untuk kisah mereka :)
KAMU SEDANG MEMBACA
MY WIFE'S SECRET (COMPLETED)
RomanceTidak ada yang tidak mungkin dalam hidupku, bahkan aku mungkin tidak menyadarinya. . . - ELENA YOUNG POV- Segala nya sempurna ditanganku, sampai kau muncul dan menghancurkan setiap kepingan nya , meski begitu aku tidak bisa membedakan benci dan cint...