Brak.
"jadi kalian anak baru itu?!"
Hana dan kawan-kawan lantas bingung, mengapa tiba-tiba saja ada tiga orang gadis menggebrak meja mereka sehingga menjadi pusat perhatian seluruh kantin.
"iya, kenapa yah?"tanya jessy.
"oh gapapa sih, asik aja ada nerd kaya kalian. Jadi bisa dibuat mainan, ya ga"ucap gadis itu kepada kawan-kawannya.
Hana melihat ke name tagnya yang bertuliskan clara aurelia kerten.
Oh ini yang namanya clara, ga jauh beda dengan cabe kiloan. Batin hana yang melihat penampilan clara yang sama persis dengan penampilan laura di sma nya dulu.
"emang salah ya kalo kita nerd?"tanya abel.
"ya salah lah! Di sekolah ini ga boleh ada kuman kaya kalian! Seharusnya kalian ga sekolah disini, tau diri kenapa sih!"
"emangnya kamu yang punya sekolah ini? Bukan kan. Jadi terserah dong kalo kami maunya sekolah disini"clara tercengang akibat ucapan hana yang berani membantah ucapannya.
Biarpun ia berperan menjadi nerd, ia takkan segan-segan untuk membantah ucapan orang mengenainya.
Prinsip hana. bagaimana pun keadaannya, seperti apapun situasinya. Kalau gue ga salah, gue ga bakal takut.
"heh! Berani banget lo ngomong begitu hah! Lo itu cuman anak baru disini, ga berhak lo ngomong begitu sama gue"bentak clara emosi.
"loh kan emang bener, kamu bukan pemilik sekolah ini kan. Jadi kamu juga ga berhak ngomong begitu"ujar hana santai.
"denger ya! Gue itu donatur terbesar disekolah ini! Jadi gue bisa dengan gampang ngeluarin kalian dari sekolah ini. Cam kan itu!"ucap clara seraya menjambak rambut hana.
Hana masih terlihat santai, membuat clara geram dan lebih menguatkan jambakannya.
"coba tes dong, aku mau liat bagaimana kamu bisa dengan gampangnya ngeluarin aku"
Seketika clara terdiam dengan ucapan hana, begitu juga dengan seluruh murid yang berada disana tercengang dengan penuturan hana.
"eng-engga hari ini! G-gue mau main-main dulu sama kalian sampai gue puas, ngerti?!!"ucap clara dengan gugupnya dan pergi begitu saja meninggalkan kantin diiringi kedua temannya.
Seisi kantin masih terdiam dengan perbuatan hana tak terkecuali rombongan abangnya.
"tuh cewe berani banget, padahal cuman anak baru, udah gitu nerd lagi"ujar alex dan mendapatkan tatapan tajam dari vano.
"emang kenapa kalo nerd? Lo mau ngebully dia juga ha?"jawab vano dengan ekspresi mengintimidasinya.
"wih santai bro! Lo kok ngebelain dia sih"tanya alex yang tak di jawab oleh vano.
Seorang lelaki yang melihat kejadian barusan tak henti hentinya mengagumi keberanian hana.
Menarik. Satu kata yang penuh arti.
Bel masuk sudah berbunyi yang membuat hana dkk kembali kekelas mereka.
"kok lo berani banget sih han, gue denger clara itu ga pernah main-main sama ucapannya. Bisa aja lo di keluarin beneran sama dia"cemas sisi yang sudah duduk disamping hana.
Hana tersenyum tipis,
bagaimana dia mau ngeluarin gue kalo jelas-jelas gue anak pemilik sekolah ini. batinnya."ngapain takut kalo kita bener"ucapnya pada sisi.
Malaikat maut datang!!!
Teriak salah satu siswa di kelas hana ketika melihat guru yang terkenal galak akan memasuki kelasnya.
Dua jam berlalu.
Kini hana dkk sudah berjalan menuju gerbang sekolah.
"hana, lo pulang sama siapa?"tanya sisi yang berjalan di sebelahnya.
"aku naik angkot ko sama mereka"jawab hana menunjuk abel dan jessy yang berada didepan mereka.
"oh yaudh gue duluan ya, udah dijemput tuh. Byee"
Hana dan ke dua sahabatnya berjalan menuju parkiran tempat mobil mereka di parkir.
"ngakak bat gue ngeliat muka tu cabe yang dempulnya tebel bat, kaya mau bikin adonan kue njir"tawa abel mengingat penampilan clara.
"iya hahahaha, udah gitu lo liat bibirnya merah banget, cocok dah tu bibirnya jadi pewarna makanan"
Hana hanya tertawa mendengar penuturan kedua sahabatnya yang tak henti-hentinya menggibahi clara.
"tapi gue emosi banget anjir ngeliat dia yang sok berkuasa gitu, malah sampe ngancem mau ngeluarin kita lagi. Kalo gue tadi ga berpenampilan gini, udah gue tendang tu anak sampe mars!"
"memang pantes tuh orang digituin, siapa suruh soksokan mau ngeluarin kita. Belum tau aja tu anak siap kita"
"iya kezel gue ngeliatnya".
Sesampainya diparkiran, mereka memasuki mobil masing-masing.
"woy, balapan kuy sampai perempatan"teriak jessy
"ayo siapa takut"
"kuy!"
Ketiga mobil sport mewah itu melaju di atas rata-rata yang dipimpin oleh hana.
Jessy dan abel berusaha untuk menyelip mobilnya tetapi percuma, hana adalah seorang Queen Racing yang sulit untuk dikalahkan.
Ciittt.
"gue menang!!"teriak hana kepada temannya.
"elah curang lo! Sekali-sekali kek ngalah sama junior"jessy cemberut kala dikalahkan oleh hana.
"elah lebay lo pada! Ohya gue duluan ya"
"yoi"kompak jessy dan abel.
18.00
Kini hana sedang berada di balkon kamarnya tengah menyaksikan turunnya sang mentari dan digantikan terangnya sang bulan.
Hana sedari dulu sangat menyukai senja, dimana ia dapat melupakan sejenak masalah hidupnya. Ia tak pernah lelah hanya untuk berdiri menatap tenggelamnya mentari.
Senja, apa kau tidak lelah untuk terus menampilkan keindahanmu?
Apa kau tidak ingin berlama lama disini menemaniku?
Mengapa kau begitu indah dan mengapa kau begitu cepat hilang disaat aku merasa tenang saat kau disini?
Begitulah isi hati hana kala menikmati suasananya kini.
Tak berapa lama kemudian ia keluar dari kamarnya menuju ruang makan untuk makan malam.
Hana melihat orangtua dan abangnya telah duduk manis dimeja makan.
"hay semuanya"sapanya seraya mencium pipi mereka satu persatu dan duduk dikursi samping abangnya.
"de"bisik bang vano."hm"
"lo tadi ga takut apa sama rombongannya clara?"
"ngapain gue takut, kan gue bener!"jawab hana sambil mengambil nasi didepannya.
"lo harus hati-hati de sama mereka. Mereka itu paling sadis kalo soal membully"
"oh ya? Nanti kita liat bagaimana permainannya"
"kalian ini bisik-bisik apa sih? Cepet makan"ujar mama hana.
Disela-sela sedang menikmati makanannya, papa hana bersuara.
"bagaimana sekolah kamu han?"ujar smith.
"baik pah, banget malah. Asik"
"baguslah kalo begitu. Jangan lupa juga yah kamu soal tugas yang papa berikan"
"iya pah, ga lupa ko"
Selesai makan, hana meminta ijin kekamarnya untuk beristirahat.
•••
Next!
KAMU SEDANG MEMBACA
Hana
Action[FOLLOW DULU SEBELUM BACA] [SLOW UPDATE] Hana Gabriel Leonard. Seorang gadis cantik berambut gelombang dengan sifat bar bar, mendapat tugas oleh ayahnya yang merubah sedikit kehidupannya. Ia dan kedua sahabatnya selalu dibully dan diperlakukan tak...