⚡[19]☀️

2.8K 495 80
                                    

'I do.'

,

,

,

"Yang kucintai itu kau Kanna-san. Bukan Kanao."

Pernyataan dari Tanjirou membuat Kanna mematung ditempat. Tak bergeming sama sekali.

Mudah sekali pemuda ini mengucapkan kalimat itu padanya. Kanna menggeleng. Ini rasanya salah.

"Kok aku mencium bau-bau penipuan, ya."

"Matamu Kanna-san."

Kanna berdecak, meloloskan dirinya dari pelukan Tanjirou. Dia mengesot mundur.

"Aku tidak mau kena Heartache, Njirou. Aku sudah dua kali trauma, jika kau PHP in aku lagi, wah mati aku, cuk." ucap gadis itu, mengecutkan bibirnya.

Tanjirou menghela nafas kecewa. "Apa lagi yang harus aku lakukan, Kanna-san?" benar. Kepercayaan dari sang Pillar Petir sangat susah di dapat.

Kanna meluruskan pandangannya. Menatap Tanjirou dengan sorot mata yang serius. "Aku mau tanya"

"Haik?"

"Bagimu, aku ini seperti apa?"

Tanjirou ngejleb. Ah, itu pertanyaan yang sulit untuk dijawab.

Mengingat bahwa dirinya yang polos tak mengerti tentang cinta sama sekali. Kalau begini, Apa yang harus dia jawab?

"Aku tidak tau, Kanna-san.."

"Yeah.. aku juga tau kadar kepekaanmu itu rendah, Njirou."

"Tapi!" Tanjirou berjalan mendekat, mengambil kedua tangan Kanna, membuat gadis itu melongo.

"Aku merasa sangat sakit ketika kau tak acuh padaku. Dadaku sesak tiap kali kau lebih dekat dengan yang lain dibanding aku."

Kanna meneguk ludah. Entah mengapa hatinya luluh mendengar itu.

"Kulihat, kau bahagia ketika bersama Uzui-san. Kau senang ketika bersama Tokitou. Tapi tatapanmu padaku berbeda."

Kanna menggigit bibirnya. Suaranya bergetar menahan isak dengan air mata yang berlinangan.

"Itu benar, tapi.. aku ini terluka melihatmu dengan Kanao. Aku sendirian beberapa hari ini, hikss.."

Tanjirou menghela nafas. Dia menghapus jejak air yang mengalir dari pelupuk mata Kanna.

"Tak apa jika aku meninggalkanmu ketika kau bersama dengan yang lain.
Tapi tak akan kutinggalkan jika kau sedang terluka sendiri." ucapnya tanpa ragu.

Kanna membulatkan mata. Terperanjat dengan kata-kata Tanjirou barusan. Dia tak percaya sama sekali, pemuda di depannya ini ternyata bisa romantis.

"Bakkanjirou."

"Ya?"

"Kau, Bakkanjirou.

"Kau benar, aku bodoh, Kanna-san."

Kanna mengerjap. Sedetik kemudian, dia melepaskan tawanya. Ah, entah mengapa, saat ini dia senang sekali.

Satu beban di pikirannya telah musnah.

Tanjirou hanya balas tersenyum. Memandangi gadis di depannya. "Aduhay, Kanna-san kawaii nya gada akhlak."






🎴⚡☀️🎴




Aduh aduh. Jiwa ngenesku merasa tersinggung.

,

,

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
fearless ; kamado tanjirou [√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang