Tidak ada yang tidak mungkin dalam hidupku, bahkan aku mungkin tidak menyadarinya. . .
- ELENA YOUNG POV-
Segala nya sempurna ditanganku, sampai kau muncul dan menghancurkan setiap kepingan nya , meski begitu aku tidak bisa membedakan benci dan cint...
Aku berjalan lambat lambat memasuki mansion mewah ini (lagi) setelah sebelumnya menerima sebuah kejutan berupa lamaran dari pemiliknya. Beberapa pria berjas hitam tampak berjaga diluar bangunan. Rumah ini memang terlihat indah saat malam hari. " bisa saya bertemu calvin ? " tanyaku begitu melihat laki-laki tinggi yang berjaga di depan pintu mansion. Laki - laki itu tersenyum. " anda nyonya rumah ini , tidak perlu meminta ijin dari kami " ucapnya membuatku terkejut. Nyonya rumah ? aku bahkan belum resmi menikah dengan bos kalian.
Aku mendengar suara pintu mansion dibuka dan langsung melihat Calvin berdiri disana. "selamat ulang tahun . . ." ucapku lirih yang langsung disambut ekspresi terkejut darinya. Bukan jenis keterkejutan yang membuat orang bahagia.
Dia tidak senang ?
CAL POV
Apa yang sebenarnya membawanya kemari malam-malam seperti ini ? . Apapun itu , aku sangat ingin melihatnya , aku terlalu kesal dengan permasalahan yang terjadi kemarin.
Aku membuka pintu dan melihat Elena berdiri disana, dengan senyum manisnya dan sebuah kue ditangan nya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
" Selamat ulang tahun. . . " ucapnya membuat kakiku terasa membeku.
EL POV
" maafkan aku . . . " ucapku lirih begitu mendengar alasan keterkejutan Calvin saat melihatku tadi. Pria ini tidak merayakan ulang tahun nya sejak lima belas tahun yang lalu. hari ini hari tepat dimana ibunya harus dia relakan meninggal karena mengalami sakit keras dan tidak memiliki biaya untuk pergi ke rumah sakit , karena ayahnya sibuk bersama wanita lain nya. Calvin menggeleng. "darimana kau tahu ini hari ulang tahunku?" tanyanya. Aku merogoh kantung di salah satu bagian dressku dan mengeluarkan sebuah ponsel. " google "jawabku singkat membuatnya terkekeh. " kau tidak harus meniup lilin nya dan merayakan nya bersamaku hari ini, tapi apa kau mau mengambil hadiahnya ?" tanyaku membuat mata Calvin berbinar.
- - -
Calvin terkejut begitu aku meminta dia menghentikan mobilnya di depan sebuah butik ternama di California.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
