Chap 4

473 71 4
                                    

Bulan telah berganti tahun. Perasaan suka Plan pd Mean sedikit demi sedikit memudar. Lagi pula, kini Plan lebih berkonsentrasi pd pelajarannya, karena ujian nasional tinggal beberapa bulan lagi. Namun, kalau hatinya sedang lengah, ia mendapati dirinya memandang Mean di kejauhan.

Besok, hari minggu, sekolah akan mengadakan piknik ke pantai untuk seluruh siswa kelas 3. Kepala sekolah ingin anak² mendapatkan selingan sebelum berkonsentrasi menghadapi ujian nasional.

Plan bangun dengan semangat baru di hari itu. Ia ingin melupakan soal² ujian di benaknya untuk sesaat.

''Selamat pagi, sayang,'' kata mae Plan melihat putranya yg baru keluar dr kamar.

''Selamat pagi mae,'' balas Plan.

Mae mendekati putranya lalu menciumnya. ''Selamat ulang tahun, sayang.''

Plan baru menyadari hari ini hari ulang tahunnya. Selama ini ia sibuk dgn pelajaran, hingga melupakan hari ulang tahunnya sendiri. Mae menghadiahinya baju baru.

''Kau bisa memakainya hari ini, untuk piknik sekolah, bersenang²lah.''

Plan mengangguk setuju. ''Terima kasih,mae.''

***

Sesampainya di sekolah, jam sudah menunjukkan pukul 07.30. Piknik ke pantai dijadwalkan berangkat pukul 08.00. Sudah banyak siswa yg berkumpul di lapangan. Enam bus besar sudah terparkir di depan area sekolah. Plan menatap Mean yg sedang mengobrol dgn teman2 nya. Hati Plan sedikit goyah. Ia tdk pernah melihat Mean mengenakan baju santai. Dengan kaus biru, celana jeans hitam, dan topi hitam, Mean terlihat sangat tampan.

Plan membalikkan badannya. (''Aku tidak boleh terus-menerus memandangnya, aku tdk ingin perasaanku jatuh lebih dalam lagi''). Ia buru² naik ke bus dan duduk di kursi belakang. Kepala sekolah meminta para siswa masuk bus masing². Sepuluh menit kemudian, bus yg ditumpangi Plan melaju menuju pantai. Sepanjang perjalanan Plan mendengar musik dr hp nya. Ia berusaha tdk menatap Mean yg berada di kursi paling depan. Dua jam kemudian, terlihat hamparan laut dr kaca jendela bus. Plan tersenyum.

Plan belum pernah ke pantai. Selama ini ia hanya melihatnya dr buku2 atau televisi. Cahaya matahari pagi membuat air laut berkilauan. Setelah bus berhenti ditempat parkir, para siswa langsung turun dan berteriak gembira menuju pantai. Plan turun paling akhir. Kedua kakinya menginjak pasir pantai dgn senang. Setelah itu, ia bergegas mengikuti jejak teman² yg lain utk merasakan air laut. Plan melepas sandal yg dikenakannya dan membiarkan kakinya terendam air laut. Para siswa lain sedang bermain pasir. Plan memandang lautan luas di depannya, senang menghabiskan ulang tahunnya di tempat seperti ini.

***

Keringat mambasahi punggung Mean. Setelah beberapa sesi bermain voli pantai bersama teman2 nya, dia sedikit kelelahan. Teman2nya mengajak naik banana boat, tp Mean memutuskan utk beristirahat sejenak.

Dia berjalan menuju kafe utk membeli minuman. Dilihatnya Plan sedang mengantre.

''Hai Plan,'' sapa Mean.

Plan berbalik perlahan. ''Mean, hai. Mau antre beli minuman juga?'' 

Mean mengangguk. Saat antrean sampai pd giliran Plan, Mean menyela. ''Biar aku yg traktir.''

Plan keberatan dgn usul itu. ''Tidak usah, Mean, biar aku bayar sendiri saja.''

Tapi Mean sudah memesan pd petugas kafe. ''Kopi dingin, dua.'' ''Mean,'' sela Plan lagi.

''Aku tahu kau tidak mau ditraktir. Tapi anggap saja ini hadiah karena sudah membuat kelas kita menang sewaktu bazar dulu. Aku belum sempat mengucapkan selamat padamu.''

1000 Musim Mengejar Bintang (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang