-20- {kesal 2}

203 26 139
                                    

Klik bintang dibawah untuk menghargai cerita author ya gays:)

"bagaimana keadaan ibu saya dok?"

"yaa seperti biasa, tak ada perkembangan sama sekali"

"apa tidak ada cara lain untuk mempercepat kesembuhan ibu teman saya dokter?"

"sebenarnya ada, tapi-"

"gunakan semua cara yang memungkinkan ibu teman saya untuk sembuh!"

"tapi bia-"

"semua biaya rumah sakitnya saya yang tanggung!"

"ba-baik"

Mereka ber empat kini tengah berada di rumah sakit tempat ibu sisi di rawat.

"han, lo serius mau bayar semua biaya rumah sakit ibu gue?" tanya sisi cemas.

"ya iya lah si. Gunanya sahabat disini untuk membantu sahabatnya yang sedang dalam kesusahan. Lo gausah khawatirin tentang itu, gue abel sama jessy yang bakal ngelunasin semua" tutur hana seraya tersenyum manis.

"iya si lo ga usah sungkan sama kita-kita oke?" ujar jessy menepuk pelan bahu sisi.

"gue ga bisa ngelakuin apa-apa lagi selain berterimakasih banyak banyak banyak sama kalian"

"hahaha, lebay lo ah. Oh iya udah sore, kami pulang ya si. Titip salam sama ibu lo"

"iya, nanti gue sampein. Terimakasih"

Mereka menanggapinya hanya dengan senyuman lalu berjalan keluar dari area rumah sakit.

Saat sedang berjalan santai menuju tempat mobil mereka diparkir, tiba-tiba ada seseorang yang dengan sengaja menabrak hana hingga gadis itu tersungkur kelantai.

"woy, jangan lari lo" teriak abel pada seseorang yang menggunakan topi serta masker hingga wajahnya tak bisa terlihat.

Abel berusaha mengejar seseorang tadi dan jessy menolong hana berdiri.

"han lo ga papa kan?" cemas jessy yang melihat hana meringis kesakitan.

"gue ga papa" jawabnya dengan mengusap ngusap bokongnya.

Pandangan jessy teralihkan dengan cairan berwarna merah yang mengalir deras di lengan hana.

Dan seketika jessy membulatkan matanya, "han, tangan lo berdarah!!" ucapnya histeris.

Hana yang tak merasakan apapun dilengannya karna pusat sakitnya berada dibokongnya langsung menoleh ke lengan kanannya.

Dan benar saja, cairan kental berwarna merah itu mengalir deras di lengannya.

Berarti dia sengaja nabrak gue dan nyayat tangan gue. Tapi, dia siapa? Dan untuk apa nyakitin gue?, Batin hana.

Tanpa sadar, hana melamun memikirkan kejadian barusan. Hingga pemikirannya tertuju pada seseorang. Atau mungkin itu dia?.

"han, han.. Woy han!!" panggil jessy mengguncang guncang tubuh hana.

"eh? Ha? Kenapa?"

"ck, lo mikirin apa sih?"

"oh engga kok, sisi belum balik?" tanya hana.

"tuh dia" tunjuk jessy kedepan.

"anjir lah, cepet banget tu orang larinya" ujar abel ngosngosan.

"yaudah, biarin aja. Yuk pulang"

"han? Tu tangan lo kok berdarah gitu?" tanya abel. "jangan bilang itu karna orang yang nabrak lo tadi?!!"

Hana Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang