Mean, 22,5 tahun
LANGIT kota Paris berwarna biru cerah. Mean memandang menara Eiffel dari jendela apartemennya. Sudah mau memasuki musim panas. Mean sibuk merancang koleksi musim panas untuk Julien. Dia sudah di Paris selama enam bulan. Mean tidak pernah menyangka enam bulan berlalu dengan cepat.
Mean memandang cincin bintang di meja kerjanya. Kini sudah empat bintang yang terisi. Tinggal tersisa satu bintang lagi.
Mean menyantap roti Prancis dengan selai stroberi sebagai sarapan serta secangkir kopi. Di kepalanya penuh ide baru untuk koleksi musim panas. Tapi dia memutuskan untuk beristirahat sejenak setelah sarapan. Dia memutar lagu klasik gubahan Mozart untuk menenangkan pikirannya.
Tiba-tiba HP nya menyala. Mean mengambilnya. Ada pesan masuk.
Dapat nomor ini dari Tante.
Ada pesta reunian sekolah minggu depan.
Datang ya. Aku tunggu.
Neena.
Mean tersenyum. Sudah empat tahun dia tidak bertemu Neena. Mean mendesah. Dia tidak bisa datang. Pameran koleksi perhiasan Julien untuk musim panas tinggal sebulan lagi. Sebagai asisten Julien di Bardeux Jewelry, tuntutan tugasnya tidak pernah berhenti setiap hari.
Mean membalas SMS Neena.
Maaf, tidak bisa datang.
Sibuk mempersiapkan koleksi musim panas.
Mungkin lain kali.
Mean.
Mata Mean tertuju pada tumpukan buku di lemari kerjanya. Kebanyakan buku tersebut adalah buku tentang perhiasan. Kakinya berjalan mendekat. Di paling ujung deretan buku tersebut terdapat buku tahunan sekolahnya. Mean mengambilnya dan membuka halaman demi halaman. Kenangannya kembali ke masa sekolah.
Ketika sampai pada halaman yang menampilkan foto-foto teman sekelasnya, Mean menatap wajah Plan dengan lembut. Di bawah foto tersebut terdapat pesan dan kesan yang ditulis tangan oleh siswa-siswi sendiri. Mean menyentuh foto Plan perlahan. Satu-satunya foto Plan yang dimilikinya. ("Apakah Plan akan datang?") tanyanya dalam hati. ("Mungkin sebaiknya aku pergi ke pesta reunian sekolah. Siapa tahu aku bisa bertemu Plan disana.")
Tanpa sengaja buku tahunannya jatuh ke lantai.Ketika Mean hendak memungutnya kembali, buku tahunan tersebut terbuka pada halaman terakhir. Mean melihat sebuah kalimat disana. *Aku menyukaimu.*
Mean mengambil buku tahunan itu dan mendekatkan jarak pandangnya. ("Apakah Neena yang menulis ini? Tapi ini tidak seperti tulisan tangan Neena.") Tangan Mean dengan cepat mambalikkan halaman ke foto-foto siswa 3 IPA 1. Napasnya terhenti. Tulisan tangan di belakang buku sama persis dengan tulisan Plan.
("Aku benar-benar bodoh") jantung Mean berdetak kencang. ("Aku tidak pernah menyadarinya"). Selama ini dia menyangka Plan hanya menganggapnya teman baik. Ketika wisuda, Mean baru menyadari dirinya menyukai Plan, tapi dia tidak tahu bagaimana perasaan Plan padanya.
Mean berlari ke meja tamunya dan menelepon nomor Neena.
"Neena," katanya cepat, "aku akan datang ke pesta reuni."
Neena terdengar senang dengan kabar tersebut. Selanjutnya, Mean mengetuk pintu apartemen Julien di lantai bawah.
"Aku harus pulang," kata Mean ketika Julien membuka pintunya.
"Apa maksudmu, pulang?” tanya Julien bingung.
"Beri aku waktu tiga hari. Aku harus pulang minggu depan,"Mean memohon pada Julien.
KAMU SEDANG MEMBACA
1000 Musim Mengejar Bintang (Completed)
RomancePenulis asli : Charon 🙏 Remake by me.. Remake ke cp kesayangan MeanPlan,tenang aja Plan gak jadi cwek kok di sini wlw ini remake🙏🤣 Aku tetep bkin Plan cwok😉 karena aku juga gak bisa bayangin baby Plan jadi cwek🤣