Tidak ada yang tidak mungkin dalam hidupku, bahkan aku mungkin tidak menyadarinya. . .
- ELENA YOUNG POV-
Segala nya sempurna ditanganku, sampai kau muncul dan menghancurkan setiap kepingan nya , meski begitu aku tidak bisa membedakan benci dan cint...
" Kau belum tidur ? " tanya Calvin begitu laki-laki itu masuk kedalam kamar dan mendapatiku masih sibuk dengan ponsel ditanganku. Aku meringis sambil menatapnya sejenak dan kembali sibuk dengan layar ponsel didepanku. Baru saja aku akan membalas komentar beberapa fansku di sosial media ketika calvin merebut ponsel itu dan segera memasukan nya ke nakas. "calv . . ." rengekku tak digubris olehnya. Aku mencoba bangkit dan mengambil kembali ponsel tersebut ketika merasakan lengan Calvin menarik pelan pinggangku hingga terjatuh diatas tempat tidur.
" calv . . ." ucapku lirih dan terkejut begitu menyadari Calvin sudah berada di atas tubuhku tanpa menindihnya. Kedua manik kami bertemu membuat rona merah di wajahku. Tanpa aba aba , Calvin mendaratkan bibirnya di milikku dan mulai menghapus jarak diantara kami.
Entahlah . . . otakku tidak bisa bekerja saat ini. Aroma tubuhnya terlalu memabukkan untuk menyadarkanku. Aku membalas setiap ciuman nya , membuat Calvin meneruskan niatan nya. Ciuman nya berubah semakin menuntut. Calvin mengalihkan bibirnya yang terasa begitu dingin di sekitar leherku, begitu mendapati oksigen diparu-paruku mulai menipis.
Wajahku , tidak . . . sekujur tubuhku terasa panas saat ini. Bagaimana aku bisa menghentika pria ini ? Kenyataan bahwa aku juga menginginkan nya membuat otakku kalah dengan respon yang diberikan tubuhku atas setiap sentuhan nya. Calvin menarik tali piyama yang kukenakan dan membiarkan benda itu tergeletak di lantai.
" aku benci mengatakan ini, meski begitu aku menahannya semampuku demi kau, bisakah aku melewati batasnya ? " kalimat Calvin membuatku terkejut. Pria ini bahkan masih memikirkan perasaanku disaat seperti ini ?. Aku menarik tengkuknya dan memberikan satu ciuman lembut dibibirnya. Calvin tersenyum begitu mendapat persetujuanku atas pertanyaan nya tadi. " aku mencintaimu Mrs. Dellano " ucapnya lirih sebelum kembali sibuk menciumi setiap inchi kulitku.
Batas ? aku bahkan tidak tahu dimana itu , aku mungkin adalah orang pertama yang telah melewatinya.
CAL POV
Aku merasakan punggungku terbakar sinar matahari yang masuk melalui celah jendela kamar.
Sudah siang ? Aku menoleh kesamping dan tidak menemukan siapapun disana.
Dimana El ?
" kau sudah bangun ? " Elena masuk dan membuatku terkejut dengan pakaian yang dikenakannya saat ini.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Dia masih mengenakan kemejaku semalam.
Damn !
aku sudah menginginkan nya lagi sepagi ini. Bagaimana aku bisa bosan dengan nya ? semalam masih terasa begitu jelas dikepalaku. " kau tidak berangkat bekerja ? " tanyanya lagi membuyarkan lamunanku. " ha ? " aku balik bertanya membuat Elena menatapku bingung. Aku menggeleng dengan cepat begitu menyadari pertanyaan nya tadi.
" apa ? " elena mendelik kearahku begitu menyadari aku menatapnya denga pandangan yang tak biasa dan penuh arti. " apapun yang kau pikirkan , jawaban nya tidak ! aku bahkan belum berhasil menutupi bekas bekas merah ini, tapi kau sudah berencana membuatnya lagi . . ." dengusnya membuatku terkekeh. Dia tahu benar apa yang ada dalam fikiranku saat ini." cepat mandi dan keluar , aku akan membuatkanmu sarapan " ucapnya sebelum berlari ke arah dapur.
- - -
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
ah . . . pemandangan pagi yang sempurna , tentu saja yang tadi masih di posisi pertama. wkwkwkwk. "apa yang kau buat ? " tanyaku begitu berjalan memasuki dapur dan menemukan elena sedang sibuk dengan peralatan masaknya. "scramble egg " jawabnya singkat sebelum meletakan sepiring masakan buatan nya didepanku. Hari yang sangat sempurna.
AUTHOR POV
" kau sudah membawa bunga nya ? " tanya Mark kepada salah satu pria berjas hitam didepan nya. Pria itu buru buru mengangguk dan menujukan benda ditangan nya.
Mark tersenyum . . .
" Selamat ulang tahun daisy " ucapnya lirih , sembari menginstruksikan anak buahnya untuk segera mengirim bunga yang dimaksud.
- - -
" bunga ? " Elena menatap salah satu bodyguard suaminya degan tatapan bingung. Ada kiriman bunga untuknya dari ayahnya Calvin ?
ada apa sebenarnya ini ? , batin wanita itu.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
" Ada apa ? "calvin bertanya begitu melihat istrinya yang baru saja masuk kedalam kamar menatap buket bunga ditangan nya dengan heran. "dari siapa? " tanyanya lagi. Elena menatap suaminya ragu. "ayahmu" jawabnya membuat Calvin terkejut.
EL POV
" ayahmu " jawabku membuat Calvin terkejut. " dia menuliskan selamat ulang tahun Daisy"ucapku merasa bingung dengan selembar pesan yang diselipkan didalam bouquet nya. " ini bukan ulang tahunku, dan kenapa ditulis daisy, siapa daisy ? tapi bodyguardmu bilang bunga ini dikirim ayahmu untukku " aku melihat ekspresi Calvin yang juga sama bingung nya denganku.
" buang saja " Calvin merebut buket itu dan melemparnya kedalam keranjang sampah di dekat tempat tidur kami. " jangan pikirkan , aku akan mengurusnya " Calvin mengusap kepalaku beberapa kali, sebelum meraih ponselnya dan berjalan keluar dari kamar.
Ada apa dengan Mark Dellano ? siapa sebenarnya dia ? apa dia mengenalku ?