Selesai nonton mereka pun makan malam. Tay sebelumnya sudah membooking meja agar mereka tidak perlu mengantri. Tay dan new langsung memesan makanan dan menunggu makanan tersebut.
"ih tadi seru banget ya avanger sumpah greget banget!" ucap new dengan sangat antusias.
"hehe iyaa seru banget" seru ya tay, padahal tay cuman liat muka new doang sepanjang film.
"lo inget ga bagian thanos ngelawan semua avanger, apa gua bilang thanos tuh terkuat. Lo liat berapa banyak effort yang harus mereka keluarin buat ngelawan satu thanos doang"
Tay sebenernya sebel sama new yang bawelin thanos mulu karna dia ga setuju menurut dia paling kuat itu doctor strange. Tapi dia juga bingung mau nyangkal apa karna sepanjang film dia ga nonton jadi dia gapunya fakta buat nyangkal pembahasan new.
"iya iyaa thanos paling kuat dehh" ucap tay menyerah.
"kan akhirnya lo setuju sama gue!!"
Tay hanya tersenyum, gemas liat new yang hyper banget kalo udah ngebahas marvel.
Makanan pun datang, mereka menyantapnya dengan lahap sambil sesekali berbincang tentang marvel lagi. Tay mulai membahas mengenai perkuliahan. Dia nanya ke new matkul apa yang paling sulit menurut dia. New pun mulai membahas mengenai perkuliahan juga dan mereka saling bertukar pendapat mengenai mata kuliah tersebut.
Tay sangat penasaran akan bunda new. Sebenernya ia ragu ingin menanyakan ini tapi rasa penasaran tay lebih tinggi jadi dia akhirnya bertanya.
"new, gue mau nanya"
"nanya apa?"
"nyokap lo... Sakit apa si?"
Yang tadinya new lagi memotong steak didepannya untuk dia makan seketika langsung berhenti karna mendengar pertanyaan tay. Jujur mungkin kalo bukan tay dia akan menolak untuk menjawab pertanyaan ini. Tapi new sudah mulai nyaman sama tay, dan dia pikir beberapa minggu lagi dia pun akan bersama tay selamanya.
"bunda itu sakit kangker udah lama, sekitar 2 tahun. Dia mengidap kangker darah, makanya bunda suka keliatan pucet dan lemes. Ini penyakit yang jarang jadi obatnya pun susah dan..."
"dan apa new?"
Tiba-tiba air mata keluar dari mata new. Tay kaget dan langsung kebingungan mencari tissue untuk memberikannya kepada new.
"eh kok nangis.... New kalo emang susah diceritain sekarang gapapa lain kali jugaa" ucap tay gatega liat new yang tiba-tiba sedih gini.
"engga gapapa kok tay, iya dan dokter gabisa prediksi bunda akan hidup sampe kapan" setelah mengucapkan kata itu new reflek menangis makin banyak. Sebenernya ini pertama kalinya new mengucapkan hal tersebut. New belum bisa menerima fakta itu.
New menutup matanya dengan satu tangan karna malu gamau tay liat dia nangis. Tay yang melihat hal ini langsung memegang tangan new yang satunya dan mengelus punggung tangan itu.
Tay pun gatau mau ngomong apalagi karna dia gapernah liat orang nangis depannya jadi dia bingung harus apa. Tay memilih untuk diam sambil menunggu new selesai nangis dan terus mengelus tangan new.
New pun akhirnya sudah semakin tenang berkat tay yang memegang tangannya.
"new udah ya nangisnya, gue bingung mau ngapain kalo lo nangis gini" ucap tay setelah melihat new sudah mulai tenang.
"hehehe maaf ya tay acara dinner kita jadi mellow gini padahal abis asik nonton"
"iya iya gapapa, maafin gue juga ya nanya kaya gitu, gue jadi gaenak kan"
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐌 𝐄 𝐋 𝐈 𝐎 𝐑 𝐀 | - taynew
Fanfiction-𝚔𝚎𝚝𝚒𝚔𝚊 𝚊𝚗𝚊𝚔 𝚑𝚊𝚛𝚞𝚜 𝚖𝚎𝚖𝚎𝚗𝚞𝚑𝚒 𝚔𝚎𝚒𝚗𝚐𝚒𝚗𝚊𝚗 𝚘𝚛𝚊𝚗𝚐 𝚝𝚞𝚊𝚗𝚢𝚊- tay dan new harus memenuhi keinginan orang tuanya untuk menikah alias dijodohkan 👨❤️👨 🎈Disclaimer🎈 • bxb • mpreg • mostly fluff • bukan cerita asli...