CAL POV
"Apa yang kau lihat ? " elena membulatkan matanya menatapku. Wanita ini terlihat sangat lucu saat sedang merasa kesal. Apa dia marah karena tadi pagi ? apa salah nya telanjang didepan istri sendiri. Aku tertawa beberapa kali melihat ekspresi lucunya saat merasa kesal. " aku mencintaimu " ucapku tiba-tiba membuat wanita didepanku ini tersedak. Kenapa dia masih saja canggung begitu denganku ? Elena membuang muka dan meneruskan meminum whipped coffee nya , menyisakan sedikit cream dibagian atas mulutnya. " El, apa kau pernah menonton drama korea ? " tanyaku, membuat elena mengarahkan pandangannya padaku , bingung.
" bukankah pada saat seperti ini, ini yang dilakukan peran utama pria ? " tanyaku, tanpa aba aba mempertemukan bibir kami, dan membersihkan sisa cream dari bibir ranum miliknya, membuat wanita itu terkesiap. " ternyata ini manis, bisa kita lakukan lagi ? "godaku membuat wajahnya bersemu. " habiskan sarapanmu . . . " runtuknya berjalan keluar dari dapur. Aku terkekeh melihat tingkahnya.- - -
SATU MINGGU KEMUDIAN
Aku mengamati Elena yang sedang merapikan gaun dan makeupnya didepan cermin.
" jangan menatapku begitu, Mr. Dellano, kau bisa jatuh cinta padaku nanti . . . " ucapnya membuatku terkekeh.
" aku tidak pernah takut jatuh cinta kepadamu Mrs. Dellano " jawabku berjalan kearahnya. Elena menatapku bingung saat aku menyelipkan kedua lenganku di pinggang ramping miliknya."karena aku sudah melakukan nya, aku sudah jatuh cinta sangat dalam padamu, hingga meski harus mati ditanganmu, aku mungkin tidak bisa berbuat apa -apa " ucapku yang langsung membuat Elena menatapku kesal. " dasar bodoh, apa yang kau katakan ?! "runtuknya mencoba melepaskan pelukanku darinya.
" aku harus segera keluar, aku akan menyelesaikan satu sesi catwalk ini dengan cepat jadi . . . traktir aku makan malam setelah ini " ucapnya sebelum berbalik dan berjalan keluar. Tapi baru beberapa langkah, wanita itu berbalik dan tersenyum . kenapa ? . Elena berjalan kembali ke arahku dan mendaratkan satu kecupan lembut yang cukup lama di bibirku. " aku tahu" ucapnya lirih sebelum benar benar meninggalkan aku sendiri dengan keterkejutanku didalam kamar ganti milik nya.
Apa maksudnya aku tahu ? .
EL POV
Aku mengakhiri langkah terakhirku dengan ekspresi yang menakjubkan sesuai dengan pakaian yang kukenakan. Dan, pekerjaanku selesai. Beberapa orang memberikan bunga kepada Carl atas kerja kerasnya untuk design yang dia keluarkan musim ini . Aku melihat seseorang berjalan naik keatas Catwalk dengan buket bunga besar ditangan nya yang langsung diserahkan padaku. " kau sungguh cantik, Daisy " ucapnya dengan ekspresi yang membuatku bergidik. Mark Dellano.
Pria itu menyerahkan buket besar itu padaku, aku tidak tahu harus bagaimana saat ini, aku tidak mungkin menolaknya , kami diawasi banyak pasang mata saat ini. Baru saja aku berencana mengulurkan tanganku ketika Calvin meraih bunga dari tangan pria itu dan berdiri disampingku. " sudah kubilang, jangan terlalu baik dengan kehidupan kami " ucapnya lirih , dengan ekspresi yang tak terbaca. Calvin melingkarkan satu tangan nya di pinggangku dan tersenyum kepada pria didepan nya. " kau bersikap berlebihan kepada ayahmu sendiri . . . aku hanya mencoba bersikap baik dengan istrimu, aku hanya merasa kita sudah pernah bertemu sejak lama " Mark tertawa lirih dan mengalihkan pandangan nya ke arah lain. " jangan mengacau dan pergilah , atau aku akan merusak bisnismu sampai ke akar akarnya , ah mungkin tidak hanya bisnismu, tapi aku juga akan menggoyahkan istana yang selalu kau anggap kokoh itu " balas Calvin dengan suara lirih tapi cukup tajam. Lagi-lagi mark tersenyum, bukan jenis senyum biasa , ekspresi pria ini lebih seperti sebal dengan apa yang baru saja di didengar olehnya.
" kau baik-baik saja ? " tanyaya setelah ayahnya pergi. Aku mengangguk ragu. " ada apa ? apa dia mengatakan sesuatu ? " tanyanya lagi, aku menggeleng. " aku hanya bingung, kenapa ayahmu selalu memanggilku daisy ? dia selalu bersikap seolah olah pernah bertemu denganku sebelumnya , bukankah itu aneh ? aku bahkan baru saja pindah ke negara ini setalah menjadi model " ucapku bingung. Calvin terkekeh, " abaikan saja , kau terlihat terlalu menggemaskan saat sedang kebingungan , bisa kita cari kamar ? aku rasa aku tidak bisa menahan nya untuk tidak menyerangmu sekarang juga " ucap nya membuatku terkejut. Aku mendelik ke arahnya. " aku hanya bercanda sayangku . . . "imbuhnya membuatku membeliak tak percaya. Dia baru saja memanggilku sayang ? .Kekanakan. Tapi entah kenapa aku menyukainya.
Jangan bilang aku sudah mulai tertarik padanya ? tunggu . . .
atau aku sudah jatuh cinta dengan nya ?
jatuh cinta ? bolehkan ? aku ? haruskah aku mengatakan kebenaran tentang diriku padanya ?
kalau kukatakan, apakah dia akan tetap ditempatnya ? atau dia akan pergi seperti yang lain nya ?
AUTHOR POV
Calvin menurunkan risleting gaun yang dikenakan istrinya dan tersenyum begitu melihat punggung mulus Elena yang terekspos. " aku tidak tahu bagaimana aku bisa berakhir dengan jatuh kedalam pelukan mu seperti ini, tapi bagaimanapun itu , aku menyukainya "ucap pria itu sebelum mendaratkan bibirnya di milik elena dan mulai menghapus jarak diantara mereka, membuat satu penyatuan yang sempurna.
Mereka berdua bahkan menganggap kasur masih terlalu jauh untuk bisa membiarkan mereka bersama lebih cepat. Calvin merebahkan punggung elena diatas karpet berbulu di ruang tamu dan menjelajahi setiap inchi kulit semulus pualam milik istrinya dengan ciumannya. Beruntung Dia sudah meminta semua penjaga nya untuk berjaga di depan gerbang, dan membiarkan mereka saling mendamba diruangan yang hampir tanpa penerangan selain cahaya bulan di malam hari. " aku sangat mencintaimu Elena dellano " bisiknya, membuat wanita dalam pelukan nya bergidik tak kentara." aku tahu " balas wanita itu tersipu.
Perasaanku juga sepertinya telah berubah Mr. Dellano . . . , batin Elena sama bahagia nya dengan pria disampingnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY WIFE'S SECRET (COMPLETED)
RomanceTidak ada yang tidak mungkin dalam hidupku, bahkan aku mungkin tidak menyadarinya. . . - ELENA YOUNG POV- Segala nya sempurna ditanganku, sampai kau muncul dan menghancurkan setiap kepingan nya , meski begitu aku tidak bisa membedakan benci dan cint...