'🕊'
,
,
,
Paginya...
Sudah tiga hari aku di Kediaman Uzui. Rasanya benar-benar dikekang. Bahkan aku tak diperbolehkan keluar pagar rumah.
"Huuft... " aku menopang dagu sambil menghela nafas malas. Bosannya hidupku tanpa Bakkanjirou.
Seperti sekarang, aku hanya bisa duduk di teras Mansion. Menyeruput segelas Ocha bersama Suma.
"SUMAAA~ I'M HOME~"
Aku mendongak. Mengernyit melihat seseorang yang datang. Yah, siapa lagi kalau bukan Om Ujuy.
Cepat sekali dia pulang. Harusnya dia bersama para mantan Pillar untuk menjaga Nezuko.
Suma yang tadinya duduk disebelahku langsung beranjak. Lalu memeluk sang Suami seperti berbulan-bulan tak Pulang.
"Ahh~ Tengen-sama back home~"
"Iya dong. Fufu."
Aku menatap pasangan di depanku sambil berdecih. Iri aku.
Suma, "Kok pulangnya cepat?"
Uzui, "Dapat cuti."
Alisku bertaut kesal. Lihat, mereka berpelukan lagi. Ah, aku seperti obat nyamuk saja.
Saking kesalnya, aku mencopot sandal jepit di kaki, lalu melemparnya ke arah Uzui. Dan ya, sebuah sandal melayang tepat di wajah kang poligami.
Aku tersenyum. "Heh. Kanna si penembak sandal jitu."
Uzui hampir terhuyung. Suma berteriak histeris. Dan aku tertawa meringkik.
Sebelum Uzui memarahiku, lebih baik aku masuk ke rumah. Babay kalian.
Sorenya...
"Kannaho."
Merasa dipanggil, aku menoleh ke sumber suara. Menghentikan aktivitasku yang tengah corat-coret nama di tanah.
"Oh, Om Ujuy?"
Uzui tersenyum lebar padaku. Aku menahan tawaku ketika melihat wajahnya yang telah benjol karena kejadian tadi pagi.
"Ppfft.. masya allah.."
"Hah? Kenapa?" Uzui berjalan mendekat, duduk disampingku. Ah, ya. Aku sedang duduk di halaman rumah saat ini.
Aku menggeleng, berusaha menetralkan kembali ekspresiku. "Bukan apa-apa."
Uzui hanya berbalas 'Oh'. Lalu kembali menyunggingkan senyum. "Latihan ayo."
"Hah? Latihan apa?"
Uzui terkekeh.
"Kita ciptain pernafasan. Pernafasan Suara dengan Petir. Jadinya Suara Petir karya UzuKanna. Elok sangad pasti." ucapnya sambil berpose keren.
Aku menggelengkan kepala. "Ah, bodolah. Aku lagi malas pernafasan pernafasan. Lagi kena asma. Yang ada nanti aku gak nafas. Mati."
"Kena Korona?"
"Korona korona nenekmu kiper."
Puk!
Sebuah pukulan mendarat di kepalaku. Ulahnya Uzui tentu saja. Argh. Dasar.
"TENGEN-SAMAAA! MAKIO JAHATIN AKU! TOLONGGG TENGEN-SAMAA!"
"KOK AKU?! KAU YANG SALAH DASAR WANITA PENGADU!"
Uzui menghela nafas. Menggaruk tengkuknya. "Hei, kalian! Berhenti membuat keributan!"
Aku tertawa kecil. "Ribet, ya. Punya banyak bini."
Uzui menoleh. "Ribet, iya. Tapi puas iya juga."
Aku mengerjap. Berusaha mencerna kalimatnya barusan. "Puasnya itu dibagian M*ntap-m*ntap ya?"
"Sstt. Bocah diam." tegur Uzui sambil mengacak rambutku. Aku menggembungkan kedua pipiku sebal.
"TENGEN-SAMAAA!" lagi-lagi Suma berteriak dari dalam. Membuatku ikut risih.
Uzui mendelik kesal kemudian pergi meninggalkanku. Menghampiri kedua istrinya yang tengah bertengkar entah karena apa.
Aku bergidik ngeri. Semoga saja aku tak punya Suami seperti Om Ujuy. Meski Ikkemen, tapi dia rela membagi cintanya. Tidak, tidak. Aku tak mau.
"Ah, rasanya pengen pensi manggil Om Panutan lagi. "
Beberapa hari kemudian...
Pagi ini terasa tidak spesial sama sekali. Om Ujuy dan ketiga istrinya keluar setelah Gagak Kasugai memberi 'kabar baik' pada mereka.
Jadinya aku sendirian di Mansion.
Kepakk kepakk!
Kurokuromaru mengepakkan sayapnya krmbali, terbang entah kemana setelah mengabariku Informasi.
Aku memeluk lutut di kamar. Mengambil kerikil-kerikil kecil di samping kananku yang sudah ku kumpulkan di halaman manison tadi sore.
"Mbak Kochou," jeda sedikit, aku meletakkan satu kerikil di samping kiriku.
"Adek Mui..." jeda lagi, aku mengambil kerikil baru lalu meletakkannya berderet di samping kerikil yang tadi.
"Adeknya Niem.. Kang Bocheen.. Mbak LopeLope.. Pak Ustadz.." aku tersenyum. Lalu meletakkan kerikil terakhir.
:')
Aku menarik nafas. Muzan telah mati. Dengan kehilangan banyak Pillar dan Kisatsutai, kami akhirnya menang.
"Omedetou, Tanjirou."
🎴⚡☀️🎴
Hayolo~ heran kan knpa cepet bgt dibikin perangnya END :')
Yaiya Chii mau cepetan tamatin nih cerita sih hwhw...And btw...
Di vote! The star nya dipencet yak :v hwhw ;3,
[Masih gada gambar]
[Apdet pake hp emak:'D]
KAMU SEDANG MEMBACA
fearless ; kamado tanjirou [√]
Fanfiction𔘓 "Njirou!" Beberapa hari setelah kematian Rengoku Kyoujurou, Oyakata-sama lantas mengumumkan berita besar, bahwa... Pillar baru telah ada untuk melengkapi semua 9 Pillar! Namun, siapa sangka.. bahwa ternyata Pillar baru tersebut adalah seorang Gad...