'Perasaanku tidak enak.'
,
"Aduh. Atit atit. Sakit kakiku, Adek Mui asu.." rintih Kanna, pasalnya, Muichirou terlalu cepat menjatuhkan Nee-san nya di halaman rumah.
Spontan saja Gadis itu tak bisa menginjak tanah dengan Kaki kirinya yang masih sakit dibaluti perban.
"Nee-san?"
"Apa?"
"Nee-san?"
"APA?"
"Sehat?" tanya Muichirou, matanya mengikuti pergerakan Kanna yang kini tengah duduk di tanah, mengelus kaki kirinya.
Kanna mengulas senyum. "Abis kau jatuhin aku, kau nanya gitu?"
Muichirou nyengir, lalu ikut duduk disebelah Kanna. Menoel-noel kaki Kanna yang patah. "Kan aku nanya Nee-san."
Kanna menepis tangan Muichirou dari kakinya. Well, itu wajar. Kakinya masih sakit.
"My life is not daijobu. Oke? Jangan tanya lagi." Kanna merebahkan dirinya, merentangkan tangan.
Adem.
Dia merasa nyaman.
"Ehh, ehh, tanahnya adem, cuk. Guling-guling pasti enak."
Muichirou menoleh. "Oh, ya?" lalu dia ikut merebahkan tubuhnya di atas tanah. Sedetik kemudian, dia bergulingan.
"Gliding.. gliding.. gliding.. gliding.." Muichirou tersenyum bahagia. Baru kali ini jiwa dan raganya terasa begitu enak.
Kanna tak mau kalah. Dia lantas menggelindingkan tubuhnya seperti bola, hingga tak terasa bahwa kakinya yang patah sudah tak sakit lagi.
CTAAAAARRRR!
BRUUKK!
Kilat menyambar dari langit. Awan yang semula nya berwarna putih kini telah berubah menjadi hitam.
Bersamaan dengan itu, kepala Kanna membentur sesuatu yang cukup keras. Gadis itu menutup matanya.
"Aku nabrak apa? Kepalaku jadi pusing."
"Adek Mui?" seru Kanna.
Tak ada yang menjawab.
"Adek Mui? Teman-teman?"
Tolong beritau apa yang ditabrak oleh Kanna barusan. Perasaan nya tidak enak sekarang.
Dan tiba-tiba, suara familier dari kejauhan berseru, membuat Kanna pundung di tempat.
"Sampai jumpa, Nee-san! Aku tak tau awannya berbentuk apa, tapi firasatku tak enak. Kucingku belum ketemu, jadi aku akan mencarinya lagi!"
Kanna mengacak-acak rambutnya frustasi. "NOOO!! JANGAN TINGGALIN AKU! POKOKNYA JANGAN! BAWA AKU BERSAMAMU ADEK MUI! DI GOTONG JUGA TAK APA!! ADEK MUI! ADEKK! ADEKK!! ADEK MUIIIIII!!!!"
"Kanna-san, tenanglah. Aku tak seseram itu hingga membuatmu takut, kan?"
Kanna merinding. Sesuatu yang dia tabrak kini telah bicara padanya. Dia tak dapat membuka matanya. Tidak, tak bisa.
Gadis itu meneguk ludah.
"Kamisama tasukete... I don't feel so good." ucapnya membatin.
Yang dia tabrak tadi mungkin bukan pohon, bukan batu atau tiang rumah.
Mungkin itu adalah kaki seseorang. Yang tak ingin dia temui sama sekali.
"Ya allah, lemes aku, cuk.."
🎴⚡☀️🎴
Haee :*
Bersediakah kiranya para readers yang tercinta memencet tombol bintang dibawah ini?
I don't feel so good... terlalu banyak siders hihi :'v
,
KAMU SEDANG MEMBACA
fearless ; kamado tanjirou [√]
Fanfic𔘓 "Njirou!" Beberapa hari setelah kematian Rengoku Kyoujurou, Oyakata-sama lantas mengumumkan berita besar, bahwa... Pillar baru telah ada untuk melengkapi semua 9 Pillar! Namun, siapa sangka.. bahwa ternyata Pillar baru tersebut adalah seorang Gad...