1 minggu sudah berlalu. Hubungan tay dan new masih belum ada perubahan. Mereka masih tidur berhadapan punggung, new masih sibuk nugas dan bolak balik rumahnya karna ketemu bunda sampai tay yang masih asik nongkrong sana sini.
Bunda selalu maksa new untuk lebih banyak menghabiskan waktu bersama tay. Mamah wira pun selalu menyuruh tay untuk ngajak jalan new tapi tetep mereka belum ada waktu yang pas untuk berdua saja. Ada saja hal yang mereka lakukan. Kalau hari senin tay kosong, new sibuk nugas. Kalau selasa new kosong tay janjian sama geng ahli neraka. Gitu mulu siklusnya.
Hari minggu pun datang. Akhirnya mereka punya waktu kosong. Tapi bukannya bersenang-senang, berita duka pun datang. Bunda pada hari itu menghembuskan nafas terakhirnya di bumi ini. Ketika new mendengar kabar itu dari dokter yang menangani bundanya itu, seakan waktu berhenti pada saat itu juga. New hanya bisa diam menatap kosong karna masih dalam keadaan shock. Tay yang disebelahnya cuman bisa merangkul new sambil mengelus pundaknya.
Rumah bunda pun kosong. Tadinya rumah itu mau dijadikan tempat tinggal tay dan new atas saran mamah wira. Tetapi raut wajah new berkata lain pas mendengar ide mamah wira. New lahir dan besar dirumah itu, terlalu banyak memori dia dengan bunda berdua saja dari kecil tanpa sosok ayah. New pikir new tidak bisa tinggal ditempat itu tanpa bunda.
Melihat raut wajah new, tay pun mengusulkan kepada bunda untuk beli rumah baru. Pas bunda nanya kenapa tay cuman bilang pengen rumah lebih gede. Beda sama new yang cuek tay orangnya lebih peka. Mamah wira pun setuju dan 2 hari kemudian mereka pun pindah kerumah baru. Iya secepet itu, mamah wira dengan gampangnya membeli rumah dan memperkerjakan orang untuk memfurnish rumah dengan segala perbotan mewahnya.
New masih dalam keadaan sedih. Dia cuman bisa bengong nahan nangis karna dia gamau tay ngeliat dia nangis untuk kedua kalinya. Dia tuh sebenernya gasuka nangis depan orang asing atau temennya, kecuali geng otw S2 karna mereka sudah new anggap keluarga. Tapi gatau kenapa kalo sama tay dia nyaman aja nangis kaya dia ke gengnya itu. New sudah membuka sedikit hatinya kepada tay walaupun ia belum menyadarinya.
Malam pertama dikamar rumah baru. Jujur tay bingung cara membuat new ngga sedih. Dia gasuka liat new kaya gini.
"newww" panggil tay dengan nada lembut bgt.
"hmm?" balas new dengan keadaan masih bengong.
"new, jangan gini terus dongg"
"gini gimana?"
"ya ginii bengong terus nanti kesambet loh!"
New pun mendengar tay ngomong gitu dia senyum dikit.
"new kita beli ice cream mcd yuk! Kita beli mcflurry yang banyak" ajak tay dengan penuh semangat.
Karna denger kata ice cream, yang tadinya bengong seketika new langsung menghadap tay.
"YUK" spontan suara new oktafnya langsung naik denger tay bilang ice cream.
"tapi janji ya makan dulu, daritadi lo ga makan apa soalnya yang ada kaget perut lo"
New pun langsung merengut, dia gamau makan apa-apa kecuali ice cream.
"gamau... Maunya ice cream aja.." ucap new sambil merengut.
Tay disini gemes banget sama wajah cemberut new. Rasanya dia pengen nyubit pipi tembem new itu.
"gaboleh, lo mau masuk rumah sakit karna makan ice cream doang hari ini? Yang ada dokternya juga ketawa ngobatin lo"
"yeu lebay lo tay mana ada orang makan ice cream masuk rumah sakit"
"udah ya new gausah bawel, sebelum beli ice cream lo wajib makan! Kita beli bubur aja ya"
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐌 𝐄 𝐋 𝐈 𝐎 𝐑 𝐀 | - taynew
Fanfiction-𝚔𝚎𝚝𝚒𝚔𝚊 𝚊𝚗𝚊𝚔 𝚑𝚊𝚛𝚞𝚜 𝚖𝚎𝚖𝚎𝚗𝚞𝚑𝚒 𝚔𝚎𝚒𝚗𝚐𝚒𝚗𝚊𝚗 𝚘𝚛𝚊𝚗𝚐 𝚝𝚞𝚊𝚗𝚢𝚊- tay dan new harus memenuhi keinginan orang tuanya untuk menikah alias dijodohkan 👨❤️👨 🎈Disclaimer🎈 • bxb • mpreg • mostly fluff • bukan cerita asli...