Chap 15

538 61 4
                                    

2 tahun kemudian...

Yah.. sejak kejadian naas yang menimpa Plan 2 tahun yang lalu, tidak lama Plan keluar dari rumah sakit, Chao memutuskan menerima Plan dan ibu tirinya kembali menikah ulang dengan papa nya dengan senang hati...

(pertemuan kembali) Plan 26 tahun. Mean 26.5 tahun.

Mean Phiravich keluar dari pintu kedatangan bandara sambil menghela napas panjang. Sudah hampir empat tahun sejak terakhir kali dia pulang ke negara nya. Kali ini dia pulang untuk menetap.

Tangan Mean menarik koper. Dia mengenakan jas hitam dengan kemeja biru gelap dan kacamata hitam. Tapi begitu melihat matahari sore negerinya, dia melepaskan kacamata yang dipakainya. Setelah hampir delapan tahun berpindah-pindah negeri dan berganti-ganti musim, Mean merindukan hawa panas Thailand.

Seorang pramugari yang lewat di sampingnya tersenyum padanya. Mean balas tersenyum. Ke mana pun Mean pergi, selalu ada wanita yang tersenyum dan mengaguminya. Mean mengagumi kecantikan paras pramugari tersebut, tetapi selalu ada sesuatu yang kurang. Hatinya tidak tergerak. Selama delapan tahun ini dia belum bertemu seorang pun yang bisa membuat jantungnya berhenti berdetak sesaat, kemudian berdegup kencang.

Walaupun sudah sukses dalam karirnya dengan dua toko perhiasan di paris dan satu di New York, Mean merasa ada yang kurang dalam hidupnya. Mean mencari-cari seseorang ketika menemukannya, dia tersenyum.

"Mean," sapa orang yang menyambutnya. "Selamat  datang kembali. Bagaimana penerbanganmu."

"Nyaman. Terima kasih, David."

Mean bertemu David pertama kali tiga tahun yang lalu, ketika pemuda itu masih magang di Bardeux Jewelry. Mean menyukai karya-karya perhiasan yang dibuatnya. David pembuat perhiasan yang hebat. Karyanya tidak pernah mengecewakan Mean. Terutama model rancangannya. Mereka seakan mengerti satu sama lain. Jadi, ketika Mean membuka toko perhiasan di Paris, dia mengajak David. Dan kini, dua tahun kemudian, David sudah menjadi asisten pribadi sekaligus teman baiknya.

Sukses di tiga toko membuat Mean ingin membuka toko perhiasan di negerinya sendiri. Dan karena David juga sama-sama berasal dari Thailand, Mean mengajaknya serta.

"Semua perhiasan dari Paris sudah sampai di toko kita," David memberi laporan sambil berjalan melewati kerumunan orang. "Kalau tidak ada halangan, kau bisa membuka tokomu secara resmi minggu depan. Mungkin bulan depan kita bisa mengadakan pameran perhiasan untuk mempromosikan MP Attachisataporn"

Mean mengangguk setuju. "Usul yang bagus, David. Kau urus saja semua detailnya. Kalau sudah final, berikan proposalnya padaku."

Mean Phiravich Attachisataporn, pertama kali berdiri di Paris. Setelah dua tahun bekerja untuk Julien, Mean memutuskan untuk membuka usahanya sendiri. Dan Julien mendukung penuh usulnya itu. Julien yakin Mean bisa sukses. Dalam waktu singkat, Mean berhasil mendapatkan keuntungan berlipat ganda. Dan dia memutuskan untuk membuka toko keduanya di Paris, lalu di New York dengan bantuan George Finley, yang kini sudah menjadi pemain teater hebat. Mean duduk di kursi teater paling depan ketika George memainkan peran pertamanya. Dengan relasi George dan ayahnya, toko Mean di New York bisa berkembang pesat.

"Sudah lama kau tidak kembali ke sini, bukan?" Tanya David. "Ya. Terakhir kali aku pulang ke sini ketika ada pesta reuni sekolahku."Mean mengenang kesedihannya waktu itu karena Plan tidak datang.

David melanjutkan dengan rencana-rencana untuk meningkatkan penjualan toko baru Mean. Mean mendengarkan usul David dengan serius. Tiba-tiba pandangan mata Mean berhenti. Seorang Pria yang memakai Jas hitam elegan membuatnya berhenti melangkah. Jantungnya berhenti sesaat. Mean menutup matanya, kemudian membukanya lagi. Wajah tersebut masih ada disana. Plan. Mungkin dia bermimpi, tapi dia ingin meraih wajah itu.

1000 Musim Mengejar Bintang (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang