'Sebuah ungkapan.'
,
.
,
Kanna membuka kelopak mata kirinya, membiarkan mata kanan yang masih terpejam. Lalu perlahan, dia menoleh pelan melihat pada seseorang.
Siapa lagi kalau bukan Tanjirou.
Sontak gadis itu langsung duduk. Menggelengkan kepala. Menutup mata dan kedua telinganya. "Abaikan. Abaikan. Halu halu." gumam gadis itu.Dia berpura-pura tak melihat Pemuda di dekatnya. Padahal baru saja kepalanya membentur di kedua kaki Tanjirou.
"Kanna-san... hanya kali ini. Kumohon dengarkan."
Tanjirou duduk. Menatap punggung gadis di depannya. "Hei. Kumohon berbaliklah." pemuda itu berusaha menurunkan tangan Kanna.
"Lihat aku."
Gigi Kanna menggertak. Raut wajahnya berubah kelam. Dia tak suka jika Tanjirou semena-mena menyentuh tangannya. "Lepas."
"Tidak."
"Kubilang lepas."
"Dengarkan aku du-"
Belum tuntas kalimat yang dia ucapkan, Kanna menarik kembali tangannya dengan paksa.
Gadis itu berbalik, menatap Tanjirou tajam. Lalu dengan satu gerakan, punggung kaki kanannya melayang ke arah Tanjirou.
Menendang pemuda itu sekeras mungkin hingga terpental jauh.
"Akkhh!!-"
Makanya jangan dilawan Boy. Kanna ini walau kaki kiri pincang tapi kaki kanan masih Over Power abis di Rework.
Kanna tersenyum jahil. "Wheee :p"
Tanjirou terbatuk-batuk. Tak habis pikir Kanna akan senekat ini tak ingin bertemu dengannya.
Pemuda itu meneguk ludah. Dia segera bangkit, mengelap darah yang keluar dari mulutnya.
"Kenapa... kenapa kau berbuat seperti ini, Kanna-san?! Katakan apa salahku!" balas Tanjirou tak kalah garang.
Kanna mendengus. "Kau masih belum sadar, ya?"
"Katakan!"
Kanna menghela nafas, sedetik kemudian, "SALAHMU BANYAK! KAU ITU TIDAK PEKA! TAK MENGERTI APAPUN YANG KUINGINKAN! SUDAH JELAS AKU INGIN DISUAPI LAGI OLEHMU! TAPI TETAP SAJA KANAO YANG KAU PILIH!"
Kanna menggeram, memukuli pahanya dengan brutal. "AKU BENCI INI! AKU BENCI INI! APA APA KANAO! SETIAP HARI BERSAMA KANAO! KANAO KANAO KANAO!! SEMUANYA KANAO! AKU GA LIKE!!!!"
Tanjirou membeku ditempat. Entah mengapa rasanya semua tuduhan itu membuatnya terlihat seperti penjahat yang keji.
Hatinya berdesir. Sesuatu telah berbisik padanya. 'Hampiri dia.'
Pemuda itu berdiri, berjalan mendekati Kanna yang tampak sudah tak terkendali lagi. Mungkin jika dibiarkan gadis itu bisa menangis sejadi-jadinya.
Tap. Tap!
Langsung saja Tanjirou merengkuh Kanna dari belakang. Membuat gadis itu menghentikan perbuatannya menyakiti diri sendiri.
Dia berbisik pelan, "Yang kucintai itu kau Kanna-san. Bukan Kanao." lalu sekejap, dia mendaratkan ciumannya ke puncak kepala Kanna.
🎴⚡☀️🎴
Akh-Akhem khem!
Aduh, akuh batuk onlen.,
KAMU SEDANG MEMBACA
fearless ; kamado tanjirou [√]
Fanfiction𔘓 "Njirou!" Beberapa hari setelah kematian Rengoku Kyoujurou, Oyakata-sama lantas mengumumkan berita besar, bahwa... Pillar baru telah ada untuk melengkapi semua 9 Pillar! Namun, siapa sangka.. bahwa ternyata Pillar baru tersebut adalah seorang Gad...