Vote dan komen gayss!! Ga susah kan:)
"ini data yang mba dapat tentang sisi. Kalian baca sendiri aja" ujar siska seraya menyeruput minuman di mejanya.
Hana, abel dan jessy yang sudah penasaran langsung melihat ke arah leptop itu dan membacanya dengan teliti.
Dan seketika mata mereka membulat sempurna kala mengetahui sebuah fakta yang tertulis di informasi itu.
Disana tertulis..
Data pribadi, my dear.
Kenzo SatriaKenzo, seorang lelaki dengan umur 20 tahun lahir di Depok, ia adalah anak dari orang tua yang kurang mampu dan blablabla...
Mereka bertiga yang membaca data itupun saling menatap satu sama lain kemudian menunjukkan smirk nya.
Kenzo yang menatap mereka dengan ekspresi aneh membuka suaranya.
"eh, para monyet! Napa lu pada senyam senyum sendiri? Kerasukan jin tomang ha?" ucapnya yang sedang duduk disofa.
Mereka tak menghiraukan ucapan kenzo dan beralih menatap siska yang masih asik menyeruput minumannya.
Sadar tengah di perhatikan, siska menoleh kearah depannya dan menaikkan sebelah alisnya bingung.
"what?"
"mba siska ada sesuatu yah sama bang kenzo" ujar abel sambil menaik turunkan alis berniat menggodanya.
"a..apaan sih! Ja..jangan ngaco kamu" jawabnya salting.
"ngaku kali mba.. Ih gemes aku tu kalo kaya ginii" ujar jessy mencubit pipi siska.
"ciee yang udah ga jones lagi haha" timpal hana.
"kalian ngomong apaan sih. Mba ga ada apa-apa sama kenzo, be..beneran deh suer" ujar siska menaikkan jari telunjuk dan jari tengahnya membentuk piece.
"ngomongin apaan sih! Kok bawa nama gue" ujar kenzo dan berjalan ke arah empat gadis didepannya.
Tapi matanya tak sengaja melihat ke arah leptop dan dalam sekejam ia membulatkan matanya.
Kini ia mengerti kenapa mereka terus menggoda siska. Karna siska telah salah memberikan dokumen, dan malah memberikan data dirinya. Tantpa mereka sumua sadari, kenzo tersenyum kecil.
Dengan santai *tapi masih salting. Kenzo membalikkan leptop didepannya ke arah siska.
"lo salah kasih data ke mereka"
Siska melihat ke arah leptopnya dan melongo begitu saja, lalu dengan cekatan ia mengklik tanda silang di layar atas dan mencari dokumen siska yang sebenarnya.
"ga papa kali mba, sans aja. Kalo bener juga kami dukung seratus persen kok. Ya ga?" ujar hana kepada kedua sohibnya dan dibalas anggukan antusias dari keduanya.
Siska yang pipinya sudah merah merona itupun hanya diam menahan malu.
"ih ih, pipinya melahh.. Ciee lagi blushing haha" ujar abel dan menoel noleh pipinya.
"udah ah.. Nih datanya, mba mau ke toilet"
"hati-hati ketoiletnya, nanti salah jalan eh malah ke hatinya" ujar abel cekikikan.
"huss.. Udah, kasian tu anak" ucap kenzo.
Mereka bertiga menghiraukan ucapan kenzo dan beralih menatap layar leptop itu lagi dan membacanya secara teliti.
Data pribadi,
Sisi pricilia pudjaSisi, seorang gadis yang menginjak umur 17 tahun ini tinggal di kota jakarta timur di jln. Mawar nomor 27. Ia memiliki keuangan yang kurang dan rumahnya sendiri tak begitu besar. Ia tinggal bersama nenek nya, ibunya sedang mengidap penyakit kanker otak yang membuatnya terbaring di rumah sakit selama 2 tahun ini. Ayah sisi memutuskan meninggalkan mereka berdua dikarenakan orang ketiga. Sehingga sisi merasakan stres dan hampir melakukan bunuh diri.
Reaksi mereka bertiga yang membaca laporan itu terkejut bukan main, yang mereka sangka sisi mempunyai kekayaan yang sebanding dengan mereka, dan seperti tak mempunyai masalah apapun. Tapi, siapa sangka, cobaan dari tuhan untuknya tak main-main.
Lama mereka termenung memikirkan keadaan sisi sekarang. Tak mereka rasa, siska dan kenzo telah kembali keruangan dan duduk di tempat duduk mereka seperti tadi.
"mba rasa ini masih banyak lanjutannya han, tapi untuk mengetahui data dirinya itu sangat susah seakan akan ia memang sengaja menutup dirinya dari orang lain" ujar siska
Hana berpikir sejenak dan menghela nafas panjang, "oke, nanti hana cari tau lagi. Yang mba bilang tadi kaya seakan akan sisi ini adalah orang penting yang sangat dilindungi"
"iya gue juga mikir gitu, kalo emang dia orang yang ga mampu. Seharusnya identitasnya sangat mudah untuk di cari, tapi ini?" ujar jessy.
"iya gue juga bingung, kayanya dia orang penting banget deh sampe segitu tertutupnya" sambung abel.
Semua yang berada dalam ruangan itu hanya manggut-manggut kemudian hening, mereka sibuk berdebat dengan pikiran mereka masing-masing.
Hingga tak dirasa, jam telah menunjukkan pukul 06.13 yang berarti mereka telah 3 jam berada disini.
"kalian pulang aja dulu, nanti kami bakal bobol akses keluarganya siapa tau bisa. Kalian cukup amati aja gerak gerik sisi sama anggota lain juga udah abang suruh buat pantauin sisi disekolah" tutur kenzo.
Mereka bertiga hanya menyetujui perkataan kenzi dan berpamitan pulang.
Skip rumah.
Hana memasuki mansion mewah milik papanya itu dengan perasaan campur aduk.
Ia tak melihat tanda-tanda orang tuanya disini, ah mungkin keluar kota lagi.
Hana berjalan menuju lift pribadinya untuk menuju kamar.
Setelah sampai di kamar, ia langsung menuju kamar mandi untuk berendam mereleks kan otaknya sejenak.
Setengah jam cukup untuk menenangkan pikirannya. Kini ia berniat keluar kamar untuk mengambil sesuatu yang bisa dimakan.
"habis dari mana de? Kok lama baru dateng?" ucap vano di meja makan sedang memakan mie instan buatannya.
"dari tempat anak-anak. Gue dipanggil kesana tadi buat liat informasi tentang sisi" jawabnya seraya berjalan ke arah kulkas mencari makanan.
"lo kok ga bilang!! Padahal gue mau ajak lo kesana" cibir vano.
"tumben? Mau ngapain?"
"siska udah balik kan? Nah gue mau nemuin dia, kan udah lama ga ketemu"
Hana menyatukan alisnya, "lo mau nemuin mba siska karna kangen?"
"eh? Eng..engga kok siapa bilang. Gue cuman mau nemuin dia sekalian main ke sana, toh udah lama gue ga ke basecamp"
"heh tudung panci! Gue kenal lo bukan sehari dua hari, tapi seumur hidup gue. Jadi gue tau betul ya sifat lu kek apa. Bilang aja kek kangen sama mba siska, gengsi amat"
"woy sarimin! Gue ga bilang kangen sama dia! Gue cuman mau main-main kesana kenapa sih!"
"bodo! Ohya mba siska juga udah ga jomblo ya.. Dia udah ada bang kenzo asal lu tau"
Vano diam sejenak, "trus, peduli apa gue. Dasar upil kuda"
"lu pantat panci"
"buntut kambing!"
"pantat kebo!"
"kutil kuda!"
"ihhh abang ngeselinnn!!!! tau ah sebel" ujar hana dan berjalan kekamarnya seraya mengentak hentakkan kakinya kesal.
Vano hanya terkekeh melihat kelakuan adek kesayangannya itu.
Sampai ingatannya kembali ke ucapan hana tadi. Jadi siska udah ga jomblo lagi?. Tanya vano dalam hati dan ia mendadak tak bersemangat.
•••
Kalian banyak jadi silent readers yaa:(
Apa susahnya sih tinggal pencet tombol bintang di bagian kiri bawah untuk menghargai karya akuu..
Next!!!
![](https://img.wattpad.com/cover/227984879-288-k31306.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Hana
Action[FOLLOW DULU SEBELUM BACA] [SLOW UPDATE] Hana Gabriel Leonard. Seorang gadis cantik berambut gelombang dengan sifat bar bar, mendapat tugas oleh ayahnya yang merubah sedikit kehidupannya. Ia dan kedua sahabatnya selalu dibully dan diperlakukan tak...