-8- {peringatan}

222 27 4
                                    

Byur.

Clara menumpahkan es teh yang berada di depannya kepada hana.

Semua yang berada di meja itu sontak terkejut, tak terkecuali penghuni kantin yang saat ini tengah memperhatikan mereka dengan bisikan-bisikan tentunya.

"berani banget lo rebut leon hah?!! Lo pake apa sampai leon gue yang nyamperin lo?! Ohh gue tau, lo pasti pakai dukun kan, atau pelet? Ahh atau susuk?"ujar clara dengan memegang dagu hana kuat.

Hana geram mendengar perkataan clara yang tak ada benarnya sedikit pun. Ia masih terlihat diam tak berkutik menahan emosinya.

Melihat itu clara berdesis sinis. "ko diem? Bener kan ucapan gue kalo lo pake susuk? Haha ga usah ngelak deh. Lo itu sampah ga tau diri banget sih lo!!"

"oh, atau ini suruhan orang tua lo ya supaya mereka bisa dapet uang dengan lo yang deket-deket sama leon?!"

"ck, ck. Anak sama ortu sama aja ternyata. Sama-sama sampah"

Cukup sudah kesabaran hana. Ia kini menatap clara yang memandangnya rendah. Hana berdiri dan langsung menjambak rambut clara tanpa ampun, hingga sang empunya meringis.

"LO.DENGER.BAIK-BAIK!! LO BOLEH HINA GUE. LO BOLEH CACIMAKI GUE. LO BOLEH MAIN FISIK SAMA GUE. TAPI... SATU HAL YANG LO GAK BOLEH LAKUIN. YAITU MERENDAHKAN ORANG TUA GUE!!!" emosi hana kini memuncak dan ia tak sadar dengan omongannya barusan yang mendapat tatapan terkejut dari seluruh siswa.

Dengan tangannya yang masih setia menjambak rambut clara. Kini clara tampak tak berkutik dengan omongan hana barusan.

Sampai terdengar decitan kursi seseorang yang berada didepan mereka.

"lo keterlaluan clar. Lo udah kaya jelmaan iblis. Lo udah sakitin hati orang yang ga bersalah. Dan.. Lo salah cari lawan sama mereka."ucapan menusuk tersebut dilontarkan dari bibir ranum vano. Clara yang mendengarnya sedikit terdiam mencerna ucapan vani barusan.

Vano sangat geram dengan ucapan clara yang terang-terang sedang menghina mamanya. Ia merasa masalah ini dapat diselesaikan sendiri oleh hana, ia pun berniat keluar dari kantin.

Sebelum itu ia menatap hana dan mendapat anggukan kecil darinya. Sontak ia pun bergegas pergi dan diikutin oleh alex dan steven.

Kini tinggal hana dkk dengan emosi yang masih meluap, clara dkk yang nampak pucat, dan leon yang tak bergeming di tempatnya.

"Lepasin tangan busuk lo dari gue!" ucap clara.

Kedua teman clara juga berusaha untuk melepaskan cengkraman hana.

Namun kalah cepat dengan abel dan jessy yang langsung menggenggam tangan mereka hingga tak dapat bergerak.

Oh, jangan lupakan hana dan teman temannya yang jago dalam berkelahi, mereka juara dibidang karate. Jadi tak hayal kekuatan mereka jauh di atas rata-rata.

"kamu itu pinter dalam berbicara yah. Tapi sayang, cuman di jambak aja udah kesakitan. Maafin aku yah, kan kamu duluan yang mulai. Jadi sekarang giliran aku" ujar hana dengan nada lembut membuat clara meneguk saliva nya.

"A-APA MAU LO!" bentak clara.

Hana sedikit menunjukkan smirk nya, dan berancang ancang untuk mematahkan salah satu tubuh clara.

Tapi hana yang baru sadar tengah diperhatikan banyak mata, ia pun berniat menunda usahanya itu. Tak mungkin kan mereka membuka identitasnya sekarang, sedangkan masalah utamanya belum juga terpecahkan.

Ia pun melepas jambakannya dan merapikan pakaiannya yang nampak berantakan, begitu juga dengan abel dan jessy.

"m-maaf ga sengaja. Tadi kebawa e-emosi"ujar hana pura-pura gelagapan supaya penyamarannya tak di curigakan.

"i-iya maafin kami"ujar abel dan jessy.
Tanpa menunggu jawaban mereka segera melesat pergi dari area kantin menuju toilet.

Tapi sebelum itu hana membisikkan sesuatu yang membuat clara menegang seketika. "urusan kita belum selesai clara, kamu benar-benar salah cari lawan. Ini peringatan".

Sedangkan yang berada di kantin kini menatap kepergian ketiga gadis tersebut heran. Ada apa sebenarnya?.

Tak terkecuali leon, ia yang dari tadi fokus mendengar perdebatan di depannya juga merasa heran dengan semua itu. Ia pun berdiri dan meninggal kan kantin.

"clar, dia bilang apa tadi?"tanya sofi sedikit berbisik.

"ko dia tadi bisa se ngamuk itu ya tadi, trus langsung berubah seketika jadi polos lagi. Ngeri gue liatnya"ucap airen seraya memandang punggung hana dkk meninggalkan kantin.

Clara mencoba tak acuh akan semua itu, ia menaikkan bahunya dan ikut berjalan meninggal kan kantin.

"elah ni bocah, ditanya juga"

"si monyet. Kita ditinggal woy!"

***

"gilaa... Tu nerd berani banget woy! Agak serem sih gue liatnya, tapi keren!!"heboh alex ketika sedang dikelasnya dan terdapat vano juga disana.

"lebay lo ah. Tapi.. Gue heran deh. Kan biasanya kalo murid, kaya siapa namanya tadii,, han han hani?"tanya staven.

"hana"jawab vano seraya memainkan ponsel nya.

"nah ya itu, hana. Kaya aneh gitu ga sih masa nerd gitu bisa ngebentak clara yang notabene adalah ratu bully?"heran staven.

Mendengar ucapan staven, vano pun menatap kearahnya yang lagi memikirkan sesuatu.

"ya jelas marah lah, lo bego apa gimana. Coba lo diposisi dia, terus ortu lo di hina kaya gitu? Apa lo ga emosi?"balik tanya vano.

"ya emosi lah. Gue bukan anak durhaka lo inget"

"iya karna lo anak mami"ucap alex.

"setan lo!"

"ihh abang stev marah lagi ama akuh. Ngambek nih ngambek"ucap alex seraya memanyunkan bibirnya.

"jiji lex jiji guaa. Bisa ga lo mati aja sekarang?"

"jahad kamu bang huaaaa"

Vano memutar bola matanya, dan kembali memainkan ponselnya.

***

Tiga gadis tengah berjalan menuju toilet untuk membersihkan tumpahan teh di badannya tadi.

Saat mau membukan pintu toilet terdengar ada orang yang tengah berbisik-bisik disana.

Karna kepo, mereka mengurungkan niat untuk masuk ke toilet dan memilih untuk menguping, siapa tau ada apa-apa?.

"lo gausah khawatir ka, mereka ga bakal tau tentang ini"

"bagaimana pun caranya, lo harus semaksimal mungkin menutup rahasia ini. Kalau ada orang lain di antara kita yang tau. Lo bakal habis ditangan gue"

"tenang aja elah santuy. Ga bakalan itu mah percaya ama gue"

"oke gue percaya sama lo. Sekarang lo boleh pergi"

•••

Semangatin author dong supaya bisa maksimal bikin cerita ini:')
Caranya gampang ko, dengan kalian klik bintang di bawah sebelah kiri, itu udah bikin semangat author bangkit lagii.
Makasih semuanyaa😭

Next!!!

Hana Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang