Chap 17

505 61 1
                                    

Keesokan harinya, Mean mengunjungi Restoran Antonio lagi. Maya yang menemuinya.

"Plan tidak masuk hari ini. Dia mengambil cuti," katanya. "Pulanglah." "Sampai kapan?" tanya Mean penasaran.

Maya sedikit kasihan melihat Mean yang terus-menerus memperhatikan pintu dapur. Berharap Plan keluar dari sana. Mean sudah menunggu selama berjam-jam.Akhirnya Maya bersimpati dan mendekatinya untuk memberitahukan bahwa Plan tidak masuk. "Mungkin sampai minggu depan." Maya menatap pria di depannya dengan simpati. "Pulanglah. Kembalilah minggu depan."

Mean membayar pesanannya dan keluar dari restorannya. Plan benar-benar menjauhinya. Mean mengambil handphone nya.

"Chao Maurer," kata suara diujung telepon.

"Chao,ini Mean,"Mean menelepon dari balik kemudi. "kau ingat tentang tawaran kerja sama yang pernah kau utarakan sewaktu kita pertama kali bertemu?"

"Ya.Tentu saja," jawab Chao.

Mean menatap kegelapan malam. "Aku menyetujui tawaranmu."

Chao terdengar senang. "Aku senang kau menyetujuinya."

"Kapan kita akan bertemu untuk membahas soal kerja sama ini?" tanya Mean.

"Aku ada acara keluarga besok malam," kata Chao. "Bagaimana kalau sorenya saja? Di restoran apartemen?"

"Baiklah," kata Mean. "Sampai jumpa besok sore."

*************************

Keesokan sorenya, Chao bertemu Mean di restoran apartemen. "Jadi, apa yang membuatmu berubah pikiran?" tanya Chao penasaran.

*(Plan)* Mean tersenyum. "Aku suka hotelmu. Aku sudah melihatnya. Aku bisa membuat rancangan perhiasan khusus hotelmu. Aku juga ingin membuka cabang tokoku di hotelmu." Chao menatap Mean tajam. "Kau benar-benar sudah memikirkannya."

"Tentu saja."

"Kau punya dua toko di paris, satu di New York, dan sekarang di sini." Chao menjabarkan apa yang diketahuinya tentang bisnis Mean. "Keuntunganmu tahun lalu meningkat sangat tajam,bukan?" Chao tidak pernah berbisinis tanpa mengenal calon rekan bisnisnya.

Mean tersenyum. "Tapi tidak sampai setengah dari keuntungan yang di dapat Maurer Group bulan ini."

Chao tersenyum balik. Dia tahu dia berhadapan dengan orang yang tidak bisa di remehkan. Seandainya Mean Phiravich menjadi lawan bisnisnya, Chao pasti akan mendapatkan tantangan baru yang menarik. Hal yang sudah lama tidak dia rasakan.Tapi bekerja sama dengan Mean pun merupakan tantangan tersendiri. Chao merasa masih ada alasan lain kenapa Mean mau bekerja sama dengannya. Rasanya tidak semudah itu Mean bisa berubah sikap. Bergabung dengan Maurer Group ataupun tidak, Mean sudah sukses. Dia tidak perlu ketenaran lagi. Chao memutuskan untuk tidak mengetahui alasan tersebut hari ini. Masih ada lain waktu.

"Aku akan mengajukan proposal kerja samanya minggu depan," kata Chao.

*********************

Plan turun dari mobil pribadi papa di depan apartemen Chao. Hari ini hari ulang tahun pernikahan orangtuanya. Ia datang untuk menjemput Chao makan malam bersama di rumah orangtua mereka. Plan baru saja berbelanja. Sopir pribadi papa akan menjemput papa di kantornya lalu kembali untuk menjemput Plan dan Chao di apartemen.

Plan masuk ke restoran apartemen,tempat Chao berjanji menunggunya. Plan melihat Chao. Tapi ia juga melihat Mean bersamanya. Setelah berusaha mati-matian menghindari Mean, ia malah bertemu lagi dengannya. Plan sudah mau pergi dari restoran, tapi Chao keburu melihatnya.

"Plan !" Chao memanggilnya.

Mean membalikkan badan dan melihat Plan. Dia tersenyum. Plan pasti tidak menyangka Chao sedang bersamanya. Seperti biasa, melihat Plan dapat meredakan rasa rindunya setelah kemarin tidak bertemu dengannya.

1000 Musim Mengejar Bintang (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang