⚡[10]☀️

3.2K 537 71
                                    

Berbeda.




,




"Aku senang sekali kau sudah sadar, Kanna-san."

Tanjirou yang berbicara, setelah beberapa hari dirawat di Kediaman kupu-kupu, Kanna akhirnya siuman.

Itu membuat Tanjirou sangat lega. Pasalnya, laki-laki itu selalu menunggu sambil duduk di kursi dekat tempat tidur. Menatap Kanna dengan cemas.

Kanna tertawa meringkik. Mengangkat tangan kirinya, lalu membuat huruf 'V' sembari tersenyum lebar. "Soalnya aku ini Pillar."

"Benar juga. Ah, apa kau lapar?"

Kanna mengangguk. "Aku mau semua makanan yang ada di dapur. Ambilkan :p"

"Haik!"

Tanjirou beranjak dari kursinya, lalu berjalan keluar. Mengambil makanan untuk Kanna.

Ah, laki-laki itu tampak bahagia sekali.

"Kaki kiriku tak bisa digerakkan... TwT padahal aku ingin ke rumah Saniem ubanan untuk mencuri Ohaginya:(" batin Kanna.

Gadis itu berusaha menggerakkan kakinya yang sudah jelas patah dan dibalut dengan kain perban.

"Tangan kananku juga patah, ya? Ah, sudahlah. Biar Tanjirou saja yang menyuapiku kalau mau makan. Whee :p"

Sreekk~

"Ojamashimasu, Kuwajima Kanna-sama."

Merasa namanya disebut, Kanna langsung menoleh ke Pintu. "Hinaki? Nichika?"

Dua anak kembar dari pemimpin Kisatsutai itu membungkuk secara bersamaan.

Nichika, "Oyakata-sama mengirimkan surat untuk Anda."

Hinaki, "Apakah anda tak keberatan menerimanya?"

Kanna mengerjap. Lalu tersenyum hangat. "Boleh saja. Siapa yang menulis surat itu?"

"Amane-sama desu."

"Penyakit Oyakata-sama menambah. Membuat beliau tak bisa menggerakkan tangan dan kaki, jadi Amane-sama membantu menulis surat untuk anda."

Kanna mengendurkan senyumannya. Amane? Tidak, dia tak suka orang itu. Benar-benar tak suka.

Bukan benci, namun malas saja untuk membahasnya.

"Ah, maaf. Aku tak bisa menerima nya." ucap Kanna jujur.

"Wakarimashita."

"Maaf atas ketidak-sopanan kami. Tapi Amane-sama menyuruh kami menyampaikan pesan jika Anda tak menerima surat dari Oyakata-sama."

Kanna tercenung. Wah, pesan? Tumben sekali. 'Apa yang di pikirkan wanita itu sehingga memberiku pesan? Bukankah dia membenciku?'

Salah satu dari mereka mulai berbicara. Atau lebih tepatnya menyampaikan pesan Ibu mereka.

" 'Selamat siang, Kuwajima Kanna-san. Kudengar kau terluka parah dari misimu. Kuharap lukamu lekas sembuh.

Maaf mengganggu sebelumnya. Mungkin surat dari Oyakata-sama yang ku tulis keberatan kau baca.

Tetapi Oyakata-sama sangat mencemaskanmu. Ingin sekali dia menjengukmu, namun lukanya juga bertambah parah.

Jika kau telah sembuh, kuharap dengan sangat, kau datang untuk menemuinya.

Ini permintaanku.

Dengan hormat, Ubuyashiki Amane.' "

Kanna menyunggingkan senyum. "Itu pesan yang cukup panjang. Kau hebat bisa menghafalkannya."

"Arigatou gozaimasu."

"Kalau begitu, kami pamit dulu. Lekaslah sembuh, sang Pillar Petir Kuwajima-sama."

Hinaki dan Nichika membungkuk, lalu membalikkan badan. Berjalan keluar.

Kanna menatap dua orang gadis kembar di depannya itu sebelum menghilang di ambang pintu.

"Yang jahat itu orang ketiga atau Dia yang membuka hati untuknya?"

Kanna menghela nafas.

"Yang jahat itu Kagaya atau Amane? Atau aku yang selama ini menyandang tokoh Protagonis? Namum aslinya Antagonis."

Gadis itu menggelengkan kepalanya. "Dahlah. Jangan ungkit masa lalu. Nanti luka lama terbuka kembali."

Sreekk~

Tanjirou datang dengan membawa dua buah piring berisi makanan di tangannya.

"Aku membawanya, Kanna-san!"

Kanna tersenyum. "Ayo sini."

"Haik!"

Tanjirou duduk. Meletakkan piring satunya di meja kecil dekat tempat tidur.

Kanna menatap Tanjirou lamat-lamat, tersenyum tipis.

"Ada apa, Kanna-san?"

"Njirou tak akan melanggar janji, kan?"

Tanjirou mengerjap. Dia menggeleng. "Tentu tidak, kenapa?"

"Xixixi~ Nandemonai."

"Baiklah. Makanlah sarapanmu, Kanna-san."

"Suapi dulu. Tanganku patah:( "

"Ah, iya. Baiklah."

"Tengkyu~"







🎴⚡☀️🎴







Holaa :D
Lama ga apdet, kelean pa kabar?
Chii kangen🤧👊🏻

Much Love,
_NirachiChi🦄🐚💜💛

,

,

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
fearless ; kamado tanjirou [√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang